Pengerukan Sedimentasi Sungai Ulak Karang Dilakukan CV.Anugrah Abadi Berjalan Sesuai Kaidah dan Aturan
MR.com, Padang|Apabila sudah masuk musim hujan, masyarakat kelurahan Ulak Karang mulai merasa khawatir. Karena ancaman banjir selalu menghantui mereka. Banjir datang disebabkan aliran sungai yang ada di kelurahan tersebut meluap.
Hal ini disampaikan salah satu warga yang tinggal di kelurahan Ulak Karang bernama Desi Ishar. Menurut pengakuan Desi, daerah tempat tinggalnya itu rawan banjir apabila musim hujan tiba.
"Disini rawan banjir, apalagi musim penghujan sudah datang. Kita sudah mulai khawatir, karena banjir terjadi di pemukiman kami disebabkan aliran sungai ini sering meluap," ujarnya.
Semoga saja dengan dilakukan pengerukan sedimen oleh pihak BWSS V Padang ini, banjir tidak lagi terjadi di kampung kami, ucapnya singkat.
Banjir yang kerap menggenangi pemukiman warga Kelurahan Ulak Karang tersebut, disinyalir karena terjadi luapan aliran sungai, terutama di waktu musim hujan.
Luapan terjadi karena dasar sungai sudah mengalami pendangkalan yang di sebabkan pengendapan sidemen yang terus menumpuk.
Untuk memaksimalkan daya tampung air terhadap aliran sungai tersebut, agar tidak terjadi banjir lagi. Saat ini dilakukan pengerukan sedimentasi oleh Satker OP SDA, BWSS V Padang.
Menggunakan APBN sebesar Rp 2.7 miliar, CV. Anugrah Abadi dipercayai untuk melakukan pekerjaan tersebut dengan konsultan supervisi CV. Adhitama Karya selama 180 hari kedepan.
Saat ditemui dilapangan kontraktor pelaksana dari CV. Anugrah Abadi Nur Aprianto menjelaskan kalau progres pekerjaannya hingga sekarang sudah mencapai 23 persen.
"Lebih kurang pengerukan sedimentasi sungai ini sudah dilakukan sekitar 3 ribu kubik dari 13 ribu kubik yang harus dikerjakan. Dan titik pembuangan sedimen kita kordinasikan di kawasan Lanud Padang," jelas Nur Aprianto didampingi Iman Sejati konsultan supervisi, Selasa (31/5/2022) di Ulak Karang, Padang.
Terkait masalah yang terjadi saat melakukan pekerjaan, Nur menjawab tentu ada, tapi kita selalu mencari solusinya, ungkap Nur Aprianto.
"Seperti, kerusakan infrastruktur disaat alat berat melakukan pekerjaan. Kemudian terjadi pencemaran akses jalan, kerena tumpahan lumpur sedimen waktu dibawa menggunakan dumtruck,"katanya lagi.
Namun, kata Nur, dalam bekerja kita selalu memperhatikan aspek-aspek yang mungkin akan mengganggu aktivitas atau merugikan warga.
"Tumpahan lumpur sedimen dipermukaan jalan yang terjadi karena kebocoran di ombeng bak dumtruck waktu melakukan pembuangan. Tapi kita selalu melakukan pembersihan terhadap jalan-jalan tersebut dengan melakukan penyiraman jalan dua kali sehari," tegasnya.
Meskipun lantai dumtruck pembawa sedimen sudah diberi geotek dengan tujuan agar tidak merembeskan air lumpur sedimen kepermukaan jalan. Ternyata masih juga ada sedimen yang membasah permukaan jalan tersebut, sebut Nur.
Kemudian terhadap kerusakan yang terjadi disaat kita melakukan pekerjaan. Katanya, itu juga menjadi prioritas kami. "Kita akan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi saat melakukan pekerjaan tersebut," imbuhnya.
Namun, alhamdulillah hingga saat ini tidak ada atau belum ada keluhan dari pihak masyarakat atau pihak terkait lainnya terhadap pekerjaan yang kami lakukan ini. "Karena, kami bekerja sesuai dengan kaidah-kaidah dan aturan yang berlaku,"pungkasnya.
Lain pihak sebagai konsultan supervisi, Iman Sejati mengakui kalau pekerjaan yang dilaksanakan CV.Anugrah Abadi sudah sesuai aturan.
"Kami selalu melakukan konsultasi secara intens setiap harinya terkait pekerjaan. Kalau tidak bisa tatap muka, via WhatsApp pun jadi," ungkapnya.
Sedikit saran saja untuk kontraktor dari Iman Sejati. Konsultan itu mengatakan agar selalu tanggap terhadap keluhan masyarakat. Pertahankan kelengkapan K3, dan selalu perhatikan parkir atau antrian truk agar tidak timbulkan kemacetan.(cr/ tim)