Latest Post

1 #Kajati #Kajari #Sumbar #Pasbar 4 #Pasbar 1 #Pasbar #IMI 1 #sunatanmasal #pasbar #kolaboraksi 1 17 Agustus 1 AAYT 1 Administrasi 8 Agam 1 Agama 1 Aia Gadang 1 Air mata 1 Ajudan 1 Akses 4 Aksi 1 Amankan 1 Ambulance 1 Anam Koto 1 Anggaran 6 APD 1 Arogan 5 Artikel 1 Aset 1 Asimilasi 1 ASN 1 Atlet 1 ATR 2 Aturan 1 Babinkamtibmas 1 Baharuddin 1 Balon 1 Bandung 1 Bansos 1 Bantah 7 Bantuan 1 Batu Sangkar 1 Bawaslu 1 Baznas 1 Baznas Pasbar 1 Bebas 1 Bedah Rumah 1 Belajar 1 Belanja 4 Bencana 2 Berbagi 1 Berjoget 1 Bhakti 1 Bhayangkara 1 Bhayangkari 2 Bina Marga 1 BK 1 BKPSDM 1 BLPP 1 BLT Dana Desa 3 BNN 4 BNNK 1 Bocah 1 Bogor 1 Box Redaksi 1 Boyolali 9 BPBD 1 BPK RI 1 BPN 1 BTN 1 BTT 9 Bukittinggi 1 Bully 17 Bupati 3 Bupati Pasbar 1 Cacat Hukum 1 Calon 1 Camat 1 Cerita 1 Cerpen 6 Corona 1 Covid 29 Covid 19 16 Covid-19 1 CPNS 1 cross 1 dampak 1 Dana 1 Dandim 1 Data 1 Demo 1 Dermawan 3 Dharmasraya 1 Dilaporkan 1 dinas 2 Dinkes 1 Dinsos 2 Direktur 3 Disinfektan 4 DPC 2 DPD 1 DPD Golkar 1 DPD PAN 1 DPP 12 DPRD 3 DPRD Padang 2 DPRD Pasbar 1 Dukungan 1 Duta Genre 1 Emma Yohana 2 Erick Hariyona 1 Ershi 1 Evakuasi 1 Facebook 1 Forkopimda 1 Formalin 1 Fuso 1 Gabungan 1 Gempars 1 Geoaprk 3 Gerindra 1 Gor 1 Gudang 3 gugus tugas 3 Hakim 2 HANI 1 Hari raya 1 Haru. 1 Hilang 1 Himbau 2 Hoax 1 Hujat 2 Hukum 1 Humas 1 HUT 1 Hutan Kota 1 idul adha 1 Ikan Tongkol 1 Iklan video 1 Ikw 2 Ilegal mining 1 Incasi 1 Inspektorat 1 Intel 3 Isolasi 1 Isu 1 Jabatan 56 Jakarta 3 Jalan 1 Jambi 4 Jateng 6 Jubir 1 Jumat berbagi 1 Jurnalis 14 Kab. Solok 2 Kab.Agam 4 Kab.Padang Pariaman 3 Kab.Pasaman 2 Kab.Solok 5 Kab.Solok Selatan 1 Kabag 3 Kabid 5 Kabupaten Pasaman 1 Kader 3 Kadis 1 Kajari 2 Kalaksa 1 Kanit 1 Kapa 10 Kapolres 1 Karantina 6 Kasat 1 Kasi 1 KASN 1 Kasubag Humas 1 Kasus 1 Kebakaran 1 Kejahatan 1 Kemanusiaan 1 Kemerdekaan 2 Keracunan 1 Kerja 1 Kerja bakti 1 kerjasama 2 Kesbangpol 1 Kesenian Daerah 1 Kesra 2 Ketua 2 Ketua DPRD 1 Kinali 2 KKN 1 Kodim 2 KOK 3 Kolaboraksi 2 Komisi 1 Komisioner 4 KONI 1 KONI PASBAR 1 Kontak 1 Kontrak 1 Kopi 4 Korban 1 Korban Banjir 1 Korupsi 16 Kota Padang 2 Kota Solok 3 KPU 1 KPU Pasaman 2 Kriminal 4 kuasa hukum 1 Kuliah 1 Kupon 1 Kurang Mampu 1 Kurban 1 Labor 1 Laka Lantas 1 Lalulintas 1 Lantas 5 Lapas 3 Laporan 1 Laporkan 2 Laskar 1 Lebaran 2 Lembah Melintang 1 Leting 1 Limapuluh Kota 1 LKAAM 1 Lubuk Basung 3 Maapam 3 Mahasiswa 1 Maligi 1 Masjid 3 Masker 1 Medsos 1 Melahirkan 1 Mengajar 2 Meninggal 7 Mentawai 1 metrologi 1 Milenial 1 MoU 1 MPP 1 MRPB 2 MRPB Peduli 1 MTQ 2 Mujahidin 3 Muri 1 Nagari 1 Narapidana 6 Narkoba 28 Nasional 1 Negara 2 Negatif 5 New Normal 2 New Pasbar 88 News Pasbar 1 Ngawi 1 ninik mamak 2 ODP 1 OfRoad 2 Oknum 2 olah raga 2 Operasi 129 Opini 1 Opino 1 OTG 2 PAC 1 Pada 767 Padang 7 Padang Panjang 22 Padang Pariaman 1 Painan 1 Pakar 4 Pandemi 1 Pangan 1 Pantai Maligi 1 Panti Asuhan 1 Papua Tengah 6 Pariaman 1 Paripurna 2 pariwara 1 Pariwisata 1 Partai 1 Pasaan 93 Pasaman 27 Pasaman Barat 600 Pasbar 1 Pasbat 1 Pasien 1 Paslon 1 Patuh 6 Payakumbuh 1 Pdamg 2 PDIP 4 PDP 6 Peduli 1 peduli lingkungan 1 Pegawai 2 Pelaku 3 Pelanggaran 3 Pemalsuan 1 Pemasaran 1 pembelian 1 Pembinaan 1 Pemda 1 Pemerasan 3 Pemerintah 1 Pemerintahan 1 Pemilihan 1 Pemilu 2024 65 Pemko Padang 1 Pemuda 1 Penanggulangan 1 penangkapan 2 Pencemaran 2 Pencuri 1 pendidikan 2 Pengadaan 2 Pengadilan 1 Penganiayaan 1 Pengawasan 1 Penggelapan 1 Penghargaan 1 penusukan 1 Penyelidikan 1 Penyu 1 Perantauan 1 Perawatan 3 Perbatasan 1 Peredaran 1 Periode 1 Perjalanan 1 perkebunan 3 Pers 1 Pertanahan 3 Perumda AM Kota Padamg 8 Perumda AM Kota Padang 2 Perumda Kota Padang 55 Pessel 3 Pilkada 1 Pinjam 1 PKH 1 PKK 1 Plasma 1 Plt 2 PN 1 PN Pasbar 2 PNS 3 pol pp 1 Polda Sumbar 4 Polisi 6 Politik 28 Polres 6 Polres Pasbar 1 Polsek 1 Pos 3 Pos perbatasan 6 Positif 2 posko 1 potensi 1 PPM 1 Prestasi 4 PSBB 1 PSDA 1 Puan 2 PUPR 1 Pusdalops 2 Puskesmas 1 Pustu 1 Rapid Test 2 razia 1 Rekomendasi 3 Relawan 1 Reses 1 Reskrim 1 Revisi 1 RI 1 Riau 8 RSUD 1 RSUP M Djamil 1 RTLH 1 Rumah Sakit 1 Rusak 1 Sabu 1 Samarinda 1 Sapi 2 SAR 8 Satgas 2 Satlantas 1 SE 4 Sekda 1 Sekda Pasbar 1 Selebaran 1 Semarang 8 Sembako 1 Sertijab 1 Sewenang wenang 1 Sidak 15 sijunjung 1 Sikilang 2 Singgalang 1 sirkuit 2 SK 1 Snar 2 Solo 5 Solok 4 Solok Selatan 6 SolSel 4 sosial 2 Sosialisasi 1 Sulbar 2 Sumatera Barat 159 Sumbar 1 Sumbar- 1 Sumur 1 Sunatan massal 1 sungai 1 Surabaya 1 surat kaleng 6 swab 2 Talamau 1 Talu 1 Tanah 21 Tanah Datar 1 Target 1 Tata Usaha 1 teluk tapang 1 Temu ramah 2 Terisolir 1 Terminal 1 Tersangka 5 Thermogun 1 Tidak layak Huni 2 Tilang 1 Tindak Pidana Korupsi 1 tipiter 1 TMMD 2 TNI 1 TNI AL 1 Tongkol 1 TP.PKK 1 tradisional 1 Transparan 1 trenggiling 1 tuak 2 Tukik 1 Tumor 1 Ujung Gading 1 Ultimatum 1 Uluran 1 Unand 1 Upacara 1 Update 1 usaha 1 usir balik 1 Verifikasi 1 Virtual 1 wakil bupati 4 Wali Nagari 2 wartawan 1 Waspada 1 Wirid Yasin 1 Yamaha Vega 2 Yarsi 2 Yulianto 1 ZI 1 Zona Hijau 1 Zona Merah

 


Pasaman,.Mitrarakyat.com--Masyarakat Sumpadang, Nagari Padang Matinggi, Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman di buat resah oleh aktifitas alat Berat jenis Excavator yang melakukan aktifitas tambang emas Ilegal di bantaran sungai batang Sibinail yang mengakibatkan air sungai menjadi keruh dan tidak bisa lagi dimanfaatkan.

"Sebelumnya mereka telah melakukan penambangan dan sempat berhenti, tapi sekarang mereka kembali beroperasi melakukan penambangan emas, kami sangat merasa khawatir dan terganggu, karena air sungai yang biasanya bisa kami manfaatkan sekarang tidak lagi karena benar-benar keruh, "ujar TM masyarakat setempat pada awak media, Selasa (25/2/2025).

Dari informasi masyarakat tersebut awak media mengunjungi lokasi yang disebutkan masyarakat, dari hasil pantauan ternyata benar saja terdapat dua unit Alat Berat jenis Excavator yang tengah melakukan penambangan emas di tepian sungai batang Sibinail tersebut.

Saat di tanyakan siapa pemilik alat berat tersebut, masyarakat menyampaikan bahwa alat tersebut di miliki oleh inisial P orang dari Kota Nopan Sumatera Utara.

"Yang kami tau pemiliknya P orang Kota Nopan Sumatera Utara dan sudah berada disini  sekitar dua Minggu lebih, kemaren ada empat unit yang beroperasi tapi sekarang hanya dua,"imbuh RZ masyarakat lainnya.

Sementara itu Kapolres Pasaman AKBP Yudho Huntoro,S.I.K,M.I.K menanggapi hal ini kepada wartawan menjelaskan bawa pihaknya sudah mengambil tindakan.

"Kita sudah dapatkan informasi saya sudah  perintahkan kasat Reskrim malam ini untuk turun kelapangan dan melakukan penertiban,"tutupnya.(*)



Opini
Penulis: Chairur Rahman (Wartawan Muda)

MR.com,
| Mengulas perjalanan proyek Kementerian PUPR yang ditangani Balai Pelaksana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat melalui Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi. Disinyalir hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan. 

Seperti proyek pembangunan jaringan pipa SPAM IKK Air Sonsang Koto XI Tarusan, Kecamatan Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan yang dilaksanakan pada tahun 2024 oleh PT. Randinal Pratama Mandiri.

Seharusnya proyek tersebut memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tanpa diikuti rasa kekhawatiran, khususnya bagi masyarakat yang ada di kabupaten Pesisir Selatan.

Sayangnya, ada cerita miris dibalik kebahagiaan masyarakat sebagai penerima manfaat terhadap proyek tersebut. Diduga, proyek pembangunan jaringan pipa telah menimbulkan kekhawatiran dan keresahan dilingkungan masyarakat yang ada di kabupaten tersebut 

Masyarakat khawatir terhadap manfaat air bersih yang akan mereka rasakan, apakah manfaat tersebut akan mereka rasakan dengan waktu yang lama..?.

Baca berita terkait: Diduga Proyek BPPW Sumbar Penyebab Kerusakan Bahu Jalan Nasional Padang-Painan, Masyarakat Khawatir Akan Keselamatan Jiwa Mereka


Merunut dari pemberitaan yang sudah beberapa kali dipublikasikan media ini, bahwa dalam pelaksanaannya kontraktor diduga tidak mengacu terhadap bestek, baik itu terkait penggalian, penimbunan, dan pemadatan.

Selanjutnya, menyangkut keresahan yang disertai rasa was-was masyarakat terhadap keselamatan jiwa keluarga mereka saat berkendara di jalur padat kendaraan, yaitu jalan nasional Padang-Painan. Pasalnya, bahu jalan yang ada di ruas jalan nasional Padang-Painan yang dikerjakan sepanjang 1,6 km itu, pasca PHO sudah banyak mengalami kerusakan yang berpotensi mengacam keselamatan jiwa pengendara.

Diduga kerusakan bahu jalan nasional Padang-Painan tersebut akibat ketidak Keprofesionalan dari PT.Randinal Pratama Mandiri dalam melaksanakan tugas dan kewajiban mereka sebagai rekanan.

Bukan hanya itu, kerusakan bahu jalan terindikasi akibat adanya pembiaran ataupun unsur kesengajaan pihak konsultan supervisi dengan tupoksinya untuk mengawasi kontraktor, yang disertai dengan restu dari pihak PPK disaat melakukan pekerjaan.

Sementara, bahu jalan yang ada diruas jalan nasional itu baru saja selesai dikerjakan. Tetapi, tidak lama kemudian bahu jalan sudah rusak, dan kembali diperbaiki masuk dalam masa pemeliharaan. Apakah perbaikan yang dilakukan dimasa pemeliharaan itu dapat menjamin bahu jalan akan bertahan untuk waktu yang lama..?.

Kemudian apakah ada keterkaitan bahu jalan yang rusak dengan teknis pekerjaan yang dilakukan oleh PT. Randinal..?.

Salah satu permasalahan krusial dalam pelaksanaan proyek ini, menurut penulis, telah terjalinnya kesepakatan yang diduga tidak baik antara pihak kontraktor, konsultan supervisi serta dengan BPPW Sumbar, dan tidak tertutup kemungkinan juga ada kesepakatan tersebut dengan oknum pihak penegak hukum.

Selanjutnya, ada indikator kurang terjalinnya koordinasi yang baik antara pihak BPJN Sumbar dengan BPPW Sumbar. Ada dugaan pihak BPPW Sumbar tidak melakukan koordinasi yang baik dengan BPJN Sumbar disaat melakukan pekerjaannya. 

Pasalnya, kerusakan bahu jalan yang terjadi, pihak BPJN Sumbar terkesan adem ayem, atau seakan tidak peduli. Mungkin karena pihak terkait merasa itu bukan tanggung jawab dari  pada BPJN Sumbar.

Pernah beredar informasi miris yang terjadi di ruas jalan nasional Padang-Painan itu. Ada kecelakaan tunggal diruas jalan nasional tersebut dengan korban ibu dan anak. Kecelakaan terjadi diduga akibat pengendera roda dua ibu dan anak itu tidak melihat ada gundukan tanah bekas galian di bahu jalan.

Anehnya, saat dikonfirmasi tidak ada respon positif dari PPK 2.3 Nova Harianto dari Satker PJN Wil II, BPJN Sumbar, media menanyakan terkait kerusakan bahu jalan yang mengakibatkan kecelakaan tunggal tersebut.

Mungkin pihak dimaksud merasa kecelakaan itu bukan kesalahan dari BPJN Sumbar, meskipun kecelakaan terjadi diwilayah kerja PPK 2.3 dimasa itu.

Setelah pekerjaan SPAM selesai, bahu jalan kembali rusak, untungnya belum ada memakan korban. Sangat disayangkan pihak kontraktor pelaksana (PT.Randinal Pratama Mandiri) yang bernama Martua Sinaga saat dikonfirmasi media terkesan tidak peduli. Martua Sinaga terindikasi "bungkam".

Rocky Adam selaku Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi saat dikonfirmasi menyatakan telah mengintruksikan rekanan untuk memperbaiki bahu jalan rusak. Tetapi beliau tidak bisa menjelaskan kenapa di plang proyek tidak ada ditulis waktu penerbitan SPMK oleh kontraktor. Karena waktu penerbitan sangat berkaitan dengan waktu PHO dan waktu pemeliharaan.

Begitupun PPK 2.3, Nova Harianto, saat dikonfirmasi menyangkut kerusakan bahu jalan yang ada di wilayah kerjanya. Nova mewakili Satker PJN Wil II,BPJN Sumbar terkesan tidak peduli atau lebih memilih "bungkam". 

