Sekper PT.Bank Nagari Idrianis Terkonfirmasi Positif Covid 19
Mitra Rakyat.com(Padang)
MR.com,Padang-Minimnya intensitas hujan selama 1 bulan belakangan
ini mengakibatkan kekeringan di beberapa daerah di Kota Padang.
Musim
kemarau yang terasa panjang ini mengetuk kepedulian berbagai elemen untuk
peduli terhadap warga yang kesusahan air bersih, tak terkecuali Perumda Air
Minum Kota Padang yang senantiasa mengirim bantuan selama musim kemarau ini ke
beberapa daerah terdampak di Kota Padang,Minggu(21/2/2021).
Dalam
mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan, Perumda Air
Minum Kota Padang juga bekerjasama dengan lintas lembaga seperti BPBD dan Rumah
Zakat Padang.
Rumah Zakat
Padang, hari ini ikut bersinergi bersama Perumda Air Minum Kota Padang membantu
mendistribusikan air bersih kepada masyarakat Kota Padang yang mengalami
kekeringan.
Rumah Zakat
melalui Program Bantuan Air Bersih menurunkan 4 orang relawan untuk menyalurkan
Air Bersih di daerah terdampak. Dalam kesempatan kali ini tim relawan
menyalurkan 3 tangki air bersih untuk warga di Kel. Batang Harau, Jalan Mustika
Perumnas Pegambiran, dan Kampung Pisang Anak Air.
Apabila
masyarakat membutuhkan air bisa langsung menghubungi Perumda Air Minum Kota
Padang melalui nomor 0751-22789 atau ke nomor 0811 669 123. Perumda Air Minum
Kota Padang selalu siap membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih
dan GRATIS.
Mari bersama
berdoa semoga musim kemarau ini segera berlalu dan Allah SWT segera turunkan
hujan yang bermanfaat untuk Kita semua. Tak lupa, selalu sediakan stok air
dalam wadah yang tersedia sebagai antisipasi jika terjadi kendala dan gangguan
pelayanan. (**)
Penyidikan kasus dugaan korupsi fasilitas kredit Bank Nagari sudah dimulai Kejati Sumbar sejak Januari 2015 lalu. Bahkan, Kejati Sumbar sudah menyita uang tunai sebesar Rp14 miliar.
Empat tersangka sudah ditetapkan antara lain adalah mantan Wakil Pemimpin Cabang Utama berinisial RM, Pemimpin Bagian Kredit R, loan officer H dan pengusaha peminjam HA, dan belum dilakukan penahanan badan.
Namun hingga saat ini belum ada kepastian hukum atau penetapan status bagi oknum terduga kasus tersebut. Disinyalir dugaan kasus korupsi yang menyeret nama petinggi Bank Nagari saat itu "mengendap" di Kejati Sumbar, kata Defrianto Tanius, Ketua LSM Aliansi Warga Anti Korupsi (Awak) Sumbar, Sabtu(20/2/2021) di Padang.
"Sementara penyidikan sudah dimulai dari tahun 2015, dan pihak Kejati Sumbar telah menyita uang sebesar 14 miliar yang diduga kuat sebagai barangan bukti", ujarnya.
Tidak salah masyarakat menilai ada "skandal" antara pihak Kejati Sumbar dan pihak Bank Nagari menyangkut proses hukum terkait kasus korupsi tersebut, cecar nya.
Masyarakat khususnya warga Sumbar berhak mengetahui sejauh mana perjalanan proses penyidikan yang dilakukan pihak Kejati, karena ini menyangkut dana negara yang artinya uang rakyat Indonesia, tutup Defrianto Tanius.
Dilansir dari Sumateraline.com, Kejaksaan Tinggi Sumbar membantah menghentikan kasus korupsi pemberian fasilitas kredit Bank Nagari tersebut. Bahkan, melalui Kasi Penerangan Hukum (Penkum), Yunelda, Kejati Sumbar menjamin kasus pembobolan bank plat merah ini dalam penanganan penyidik.
“Penyidikan masih berlangsung. Saat ini Kejati Sumbar telah berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung guna memaksimalkan pembuktian adanya tindak pidana korupsi di Bank Nagari,” jelas Yunelda saat dikonfirmasi, Rabu (26/12/2018) akhir tahun lalu.
Yunelda menambahkan, dalam penyelidikan kasus ini, Kejati Sumbar juga meminta keterangan dari akademisi selaku ahli guna membantu memberikan keterangan, agar didapat kepastian dari bentuk kredit yang dikeluarkan oleh pihak Bank Nagari.
Hingga berita ini diterbitkan media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.(tim)
Isi miring tentang pelanggaran yang dilakukan PT.Graha Bangun Persada(GBP) terkait menggunakan material batu gajah yang tidak berizin ditepis tegas Parno.
" Isu itu tidak benar, kami menggunakan material batu dari Quary yang memiliki izin. Sekian banyak batu yang datang semuanya dari quary yang berizin",tegas Parno selaku owner dari PT. GBP, Senin(15/2/2021) via telpon.
