Sebab proyek yang sebelumnya dilaksanakan oleh PT.Era Bangun Persada itu belum selesai 100 persen, tapi ditahun ini (2021) pekerjaan lanjutan dimulai kembali dengan perusahaan yang baru PT.Arshy Citra Kamato dengan nilai 6,9 Miliar.
"Ada apa terhadap proyek tersebut, yang lama belum selesai kemudian dilanjutkan kembali dengan kontrak yang baru," demikian Yatun SH menyebutkan pada Selasa(25/5/2021) di Padang.
Menurut pandangannya, Yatun menilai lemahnya pengawasan terhadap PT.Era Bagun Persada dalam melaksanakan kegiatan oleh pihak BWSS V Padang menjadi salah satu pemicu kegagalan pada proyek tersebut.
" Selain keterlambatan, kualitas produk yang dibuatpun patut dipertanyakan. Bangunan Bronjong yang dibuat terlihat tidak rapi, kemudian bahan material batu yang digunakan diduga tidak sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan," ujarnya.
Secara kasat mata bangunan yang dikerjakan tidak sangat bagus, ditambah lagi bronjong sudah digrogoti rumput liar, menjadikan bangunan bronjong semakin buram untuk dipandang, tandasnya.
Kondisi ini mencerminkan ketidak profesionalan pihak rekan dalam melaksanakan tugasnya. Dan pihak panitia yang tidak jeli dalam memilih rekanan yang berpotensi, ujarnya lagi.
" Kepada buk Dian Kamila selaku pimpinan tertinggi di BWSS V Padang, agar menekankan kepada bawahannya agar melaksanakan tugas mereka sesuai dengan aturan dan SOP yang telah ditetapkan," tegas Yatun.
Agar kesalahan- kesalahan ditahun lalu tidak kembali terjadi. Karena sayang, uang yang digunakan merupakan sumber dari kutipan pajak dari masyarakat. Jadi berikanlah yang terbaik untuk masyarakat juga, pungkasnya.
Dilain pihak, PPK SNVT PJSA BWSS V Sumbar Syaidul Afkar saat dimintai tanggapannya, mengakui bahwa memang paket pada pembangunan prasarana pengendalian banjir Batanghari Hilir di Kabupaten Dharmasraya tidak tuntas 100 persen.
"Hal ini disebabkan pada tahun kemarin, ada optimalisasi kontrak, sehingga PHO nya tidak 100 persen,"jelasnya dihari yang sama via telpon.
Menyangkut adanya pekerjaan yang belum selesai, apalagi masih dalam masa pemeliharaan, pihaknya sudah menginstruksikan pada kontraktor untuk membersihkan dan merapikan kembali pekerjaan yang terbengkalai, tambah Syaidul.
"Karena sisa masa pemeliharaan tahun ini masih ada sampai dengan bulan Juni nanti," tutup PPK tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.* tim*
MR.com,Padang-Pemerintah Kota Padang mendapatkan penghargaan dari PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera Barat atas konsistensi pembayaran listrik tepat waktu untuk tahun 2020.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang, Jefri Husni dan diterima langsung oleh Wali Kota Padang Hendri Septa, di kediaman resminya, Jl. A. Yani Nomor 11 Padang, Senin (24/5/2021).
Manager PLN UP3 Padang, Jefri Husni mengatakan, bahwa penghargaan tersebut diberikan atas upaya dan konsistensi Pemko Padang melunasi tagihan listrik penerangan jalan umum, listrik perkantoran di lingkup Pemko Padang dan listrik kebutuhan rumah dinas secara tepat waktu.
"Kita mengapresiasi konsistensi Pemko Padang untuk melunasi tagihan listrik secara tepat waktu. Khusus untuk tagihan listrik penerangan jalan umum misalnya, Pada tahun 2020 Pemko Padang melalui Dinas PUPR rutin membayarkannya setiap bulan sehingga tidak tercatat adanya tunggakan," tutur Jefri.
Sementara itu, Wali Kota Padang Hendri Septa mengucapkan terimakasih kepada PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera Barat atas penghargaan yang telah diberikan tersebut.
"Kita tentunya berharap pembayaran listrik tepat waktu ini dapat mendukung keberlangsungan operasional ketenagalistrikan di lingkup Pemko Padang, guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dan tentunya penghargaan yang diberikan ini dapat menjadi motivasi bagi kita untuk membayar listrik tepat waktu di 2021," pungkas Wako. (Mul/BT/Prokompim Pdg).