Apakah ini salah satu bukti tidak ada koordinasi baik antara pihak BPPW Sumbar dengan BPJN Sumbar di saat pekerjaan berjalan..?.

Menurut penulis, sangat penting untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar dan tidak merusak infrastruktur yang sudah ada. Serta bagi pihak yang mengerjakan harus didasari dengan rasa ke ikhlasan dan mengutamakan rasa tanggungjawab disamping mengutamakan keuntungan.

Selain itu, pengawasan yang ketat dari konsultan supervisi, PPK bahkan pihak penegak hukum juga diperlukan, untuk memastikan bahwa kontraktor dalam melaksanakan pekerjaannya sudah sesuai dengan spesifikasi teknis dan aturan yang berlaku.

PT. Randinal Pratama Mandiri, dan BPPW Sumbar memiliki tanggung jawab besar untuk memperbaiki kerusakan bahu jalan nasional yang terjadi dengan mutu dan kualitas yang baik. 

Jangan hanya bisa berdalih proyek masih dalam masa pemeliharaan.  Perbaikan harus dilakukan dengan cepat dan tepat, dengan mengutamakan kualitas dengan jaminan dapat memberikan kenyamanan keselamatan pengguna jalan kedepannya.

Selain itu pihak tersebut juga harus mengutamakan kepentingan publik. Diantaranya, keterbukaan menyangkut seluruh informasi yang berkaitan dengan proyek negara, dan dapat menjamin kenyamanan publik dalam menggunakan fasilitas umum.

Sebab, masyarakat memiliki hak untuk mengetahui informasi terkait proyek-proyek infrastruktur yang berdampak pada kehidupan mereka. Oleh karena itu, BPPW Sumbar harus lebih terbuka dalam memberikan informasi menyangkut proyek-proyek negara yang sedang dan akan dilaksanakannya.

Selain itu, partisipasi masyarakat, media dan LSM dalam melakukan pengawasan proyek negara juga sangat penting dan dibutuhkan untuk memastikan bahwa proyek berjalan sudah sesuai dengan harapan.

Point-point yang perlu diperhatikan terhadap pelaksanaan proyek negara

 -Peningkatan koordinasi: Pihak-pihak terkait harus meningkatkan koordinasi dengan instansi, ataupun pihak lainnya terkait dan masyarakat dalam setiap tahapan proyek.

 -Pengawasan yang lebih ketat: Pengawasan terhadap pelaksanaan proyek harus dilakukan secara lebih ketat dan transparan.

 -Keterbukaan informasi: Informasi terkait proyek harus disampaikan secara terbuka dan mudah diakses oleh masyarakat.

 -Penegakan aturan: Aturan terkait pelaksanaan proyek infrastruktur harus ditegakkan secara tegas dan adil.

 -Partisipasi masyarakat: Masyarakat harus dilibatkan dalam pengawasan dan evaluasi proyek.

Dengan demikian diharapkan kedepannya, proyek-proyek infrastruktur dapat berjalan dengan lebih baik dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat, khususnya di Provinsi Sumatera Barat.

Banijr di Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat pada Jum'at (21/2/2025)

MR.com, Dharmasraya| Banjir besar yang telah melanda pemukiman warga di Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya yang terjadi pada Jum'at (21/2/2025) menuai sorotan tajam publik. Banjir yang genangi pemukiman warga menjadi potret "buram" terhadap kinerja PT. Graha Bangun Persada dan BWSS V Padang. Pasalnya, jarak waktu bencana banjir yang terjadi dengan penyelesaian proyek  pengendalian banjir tidak jauh.

Tentu banjir ini berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan proyek. Apakah pekerjaan sudah sesuai rencana..?.

"Masyarakat Timpeh, kini harus menghadapi kenyataan pahit. Apabila intensitas hujan tinggi, mereka mulai khawatir dan cemas akan kedatangan bencana banjir. Masyarakat merasa proyek pengendalian banjir yang dikerjakan senilai Rp 18,7 miliar itu sia-sia," kata Ir.Indrawan menanggapi konfirmasi media pada Jum'at sore (21/2/2025) di rumahnya di Padang.

