Rusma Yul Anwar Dan Rudi Hariyansyah Tegaskan Pada Debat Ke-2 Inti Dari Pembangunan Adalah Membangun Sumber Daya Manusianya (SDM).
Mitra rakyat(Pessel)
Debat putaran kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat berlangsung panas, Jumat 27 November 2020. Digelar di salah satu studio televisi di Kota Padang, ketiga Paslon saling sentil dan beradu gagasan tentang program dalam memimpin Pessel.
Dari ketiga Paslon. Paslon nomor urut 02, Rusma Yul Anwar- Rudi Hariansyah mengungkapkan, inti dari pembangunan adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM). Sebab, SDM adalah dasar dari pembangunan.
"Dan, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tidak berkorelasi dengan gedung dinas pendidikan," ungkapnya dalam sesi debat saat menanggapi jawaban Paslon 01 atas pertanyaan moderator soal upaya peningkatan IPM. Karena berdasarkan catatan BPS, IPM Pessel atau yang dijuluki daerah sejuta pesona kekinian berada di 12 terendah dari 19 kabupaten/kota di Sumbar.
Rusma Yul Anwar menegaskan, saat ini masih banyak harus dibenahi dalam membangun Pessel. Karena memang, pembangunan tidak bisa dilihat secara fisik semata, namun harus diimbangi pembangunan SDM.
"IPM Pessel nomor 12 terendah dari 19 kabupaten/kota di sumbar. Demikian juga dengan ekonomi yang anjlok. Karena itu, untuk fisik kita fokus pada infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan di daerah sentra produksi," tegasnya dalam menjelaskan soal pembangunan.
Selain soal SDM dalam prospek pembangunan, Paslon Rusma Yul Anwar-Rudi Hariansyah menyinggung soal COVID dalam implementasi pendidikan hari ini, diantaranya soal mutu dan aturan dalam memperhatikan proses pendidikan.
"Jadi, bukan soal kuantitas pertemuan. Yang paling penting adalah kualitas pertemuan. Kini COVID hanya dikambing hitamkan dalam anjloknya pendidikan. Guru perlu untuk mendalami materi. Harus ada evaluasi dari kepala dinas. Untuk saat ini, proses pendidikan harus tetap jalan. Akses internet sangat penting," jelasnya. Paslon nomor 02 berencana membenahi E-governance, termasuk soal keuangan.
"E-governance terkait dengan transparansi, makanya perlu peningkatan akses internet. Pertemuan antar manusia harus kita kurangi.
Ke depan kita akan perhitungkan pertemuan. Kita akan fokus pada e-money secara perlahan. Kita akan lakukan pendidikan anti korupsi di segala lini," tegasnya.
Sementara Paslon 03, Dedi Rahmanto Putra- Afrianof Rajab mengemukakan, keterbatasan tatap muka adalah soal aturan COVID-19.
Selain itu, soal akuntabilitas itu hanya bagian dari E-governance. "Jadi, pemerintahan yang E-governance. Pessel telah terapkan E-governance," jelasnya.
Sedangkan, Paslon 01, Hendrajoni-Hamdanus mengaku, juga fokus pada sektor pendidikan. Setidaknya, kata mereka dengan adanya bukti pembangunan kantor dinas pendidikan yang megah.
"Hendrajoni juga sudah membuat kebijakan spektakuler seperti kenaikan honor guru PAUD dan mengangkat guru kontrak," ujar wakil Hendrajoni, Hamdanus.
Lanjutnya, Pemkab harus memberi kesempatan yang sama bagi seluruh guru untuk jadi kepala sekolah. Itu upaya untuk meningkatkan pendidikan.
Diketahui, debat putaran kedua ini diselenggarakan di Studio PadangTv. Dimulai pukul 15. 00 WIB, hingga pukul 18.00 WIB. Selama 3 jam berlangsung, siaran debat selain disaksikan di Studio, debat juga bisa disaksikan dan dengar melalui live streaming: www.padangtv.id, youtube" PadangTV, facebook: padangtvofficial, facebook: Kpu Kab Pesisir Selatan, siaran Painan Radio, Radio Garis Pantai dan Lppl Langkisaufm.