Dinasti Politik Tumbuh Subur dalam Sistem Kapitalistik
Opini
Oleh: Nurhaniu Ode Hamusa, A. Md. Keb.
(Pemerhati Sosial Asal Konawe, Sultra)
Mitra Rakyat.com
Generasi merupakan harapan bangsa sekaligus sebagai agen perubahan yang akan menggantikan kepemimpinan saat ini, di masa yang akan datang. Sebagai upaya menyelamatkan generasi pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar kegiatan genre mission dalam rangka merencanakan kehidupan berkeluarga bagi remaja (Antaranews.com, 12/12/2020).
GenRe adalah suatu program dari singkatan "Generasi Berencana" yang diluncurkan oleh pemerintah lewat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Dalam rangka merespon permasalahan remaja saat ini, BKKBN mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe). Program GenRe adalah program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
Program GenRe adalah program yang mengedepankan pembentukan karakter bangsa di kalangan generasi muda. Program GenRe pun merupakan wadah untuk mengembangkan karakter bangsa karena mengajarkan remaja untuk menjauhi pernikahan dini, seks pra nikah dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) guna menjadi remaja tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan serta berguna bagi nusa dan bangsa (Indonesiabaik.id, 03/07/2019).
Dengan menyaksikan media dan juga fenomena remaja saat ini, siapapun terus terang merasa sedih dan kasihan. Bagaimana tidak, sebagian besar masalah sosial dilakukan oleh para remaja dengan beragam aksinya pergaulan bebas, pesta miras, narkoba, terlibat bisnis prostitusi, aborsi dan sebagainya.
Seperti dilansir Telisik.id, bisnis Prostitusi di kawasan Kendari Beach semakin menjamur (17/18/2020) sungguh memprihatinkan karena yang menjajakan diri sebagian besar masih rentang usia remaja.
Generasi Dalam Demokrasi
Tuntutan kebutuhan menjadi alasan mereka melakukan tindakan asusila itu. Misalnya hanya demi ingin membeli sebuah gawai, mereka rela mengorbankan kehormatannya. Apalagi, gawai bagi anak-anak masa kini begitu sangat penting bagi mereka.
Apalagi dengan adanya kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) membuat mereka minimal harus mempunyai gawai. Sayangnya, tidak semua orang tua mampu menyediakannya. Oleh karena itu, tidak sedikit dari mereka nekat menjual diri kepada lelaki hidung belang. Bahkan untuk perayaan tahun baru ini saja, sudah ada 60 anak yang dipesan (Okezone.com, 21/12/2020). Naudzubillah min dzalik.
Sungguh miris nasib generasi saat ini. Kejadian ini baru dari satu kota saja. Bagaimana dengan kota-kota lain di negeri ini? Tidak menutup kemungkinan jumlahnya lebih banyak lagi yang telah terjerat perbuatan ini. Siapa yang harus bertanggung jawab atas hal itu? Apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini?
Penyelamatan generasi tak sepenuhnya tanggung jawab keluarganya. Masyarakat dan negara pun memiliki peran yang sama. Ketiganya perlu dioptimalkan perannya. Jika peran ketiga aspek ini berkurang, bahkan hilang, para generasi bisa salah arah menentukan jati diri.
Kemiskinan keluarga misalnya, membuat mereka susah memenuhi kebutuhan anaknya. Jangankan untuk membelikan gawai, untuk makan saja mereka kesusahan. Padahal orang tua akan cenderung bekerja keras membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan. Meski kadang pendapatan pun mereka tak mampu memenuhi semua kebutuhan. Akhirnya keluarga tak mampu menjalankan tugasnya dalam mendidik, menjaga anak-anaknya dan memenuhi kebutuhan anaknya.
Selain itu, masyarakat juga memiliki peran penting. Kondisi masyarakat yang tak acuh, terkesan individualis tak lagi memperhatikan dan mengontrol anak-anak yang terlihat jauh dari agama atau yang berkelakuan menyimpang.
Negara juga memiliki peran luar biasa. Misal kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang tak diikuti perhatian kebutuhan dan kesulitan rakyat. Jelas ini makin menambah sulit keadaan. Apalagi Negara masih belum maksimal memenuhi kebutuhan masyarakat (Mnews.id, 24/12/2020).
Islam selamatkan Generasi
Islam bukan saja sekedar agama tapi juga sebagai sebuah sistem. Islam memiliki landasan akidah Islam. Di mana segala kebijakan lahir dari aturan Islam. Aturan yang dibuat berdasar Al-Qur’an dan Sunah. Sehingga, untuk menjaga generasi, khalifah akan memaksimalkan peran keluarga, masyarakat, dan negara. Dalam Islam, keluarga memiliki fungsi pendidikan pertama. Keluarga yang memiliki iman akan mendidik anak-anaknya agar ketika dewasa mampu membedakan benar dan salah dari sudut pandang syariat.
Dari sisi masyarakat, perannya adalah pengontrol, baik kebijakan pemerintah maupun individu. Seperti jika ada anak yang memiliki perilaku berlawanan dengan hukum syara’, maka masyarakat akan mengingatkannya. Masyarakat juga akan selalu mengontrol dan mengingatkan kebijakan pemerintah jika bertentangan dengan hukum syara’ atau menzalimi rakyat.
Adapun dana yang dipakai untuk membiayai segala kebutuhan yang sifatnya umum adalah yang berasal dari baitulmal. Baitulmal sendiri mengumpulkan uang dari pengelolaan sumber daya alam yang mana dikelola oleh negara. Selain itu baitulmal juga mengumpulkan harta dari jizyah, kharaj, maupun fai.
Sistem pendidikan juga dibuat berdasarkan Islam. Keimanan kepada Allah dijadikan sebagai landasan setiap pelajaran. Hal ini dapat menguatkan anak-anak agar tidak terpengaruh dunia yang fana.
Di samping itu, sistem islam juga membuat aturan tegas. Jika ada yang melanggar syariat Islam, tak segan untuk langsung ditindak. Seperti hukuman cambuk bagi pezina yang belum menikah dan hukuman rajam bagi pezina yang sudah menikah. Semua ini bisa terlaksana jika menerapkan sistem yang berasal dari Al-Qur’an dan Sunah.
Oleh karena itu, tidak mudah menjadikan generasi saat ini memiliki budi pekerti yang luhur jika kurang didukung oleh lingkungan. Karenanya, penting sinergi antara peran lingkungan keluarga, masyarakat dan negara dalam membentuk kepribadian anak yang tidak hanya cerdas secara akademik, namun juga memiliki ketatan kepada aturan Sang Pencipta. Sehingga nantinya tidak hanya cerdas dari sisi sains dan teknologi namun juga secara spritual. Wallahu a’lam.
Hal tersebut disampaikan Basuki pada acara penandatangaan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara 30 bank pelaksana dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR.
"Ini uang rakyat betul, saya mohon dengan betul, mulai teman-teman saya di PU, dan bank jangan main-main dengan uang rakyat. Ini hak rakyat untuk bisa menikmati rumah. Kita saling mengingatkan," kata Menteri PUPR tersebut saat menyampaikan kata sambutan acara, Jumat (18/12/2020) di Jakarta.
Menanggapi ucapan Menteri PU PR tersebut. Ketua DPD Sumbar Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Pemantau Korupsi Nusantara(LSM KPK Nusantara) Romi Yufendra menyangkut proyek jembatan Titi Cs menyebutkan, ucapan Menteri PUPR Basuki sangat bertentangan dengan kodisi pekerjaan jembatan tersebut saat ini, pada Kamis(24/12/2020) di Padang.
Pasalnya, pekerjaan Jembatan Titi Cs yang dianggarkan Kementerian PUPR senilai Rp. 36. 929. 449.00, terus menuai kecurigaan publik baik dari proses lelang maupun pelaksaanan, sebut Romi.
"Lelang kegiatan ini diduga terdapat konspirasi dikarenakan PT. Amar Permata Indonesia(API) bukanlah penawar terendah, karena PT. API menawar dengan angka sebesar Rp. 31. 564. 777. 188. 98.", ungkapnya.
Tepatnya masih ada dua perusahaan yang menawar lebih rendah, dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan sesuai perencanaan.
Meski demikian PT. Amar Permata Indonesia yang beralamat di Ketaping Batang Anai Padang Pariaman terkesan dipaksakan untuk menjadi pemenang, terang Romi.
Ironisnya kata Romi, di pelaksanaanpun ternyata PT. API tidak mampu melaksanakan sesuai perencanaan, bored pile diganti dengan menggunakan tiang pancang.
"Selain itu dalam pelaksanaan terdapat kondisi yang sangat mencurigakan yaitu terdapat penggunaan besi yang diduga kuat tidak sama saat pengecoran jembatan", ujarnya.
Kita berharap Dirjen Bina Marga untuk segera melakukan inspeksi terhadap kondisi sebenarnya terhadap pekerjaan, terutama jembatan yang di Kota Padang (Linggarjati Kota Padang), tandasnya.
Dikarenakan berdasarkan informasi yang kami terima, PPK, Satker dan atau Ka BPJN III Padang teridikasi "kecut' jika berhadapan dengan pelaksananya. Ada siapa dibelakang Kontraktor tersebut, jelas Ketua DPD Sumbar LSM KPK Nusantara itu.
Ditambah dengañ maraknya berita yang terbit, akan tetapi tetap tidak berpengaruh terhadap peningkatan pekerjaan di Jembatan Linggarjati tersebut. Dengan demikian semakin kuat dugaan kalau kontraktor memiliki orang yang sangat berpengaruh di pemerintahan sebagai "tameng" nya, duga Romi lagi.
Kita siap memfasilitasi kedatangan Dirjen dalam menyidak pekerjaan jembatan yang diduga KKN tersebut. Dan kepada pihak Kejati, Polri untuk dapat menyikapi dugaan sengkarut yang terjadi di proyek jembatan itu. Agar negara tidak kecolongan, karena sejatinya itu adalah uang rakyat, pungkasnya.
Hingga berita terbit, media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.*roel/tim*
Mitra Rakyat.com(Jakarta)
Jelang peringatan hari jadi ke 46 Tahun, Perumda Air Minum (AM) Kota Padang sabet tiga penghargaan tingkat Nasional sekaligus pada Selasa malam, 22 Desember 2020, bertempat di Dian Ballroom, Raffles Hotel Jakarta.
Perumda Air Minum Kota Padang mendapatkan 3 (tiga) penghargaan bergengsi tingkat nasional dalam katagori ,1. Top Digital Implementation 2020 on Infrastruktur Sektor (Perumda AM Kota Padang),
2. Top Leader in Digital Implementation 2020 (Hendra Pebrizal-Direktur Utama), dan 3. Top CIO on Digital Implementation 2020 (Andri Satria-Direktur Teknik).
Direktur Utama Perumda AM Kota Padang Hendra Pebrizal dikesempatan itu mengatakan, "disituasi Pandemi Covid19 yang masih melanda Indonesia dan negara lain didunia seperti sekarang ini. Penghargaan ini merupakan sebagai bentuk prestasi dalam memberi dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal).
"Untuk itu kita dan pelakuk bisnis lainnya juga instansi pemerintah dan lainnya dituntut untuk dapat memanfaatkan dan mengembangkan TI atau Solusi Digital. Demi mendukung daya saing bisnis dalam meningkatkan layanan publik dan pembangunan perekonomian nasional ke depannya" sebut Dirut itu.
Seperti terobisan yang dilakukan Perumda AM Kota Padang. Ada beberapa transformasi teknologi yang telah dikembangkan , diantaranya Aplikasi MBR, DDOP, STK Online, Dashboard HMI IPA ZAMP, CIS, dan Smart Grid Water System. Akselerasi teknologi ini sangat membantu perkembangan Perumda AM Kota Padang dalam pelayanan, kinerja, dan pencapaian target perusahaan, tutur Hendra.
Saat ini Perumda Air Minum Kota Padang sudah memiliki total produksi 1.550 liter/detik. Jumlah itu mampu melayani sebanyak 150 ribu pelanggan. Sementara pelanggan Perumda Air Minum Kota Padang saat ini sudah 129 ribu sambungan. Terhitung Agustus 2020, layanan Perumda Air Minum Kota Padang sudah mencakup 83 persen penduduk Kota Padang.
" Saat ìni kita telah mampu mencakup hingga 90 persen. Dan kita menargetkan produksi hingga 2024 sebanyak 1.800 liter/detik", terang Dirut Perumda tersebut.
Untuk itu BPPW Sumbar akan mensuport membangun IPA baru di Palukahan. Karena secara keseluruhan ketersediaan air baku di Palukahan bisa mencapai 500 liter/detik, lanjutnya.
"Apalagi Perumda Air Minum Kota Padang baru saja mendapatkan tambahan pasokan air sebanyak 100 liter perdetik. Dengan jumlah itu maka Perumda Air Minum Kota Padang dapat meningkatkan layanan hingga 8.000 sambungan rumah baru", ucapnya.
Tambahan tersebut berasal dari IPA yang dibangun oleh Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumbar. Penambahan produksi tersebut setelah ditandai dengan serah kelola Sistem Penyediaan Air Minum yang dibangun Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumbar kepada Pemko Padang melalui Perumda Air Minum Kota Padang, pada 10 September 2020 di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Palukahan, Koto Tangah.
Dilanjutkan Hendra Pebrizal, khusus untuk IPA Palukahan, membutuhkan anggaran sekitar Rp36 miliar terkontrak. Kegiatannya membangun semua fasilitas pengolahan air. Yakni, proses air baku sampai menjadi air siap minum. Semua fasilitas dan alat-alat termasuk reservoar sampai nantinya disalurkan ke pipa yang dikelola Perumda Air Minum Kota Padang.
Terimakasih kepada semua pihak dan tentunya pelanggan setia kami, yang telah ikut membangun dan membesarkan Perumda AM Kota Padang ini dalam memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat Kota Padang, pungkasnya.
Acara malam penganugrahan ini bertujuan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada korporasi, instansi pemerintah. Dan lembaga atau badan yang dinilai berhasil menerapkan dan memanfaatkan Teknologi Informasi/Solusi Digital, untuk meningkatkan kinerja, daya saing bisnis serta memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
Sejumlah tokoh penting di Indonesia turut menghadiri acara tersebut. Pejabat dari pihak Kementrian, Petinggi Daerah, Instansi Pemerintah, hingga pengusaha sukses turut menghadiri kemeriahannya. Selain Dirut, acara malam itu juga dihadiri Dirtek, Dewas dan Tim dari Perumda Air Minum Kota Padang.* roel/hms*