Sebagai pengamat pembangunan, Indrawan menilai proyek pengendalian banjir yang baru saja di PHO tidak dapat mengantisipasi kecemasan masyarakat terhadap bencana banjir yang kerap terjadi dilingkungan tempat tinggal mereka.

"Sebelumnya, pasti masyarakat sangat berharap dengan adanya proyek pengendalian banjir oleh BWSS V Padang itu dapat mengatasi masalah krusial yang kerap mereka hadapi yaitu banjir," ujar Indrawan.

Ditahun 2023, proyek pengendalian banjir dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang, meliputi tiga titik pembangunan, termasuk normalisasi Sungai Batang Timpeh, ungkapnya.

Alih-alih membawa ketenangan, malah masyarakat merasa proyek pengendalian banjir terkesan mubazir, hanya buang-buang uang negara, ketusnya.

Dijelaskan, Proyek normalisasi Sungai Batang Timpeh dikerjakan PT.Graha Bangun Persada sepanjang 6 kilometer dengan pemasangan beton cyclop di dua area. 

Masing-masingnya sepanjang 220 meter dan 152 meter. Namun, sayang harapan tidak sesuai dengan kenyataan, ternyata proyek pengendalian banjir tidak mampu menahan luapan air sungai setelah hujan deras mengguyur semalaman, ulasnya.

Bencana banjir yang terjadi, tentunya masyarakat akan mempertanyakan efektivitas proyek pengendalian banjir yang menelan anggaran APBN hingga Rp 18,7 miliar itu. Selain itu, mereka juga berharap kepada pemerintah daerah dan pusat agar dapat segera melakukan evaluasi serta mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari, pungkasnya.

Camat Timpeh, Rizki Rulien Putra, dilansir dari media investigasi yang terbit pada Jum'at (21/2/2025) membenarkan adannya bencana banjir besar. Dia mengatakan banjir yang terjadi hari ini, merupakan banjir yang kedua dan terbesar.

"Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada Bupati melalui Zoom karena beliau masih diluar kota pasca pelantikan," kata Camat tersebut.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Dharmasraya, Edison, mencatat bahwa 17 kepala keluarga (KK) di Nagari Panyubarangan dan 208 KK di Nagari Tabek terdampak banjir ini. Warga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman, dan kondisi air dilaporkan sudah mulai surut pada siang hari.

Hingga berita ditayangkan media masih dalam masa mengumpulkan data-data, dan upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.(cr)


MR.com, Pessel| Diduga proyek Kementerian PUPR yang dilaksanakan melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat penyebab kerusakan ruas jalan nasional Padang-Painan.

Paket pekerjaan pembangunan jaringan perpipaan SPAM  IKK Air Sonsang Koto XI Tarusan senilai Rp 11.833.688.000,-  berada dibawah pengawasan Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi (BPPW) Sumbar.

Proyek dimenangkan oleh PT.Radina Pratama Mandiri dengan masa pelaksanaan selama 210 hari kalender. Dalam pelaksanaannya, kontraktor melakukan penggalian di bahu jalan nasional Padang-Painan sepanjang 1,6 Km.

Baca berita terkait: "Potret Buram" Program Pemerintah, Aktivis: Kecelakaan Terjadi Diduga Akibat Kesalahan Kontraktor dan BPPW Sumbar

Menurut informasi, pekerjaan tersebut sudah selesai dan mungkin sudah dilakukan serah terima (PHO) antara kontraktor dengan instansi terkait, kata Albert Surya salah satu tokoh pemuda dan masyarakat yang tinggal di Kecamatan Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, pada Senin (17/2/2025).

"Sayangnya saat ini kondisi bahu jalan bekas galian yang dilakukan PT.Radinal Pratama Mandiri tersebut sudah banyak yang retak, patah dan berlobang," ujar Albert.

Albert menduga saat penggalian bahu jalan dilakukan, pihak kontraktor maupun BPPW tidak ada berkoordinasi dengan instansi yang berwenang terhadap penanganan jalan nasional tersebut seperti BPJN Sumbar.

Menurutnya, kerusakan bahu jalan ini disebabkan kontraktor tidak melakukan pemadatan yang seharusnya sebelum dilakukan pengecoran.

"Akibat dari kerusakan bahu jalan tersebut masyarakat menjadi khawatir akan keselamatan jiwa keluarga mereka," cecarnya.

