Latest Post

1 #Kajati #Kajari #Sumbar #Pasbar 4 #Pasbar 1 #Pasbar #IMI 1 #sunatanmasal #pasbar #kolaboraksi 1 17 Agustus 1 AAYT 1 Administrasi 8 Agam 1 Agama 1 Aia Gadang 1 Air mata 1 Ajudan 1 Akses 4 Aksi 1 Amankan 1 Ambulance 1 Anam Koto 1 Anggaran 6 APD 1 Arogan 3 Artikel 1 Aset 1 Asimilasi 1 ASN 1 Atlet 1 ATR 2 Aturan 1 Babinkamtibmas 1 Baharuddin 1 Balon 1 Bandung 1 Bansos 1 Bantah 7 Bantuan 1 Batu Sangkar 1 Bawaslu 1 Baznas 1 Baznas Pasbar 1 Bebas 1 Bedah Rumah 1 Belajar 1 Belanja 4 Bencana 2 Berbagi 1 Berjoget 1 Bhakti 1 Bhayangkara 1 Bhayangkari 2 Bina Marga 1 BK 1 BKPSDM 1 BLPP 1 BLT Dana Desa 3 BNN 4 BNNK 1 Bocah 1 Bogor 1 Box Redaksi 1 Boyolali 9 BPBD 1 BPK RI 1 BPN 1 BTN 1 BTT 9 Bukittinggi 1 Bully 17 Bupati 3 Bupati Pasbar 1 Cacat Hukum 1 Calon 1 Camat 1 Cerpen 6 Corona 1 Covid 29 Covid 19 16 Covid-19 1 CPNS 1 cross 1 dampak 1 Dana 1 Dandim 1 Data 1 Demo 1 Dermawan 3 Dharmasraya 1 Dilaporkan 1 dinas 2 Dinkes 1 Dinsos 2 Direktur 3 Disinfektan 4 DPC 2 DPD 1 DPD Golkar 1 DPD PAN 1 DPP 12 DPRD 3 DPRD Padang 1 DPRD Pasbar 1 Dukungan 1 Duta Genre 1 Emma Yohana 2 Erick Hariyona 1 Ershi 1 Evakuasi 1 Facebook 1 Forkopimda 1 Formalin 1 Fuso 1 Gabungan 1 Gempars 1 Geoaprk 3 Gerindra 1 Gor 1 Gudang 3 gugus tugas 3 Hakim 2 HANI 1 Hari raya 1 Haru. 1 Hilang 1 Himbau 2 Hoax 1 Hujat 2 Hukum 1 Humas 1 HUT 1 Hutan Kota 1 idul adha 1 Ikan Tongkol 1 Iklan video 1 Ikw 2 Ilegal mining 1 Incasi 1 Inspektorat 1 Intel 3 Isolasi 1 Isu 1 Jabatan 34 Jakarta 3 Jalan 1 Jambi 3 Jateng 6 Jubir 1 Jumat berbagi 1 Jurnalis 10 Kab. Solok 2 Kab.Agam 4 Kab.Padang Pariaman 3 Kab.Pasaman 2 Kab.Solok 3 Kab.Solok Selatan 1 Kabag 3 Kabid 4 Kabupaten Pasaman 1 Kader 3 Kadis 1 Kajari 2 Kalaksa 1 Kanit 1 Kapa 10 Kapolres 1 Karantina 6 Kasat 1 Kasi 1 KASN 1 Kasubag Humas 1 Kasus 1 Kebakaran 1 Kejahatan 1 Kemanusiaan 1 Kemerdekaan 2 Keracunan 1 Kerja 1 Kerja bakti 1 kerjasama 2 Kesbangpol 1 Kesenian Daerah 1 Kesra 2 Ketua 2 Ketua DPRD 1 Kinali 2 KKN 1 Kodim 2 KOK 3 Kolaboraksi 2 Komisi 1 Komisioner 4 KONI 1 KONI PASBAR 1 Kontak 1 Kontrak 1 Kopi 4 Korban 1 Korban Banjir 1 Korupsi 16 Kota Padang 2 Kota Solok 3 KPU 2 Kriminal 4 kuasa hukum 1 Kuliah 1 Kupon 1 Kurang Mampu 1 Kurban 1 Labor 1 Laka Lantas 1 Lalulintas 1 Lantas 5 Lapas 3 Laporan 1 Laporkan 2 Laskar 1 Lebaran 2 Lembah Melintang 1 Leting 1 Limapuluh Kota 1 LKAAM 1 Lubuk Basung 3 Maapam 3 Mahasiswa 1 Maligi 1 Masjid 3 Masker 1 Medsos 1 Melahirkan 1 Mengajar 2 Meninggal 5 Mentawai 1 metrologi 1 Milenial 1 MoU 1 MPP 1 MRPB 2 MRPB Peduli 1 MTQ 2 Mujahidin 3 Muri 1 Nagari 1 Narapidana 6 Narkoba 28 Nasional 1 Negara 2 Negatif 5 New Normal 2 New Pasbar 88 News Pasbar 1 Ngawi 1 ninik mamak 2 ODP 1 OfRoad 2 Oknum 2 olah raga 2 Operasi 127 Opini 1 Opino 1 OTG 2 PAC 1 Pada 725 Padang 7 Padang Panjang 19 Padang Pariaman 1 Painan 1 Pakar 4 Pandemi 1 Pangan 1 Pantai Maligi 1 Panti Asuhan 6 Pariaman 1 Paripurna 2 pariwara 1 Pariwisata 1 Partai 1 Pasaan 93 Pasaman 27 Pasaman Barat 556 Pasbar 1 Pasbat 1 Pasien 1 Paslon 1 Patuh 4 Payakumbuh 1 Pdamg 2 PDIP 4 PDP 6 Peduli 1 peduli lingkungan 1 Pegawai 2 Pelaku 3 Pelanggaran 3 Pemalsuan 1 Pemasaran 1 pembelian 1 Pembinaan 1 Pemda 1 Pemerasan 3 Pemerintah 1 Pemerintahan 1 Pemilihan 1 Pemilu 2024 65 Pemko Padang 1 Pemuda 1 Penanggulangan 1 penangkapan 2 Pencemaran 2 Pencuri 1 pendidikan 2 Pengadaan 2 Pengadilan 1 Penganiayaan 1 Pengawasan 1 Penggelapan 1 Penghargaan 1 penusukan 1 Penyelidikan 1 Penyu 1 Perantauan 1 Perawatan 3 Perbatasan 1 Peredaran 1 Periode 1 Perjalanan 1 perkebunan 3 Pers 1 Pertanahan 3 Perumda AM Kota Padamg 8 Perumda AM Kota Padang 2 Perumda Kota Padang 51 Pessel 3 Pilkada 1 Pinjam 1 PKH 1 PKK 1 Plasma 1 Plt 2 PN 1 PN Pasbar 2 PNS 3 pol pp 1 Polda Sumbar 4 Polisi 6 Politik 28 Polres 6 Polres Pasbar 1 Polsek 1 Pos 3 Pos perbatasan 6 Positif 2 posko 1 potensi 1 PPM 1 Prestasi 4 PSBB 1 PSDA 1 Puan 2 PUPR 1 Pusdalops 2 Puskesmas 1 Pustu 1 Rapid Test 2 razia 1 Rekomendasi 3 Relawan 1 Reses 1 Reskrim 1 Revisi 1 RI 1 Riau 8 RSUD 1 RSUP M Djamil 1 RTLH 1 Rumah Sakit 1 Rusak 1 Sabu 1 Samarinda 1 Sapi 2 SAR 8 Satgas 2 Satlantas 1 SE 4 Sekda 1 Sekda Pasbar 1 Selebaran 8 Sembako 1 Sertijab 1 Sewenang wenang 1 Sidak 13 sijunjung 1 Sikilang 2 Singgalang 1 sirkuit 2 SK 1 Snar 2 Solo 5 Solok 4 Solok Selatan 6 SolSel 4 sosial 2 Sosialisasi 2 Sumatera Barat 146 Sumbar 1 Sumbar- 1 Sumur 1 Sunatan massal 1 sungai 1 surat kaleng 6 swab 2 Talamau 1 Talu 1 Tanah 21 Tanah Datar 1 Target 1 Tata Usaha 1 teluk tapang 1 Temu ramah 2 Terisolir 1 Terminal 1 Tersangka 5 Thermogun 1 Tidak layak Huni 2 Tilang 1 Tindak Pidana Korupsi 1 tipiter 1 TMMD 2 TNI 1 TNI AL 1 Tongkol 1 TP.PKK 1 tradisional 1 Transparan 1 trenggiling 1 tuak 2 Tukik 1 Tumor 1 Ujung Gading 1 Ultimatum 1 Uluran 1 Unand 1 Upacara 1 Update 1 usaha 1 usir balik 1 Verifikasi 1 Virtual 1 wakil bupati 4 Wali Nagari 2 wartawan 1 Waspada 1 Wirid Yasin 1 Yamaha Vega 2 Yarsi 2 Yulianto 1 ZI 1 Zona Hijau 1 Zona Merah

Ketua DPRD Pasbar Parizal Hafni Lengkapi Berkas Laporan Pencemaran Nama Baiknya

Mitra Rakyat (Pasbar)
Terkait Pengaduan Empat (4) