Pilkada Pessel "Panas", Diduga Pendukung Salah Satu Paslon Ancam Masyarakat Api- api
Albert Melayu yang didaulat oleh salah satu Pasangan Calon(Paslon) sebagai tim sukses, akhirnya angkat bicara untuk menjelaskan kepada pihak terkait, khususnya kepada masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Albert mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar adanya. Menurutnya, tuduhan yang tujukan kepada dirinya seperti dalam pemberitaan itu sebagai bentuk kekesalan dari salah seorang wartawan yang diduga pendukung salah satu Paslon.
"Dalam situasi yang sedikit panas saat itu, saya tampil dalam kerumunan masyarakat hanya sebatas ingin menjelaskan persoalan yang terjadi kepada warga yang datang," demikian Albert Melayu menjelaskan pada Jum'at(22/11/2024) via telepon.
Selain itu, kata Albert, dia hanya ingin mengklarifikasi pemberitaan miring yang menyeret nama salah satu Paslon yang didukungnya.
Pada berita itu menyebutkan bahwa ada dugaan Paslon kami telah melakukan kegiatan bagi-bagi sembako untuk kepentingan politik yang disinyalir sengaja diisukan oleh paslon lainnya, ungkap Albert.
Bahkan isu tersebut telah beredar dimedia sosial, terang Albert."Untuk itu supaya Paslon kami tidak dirugikan, maka saya beserta tim lainnya datang kelokasi untuk menjelaskan kepada masyarakat protes".
"Kami hanya tidak ingin terjadi kisruh di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Pessel terkait kegiatan yang tidak ada dilakukan oleh paslon kami," ungkap Albert.
Kemudian terkait cekcok yang sempat terjadi dilokasi antara saya dengan salah satu wartawan yang menurut dugaannya sebagai pendukung paslon 01.
Albert menjelaskan bahwa saat itu dia hanya ingin mempertegas kalau paslon 01 tidak ada melakukan kegiatan bagi-bagi sembako, tidak ada tujuannya untuk menghalang-halangi atau melakukan tindakan premanisme seperti yang disampaikan.
Namun Pendukung Paslon 02 yang terlibat cekcok dengan kami itu mungkin merasa tersinggung dan berusaha mengintimidasi kami dengan melontarkan kata-kata "Anda Siapa", kepada saya, ulas Albert.
Dan saat itu sempat melakukan pengancaman kepada kami masyarakat dilapangan, imbuhnya.
Jadi apa yang disebutkan dalam pemberitaan media online tersebut menurutnya tidak benar. Dia berharap masyarakat tidak terbawa arus, pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan media masih dalam upaya melakukan konfirmasi kepada pihak terkait lainnya.(cr)