Karena jalan ini menjadi akses keluarga mereka dalam melakukan aktivitas setiap harinya. Seperti anak mereka pergi ke sekolah menggunakan kendaraan, suami mereka pergi bekerja, istri mereka pergi ke pasar, dan kegiatan lainnya, jelas Albert.

Dengan kondisi bahu jalan yang seperti ini, masyarakat menjadi cemas dan khawatir akan keselamatan keluarga mereka. Apalagi jalan ini merupakan akses padat dengan kendaraan berbeban berat, ulasnya.

" Jangan sampai asal merusak, tetapi tidak mampu memperbaiki seperti semula lagi. Apalagi menyangkut kawasan publik sebagai akses lalulintas yang cukup padat dan difungsikan oleh pejalan kaki," tegas Albert.

Mewakili masyarakat, Albert meminta kepada kontraktor PT.Radinal Pratama Mandiri dan BPPW Sumbar untuk segera menangani kerusakan bahu jalan, sebelum bahu jalan memakan korban, pungkasnya.

Sementara, Martua Sinaga pihak dari PT.Radinal Pratama Mandiri terkesan tidak peduli dengan kondisi tersebut. Saat dikonfirmasi via telepon pada Selasa (18/2/2025) kemarin menyangkut hal itu, Martua Sinaga disinyalir belum mau menanggapi.

Sementara, Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi (BPPW) Sumbar, Rocky Adam saat dikonfirmasi media via telepon, Rocky Adam menjawab akan mengecek dulu.

"Saya akan cek dulu ya," jawab Rocky Adam singkat di hari yang sama.

Bagaimanakah tanggapan dari pihak BPJN Sumbar terkait kerusakan bahu jalan nasional itu?.

Hingga berita ini ditayangkan, media masih dalam tahap mengumpulkan data-data dan upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.(cr)


MR.com, Padang| Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (ASITA) Sumatera Barat akan menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pada tanggal 19 Februari 2025 di UNP Hotel dan Convention di Padang.

Rakerda kali ini adalah acara yang kedua dilakukan pada periode kepengurusan ASITA Sumbar saat ini. Dikesempatan ini, Rakerda fokus dalam pembahasan program kerja untuk membangun jaringan komunikasi dengan industri pariwisata dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.

Ketua ASITA Sumbar, Darmawi mengatakan Rakerda kali ini mendapat dukungan positif dari berbagai pihak.

"Banyak pihak yang turut mendukung Rakerda kali ini, mulai dari perusahaan yang bergerak dibidang travel, perbankan, perhotelan, maskapai hingga organisasi jurnalistik," ungkap Darmawi, pada Selasa (18/2/2025).

Kali ini Rakerda mengusung tema mitigasi bencana pariwisata. Tema ini memiliki dua aspek utama, yaitu mitigasi bencana di tempat wisata dan mitigasi dampak efisiensi anggaran,terang Darmawi.

Dia mengatakan, ASITA akan mencari solusi dan langkah-langkah strategis untuk mengatasi potensi bencana di tempat wisata, serta dampak dari efisiensi anggaran secara nasional yang dapat mempengaruhi industri pariwisata.

Ketua ASITA Sumbar tersebut menjelaskan, ASITA Sumbar akan memfokuskan program kerja pada beberapa poin penting. Pertama, membangun networking industri untuk memperkuat jaringan dengan berbagai pihak terkait.

Sehingga tetap eksis dalam mendatangkan wisatawan domestik. Kedua, berupaya meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Barat pada tahun 2025. 

"Targetnya adalah mencapai lebih dari 100 ribu wisatawan mancanegara, demi menjaga stabilitas perekonomian daerah," kata Darmawi lagi.

Rakerda ASITA Sumbar ditahun ini mendapat dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak.Antara lain, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Indonesian German Management & Hospitality (IGMH), Bank Nagari, maskapai penerbangan, serta pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di Sumatera Barat, paparnya 

Sebagai Ketua ASITA Sumbar periode ini Darmawi, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak, serta berharap Rakerda ini dapat berjalan dengan baik. 

Rakerda ini rencananya akan dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, pungkasnya.

Ajakan kepada Biro Perjalanan Wisata

ASITA Sumbar mengajak biro perjalanan wisata yang belum bergabung menjadi anggota ASITA untuk segera bergabung. Tujuannya adalah untuk memperkuat komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan domestik dan mancanegara.