Sampai sekarang kita tidak menemukan batu yang datang dari quary tanpa memiliki izin seperti yang diisukan. Batu yang kita datangkan dari dukungan quary sungai sariak, jelasnya.
Hingga saat ini progres pekerjaan sudah mencapai 45,3 persen memasuki minggu keenam, kata Adi Hartono Sheet maneger(SM)dari PT.GBP, Jumat(19/2/2021) diaokasi pekerjaan.
"Panjang seawall yang sudah kita kerjakan sepanjang 220 meter. Alhamdulillah hingga saat ini tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan proyek ini", terang Adi.
Salah satu pengunjung pantai tugu merpati bernama Dian mengatakan, dengan dibangunnya seawall ini oleh BPBD Sumbar, kami pengunjung merasa lebih nyaman lagi.
Begitu juga masyarakat yang bermukim ditempi pantai. Rumah mereka akan terlindungi dari bencana abrasi, pungkasnya.*roel*
Kemarau panjang yang melanda Kota Padang dalam rentang waktu beberapa bulan kebelakang, mengakibatkan debit air baku berkurang. Berdampak terhadap proses produksi, akibatkan kebutuhan air bersih dilingkungan masyarakat sedikit terganggu dalam pendistribusian nya.
Namun pihak perumda tetap menjalankan tugasnya demi memenuhi kebutuhan air bersih dilingkungan masyarakat tersebut. Pihak Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda AM) mengirim dan membagikan air bersih menggunakan aramdanya(truk tangki).
Direktur utama (Dirut) Perumda Air Minum Padang, Hendra Pebrizal mengatakan, untuk kelancaran aktifitas masyarakat dan pelanggan, Perumda Air Minum Kota Padang mengirim bantuan Air Tangki untuk daerah yang terdampak langsung.
"Pengiriman bantuan air tangki ini gratis tanpa biaya, ini sebagai wujud kepedulian sosial dan layanan dari Perumda Air Minum Kota Padang dalam menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat Kota Padang," tutur Hendra, Selasa (16/2/2021) di Padang.
Pembagian Air Minum gratis itu dilakukan tanpa permintaan oleh masyarakat. Ini merupakan bentuk kepedulian Perumda Air Minum Kota Padang yang selalu tanggap melihat dan membantu masyarakat dalam kesulitan air bersih terutama saat perubahan musim terjadi, sebut Dirut itu.
"Hal ini sudah menjadi agenda rutin Perumda AM Kota Padang dalam membantu masyarakat menyediakan air bersih saat musim kemarau maupun banjir," pungkas Hendra.(dan/roel)
Dirut Perumda AM Kota Padang, Hendra Pebrizal mengucapkan selamat datang dan terimakasih kepada Ketua Tim dan rombongan Bapemperda DPRD Provinsi Sumatera Utara dan Direksi PDAM Tirta Nadi yang telah melakukan kunjungan kerja ke Perumda Air Minum Kota Padang, Senin(15/2/2021).
"Kami siap berbagi mengenai hal-hal yang ingin ditanyakan terkait materi kunjungan dari Tim Bapemperda DPRD maupun PDAM Tirta Nadi Sumatera Utara" ucap Dirut itu.
Kedatangan Tim dari Bapemperda DPRD Prov. Sumatera Utara berserta Direksi PDAM Tirta Nadi Sumut disambut langsung oleh Direksi diruang rapat lantai II Kantor Pusat Perumda Air Minum Kota Padang.
Tim yang dipimpin oleh Bapak Thomas Daci selaku Ketua Bapemperda DPRD Prov. Sumatera Utara dan rombongan nya, bertujuan untuk melakukan konsultasi terkait perubahan nama PDAM menjadi Perumda. Dalam sambutannya.
Ketua Bapemperda DPRD Sumatera Utara, mengatakan semoga pertemuan dan bahasan kajian mengenai Perumda ini dapat memperkuat Bapemperda DPRD Sumatera Utara dalam mewujudkan PDAM Tirta Nadi menjadi Perumda ataupun Perseroda.
Dalam kunjungan tersebut berbagai pembahasan akan dibicarakan. Salah satunya bagaimana cara Perumda AM yang dikomandoi Hendra Pebrizal mendapatkan banyak penghargaan.
Kemudian trik meraih berbagai prestasi Perumda AM Kota Padang setelah berganti nama dari PDAM ke Perumda dan berbagai hal teknis lainnya terkait pergantian nama tersebut.
Disela kunjungan, Dirut PDAM Tirta Nadi dan rombongan juga menyempatkan melakukan kunjungan ke Instalasi Pengolahan Air di Gunung Pangilun yang didampingi oleh Direktur Utama, Hendra Pebrizal dan Direktur Teknik, Andri Satria. Semoga kunjungan kerja ini bermanfaat bagi Bapemperda DPRD Sumatera Utara dan PDAM Tirta Nadi dalam penyusunan ranperda yang dibutuhkan. (*/hms)