Infrastruktur Pengendali Banjir Batang Tambuo "Ambruk" di Hantam Banjir, Pengamat: Diduga Pekerjaan Tidak Sesuai Spek dan Teknis
MR.comAgam|Bencana banjir yang mengakibatkan "ambruknya" Infrastruktur Pengendalian Banjir Batang Tambuo baru-baru ini terus menjadi sorotan publik.
Bangunan yang berada di Nagari Koto Tangah, Kec Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat itu mengundang reaksi kekecewaan masyarakat setempat.
Suatu hal yang luar biasa bangunan yang dibuat sebagai pengendali banjir ambruk dihantam banjir itu sendiri, demikian kata Ir.Indrawan sebagai pengamat pembangunan Sumbar, pada Selasa (8/2/2022) di Padang.
"Dengan ambruknya bangunan pengendali banjir tersebut membuktikan kalau mutu dan kualitas infrastruktur tersebut patut dipertanyakan kembali,"ujarnya.
Apakah kontraktor bekerja sesuai dengan kaidah yang sudah diarahkan seperti yang ada di komen kontrak, kalau memang sudah mengapa masih ambruk juga, cecar Indrawan.
"Hal tersebut membuktikan kalau pelaksanaan proyek pengendali banjir dikerjakan tidak sesuai spesifikasi teknis, apapun alasannya alam sudah membuktikan," pungkasnya.
Sebelumnya, Herry salah seorang warga setempat mengatakan, secara teknis dalam pelaksanaannya kami melihat struktur dinding dibangun diduga tidak sesuai standar RAB dan spek.
Ditambah dengan system penulangannya yang diduga kuat pekerjaannya tidak mengacu terhadap speks"jelas Herry pada Minggu (6/02/2022) saat dikonfirmasi via tersebut (08537503XXXX).
"Dari pekerjaan pembesian (sistem penulangan), ukuran besi yang digunakan dan jarak sengkang sangat mempengaruhi. Dan yang tidak kalah penting adalah tapak utama sebagai penahan dinding dibagian bawah,"jelasnya lagi.
Pada kontruksi bangunan tersebut, tapak utama tidak jelas kedudukannya, ada yang dipasang dan ada yang tidak dipasang. Inikah penyebab rapuhnya kontruksi struktur tebing Pengendalian Banjir Batang Tambuo..?
Lebih jelas Herry mengatakan, dinding penahan tanah merupakan salah satu pekerjaan konstruksi yang penting dalam suatu pekerjaan proyek dan dapat mempengaruhi pekerjaan selanjutnya serta hasil akhir dari proyek tersebut.
"Maka perencanaan, perhitungan dan perancangan harus dilakukan dengan tepat dan akurat. Analisis yang baik juga diperlukan karena ada banyak faktor yang mempengaruhi di dalamnya, seperti properti tanah, muka air tanah, dan lain sebagainya," ungkap Herry.
Untuk menghasilkan konstruksi dinding penahan tanah yang ideal, maka analisis stabilitas dinding perlu ditinjau faktor aman terhadap geser (sliding) dan guling (overtuning) harus mencukupi, dan tekanan tanah yang terjadi pada tanah dasar pondasi tidak boleh melebihi kapasitas daya dukung yang diizinkan.
Perencanaan struktur dinding penahan tanah ini direncanakan aman terhadap pergeseran, penggulingan, dan keruntuhan kapasitas daya dukung tanah. Hasil analisis didapat faktor stabilitas terhadap geser 2,067, stabilitas terhadap guling 3,258 dan keruntuhan kapasitas daya dukung 3,033," jelasnya.
Sayangnya meski sudah dikonfirmasi via telpon, Kepala Satker SNVT WS IAKR dari Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS V Padang) Yusma Elfita berikut PPK kegiatan Sastriawan ST,MT belum bisa berikan klarifikasinya.
Hingga berita diterbitkan media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.*dn/rl*