Kontribusi untuk Pariwisata Sumbar

Rakerda ASITA Sumbar 2025 diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pariwisata di Sumatera Barat. Dengan sinergi dan kerja sama dari berbagai pihak, ASITA Sumbar optimis dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan.(cr)


MR.COM , PASBAR - Gedung megah Perpustakaan Daerah Kabupaten Pasaman Barat akhirnya diresmikan. Gedung perpustakaan yang dibangun dengan konsep modern dan ramah pengguna serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas itu diresmikan langsung oleh Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto, Selasa (18/02).


Dalam peresmian tersebut, turut hadir Sekretaris Daerah Pasbar Hendra Pitra, Forkopimda Pasbar, di antaranya Kapolres AKBP Agung Tribawanto, Wakil Ketua DPRD Pasbar Supriono, Kemenag, perwakilan Kejaksaan, OPD, dan stakeholder terkait lainnya.


Menurut Wakil Bupati Risnawanto, kehadiran gedung layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Pasaman Barat merupakan wujud dari komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dalam upaya meningkatkan intelektualitas masyarakat, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat Pasaman Barat.


"Untuk itu, saya memberikan apresiasi kepada Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pasaman Barat beserta jajaran serta semua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan hingga peresmian gedung layanan perpustakaan ini,” katanya.


Ia menambahkan bahwa perpustakaan memiliki peran serta kontribusi besar dalam membangun sumber daya manusia, sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945. Oleh karena itu, perpustakaan harus hadir dalam upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat.


“Eksistensi perpustakaan perlu diberdayakan dan dikembangkan. Perpustakaan harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman serta dinamika yang terjadi dan menjadi penggerak transfer pengetahuan,” ujar Risnawanto.


Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa hadirnya gedung layanan perpustakaan ini dengan berbagai fasilitas yang tersedia diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung, tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga untuk beraktivitas.


“Mari jadikan perpustakaan sebagai tempat beraktivitas yang inklusif dan menjadi episentrum tumbuhnya inovasi serta kreativitas masyarakat,” katanya.


Ia juga berharap gedung layanan perpustakaan ini tidak hanya menjadi simbol semata, tetapi benar-benar dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan dalam peningkatan literasi di Kabupaten Pasaman Barat.


“Saya mengimbau semua pihak untuk bersatu dalam upaya meningkatkan literasi di Kabupaten Pasaman Barat. Saya yakin dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi yang dinamis, kita dapat menciptakan ekosistem perpustakaan yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.


Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Muharram, menyampaikan bahwa tujuan dari penyelenggaraan acara ini adalah sebagai bentuk syukur atas terwujudnya pembangunan gedung layanan perpustakaan Kabupaten Pasaman Barat sekaligus menandai dimulainya aktivitas layanan perpustakaan di gedung tersebut.


“Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk mempromosikan dan mengimbau masyarakat agar memanfaatkan seluruh fasilitas yang disediakan di gedung layanan perpustakaan ini,” katanya.


Ia melanjutkan bahwa gedung layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Pasaman Barat dibangun dengan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebesar Rp10 miliar. Perpustakaan ini berdiri di atas lahan seluas ±5.000 m² dengan luas bangunan ±1.088 m² dalam dimensi 34 m x 32 m yang terdiri atas dua lantai.


Gedung ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti area baca umum, area baca untuk lansia dan disabilitas, ruang informasi dan sirkulasi, ruang referensi, ruang rak buku perpustakaan konvensional, studio mini, ruang pengelolaan bahan perpustakaan, area anak-anak dan ibu menyusui, ruang salat, kantin literasi, ruang serba guna/aula, fasilitas komputer, fasilitas internet, serta fasilitas scan buku atau alih media.


“Semua fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat secara gratis,” katanya mengakhiri.(DDR)

Mitra

{picture#https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUKjfj8bYhguqcr3G0Jgy8vCMLVFLC7ATCnT6NVc1jtwAoGMVRLM4oapisLSj-hut6qCME7GEWZklrOvrx00qU-Rl7Kmuz3WOtPrRT_N0YO075CqwNfhOd8DhpYxskz102kdV-ds9-urs/s1600/logo3.png} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Powered by Blogger.