Hal tersebut disampaikannya terkait klarifikasi terhadap pemberitaan media ini sebelumnya "Diduga Masyarakat Manfaatkan Kondisi Jalan Nasional Rusak Parah, Pengamat Sebut Kurang Perhatian PJN II".
Selanjutnya Nova Herianto menjelaskan, diantaranya pemeliharaan rutin jalan (melakakukan penambalan lobang). Program saya sebelum lebaran nol lobang dulu. Anda lihat apakah masih sama kondisi lobang 3 bulan dengan sekarang ?.
Output pekerjaan lain adalah rekonstruksi jalan dengan melakukan rigid beton jalan. "Rigid beton saya programkan setelah lebaran, karena untuk diketahui pelaksanaan rigid beton butuh proses yang akan mengganggu kelancaran arus jalan. Disebabkan beton ada umurnya untuk dapat dilewati," kata PPK 2.2 tersebut.
"Makanya setelah lebaran ini, lokasi-lokasi rigid beton ada beberapa sekmen. Diantaranya, lokasi yang diberitakan ini. Kami berusaha menjaga keras kelancaran arus lalu lintas didaerah tersebut,"ucap Nova.
Namun jelas Nova lagi, karena material ini masih kelas A gampang rusak dan dirapikan lagi. Yang telah kami lakukan beberapa kali untuk mempertahankan kondisi ini sampai jadwal pekerjaan rigid dilaksanakan.
Pekerjaan ada proses tidak semudah membalik telapak tangan, jika rusak lagi lokasi ini atau sekmen lain akan kami perbaiki pelihara rapikan lagi sampai jadwal rigid dilaksanakan, ujarnya.
"Dimana prosesnya primcoat klas A akan diampar beberapa kali dan secepat mungkin kami rapikan atau tambah klas A nya dibagian yang hancur dan kemudian dilakukan pemadatan. Hal ini selalu akan kami lakukan sampai jadwal rigid beton jalan dilaksanakan," tandas PPK tersebut.
Dengan tegas PPK itu menuturkan, secara teknis bahwa kelas A adalah agregat lepas, gampang hancur lagi jika dilewati kendaraan dengan tonase berat. Apalagi badan jalan sering disirami air oleh warga dengan alasan debu, badan jalan tersebut akan kembali hancur.
" Untuk itu titik dimana jalan yang rusak akan menjadi lokasi rigid beton dan akan dikerjakan secepatnya," tegas Nova.
Jika semua jenis pekerjaan atau semua output sudah terlaksana sesuai kontrak diyahun 2021 ini, maka bulan Desember tak ada lagi kondisi ini dan tak ada lobang, kecuali lobang baru menunggu kontrak 2022, pungkasnya.
Sampai berita diterbitkan media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.*roel*
Pengguna jalan harus lebih berhati-hati lagi dalam melewati akses jalan tersebut. Untuk itu masyarakat setempat berinisiatif untuk memberikan jasa kepada penggunan jalan agar bisa mengambil jalan yang bagus.
Wajar masyarakat sekitarpun memanfaatkan situasi dan kondisi (Sikon) tersebut. Tidak dipungkiri berkat jasa yang mereka berikan dalam memberikan petunjuk jalan yang layak untuk dilewati, hingga sekarang tingkat kecelakaan di jalan itu masih belum bertambah.
"Jalan yang rusak parah itu berada didaerah Kabupaten Sijunjung dan merupakan jalan nasional dibawah pengawasan Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional(Satker PJN Wilayah II Sumbar), PPK 2.2. Mestinya sekarang jalan dimaksudkan sudah bagus," demikian kata salah seorang pemerhati pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat ini, Senin(24/5/2021) di Padang.
Pengamat yang tidak ingin namanya dituliskan itu melanjutkan, dalam video yang berdurasi 30 detik itu terlihat jelas jalan berlobang dan digenangi air. Namun, diduga belum ada perhatian serius dari pihak PJN II. Kenapa demikian lanjutnya, karena jalan itu rusak sudah cukup lama dan masih dinikmati saja kerusakannya oleh masyarakat Sumbar khususnya.
" Ditahun 2020 jalan itu sudah dikerjakan oleh pihak ketiga. Tapi entah apa penyebabnya, pekerjaan terhenti sampai hari ini," ujarnya lagi.
Menurutnya, bisa jadi pengerjaan jalan tersebut terhenti karena ada sesuatu masalah terjadi di dalam proses pelaksanaannya. Semoga saja di tahun ini jalan yang rusak itu segera diperbaiki , pungkasnya.
Hingga berita diterbitkan media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.*roel*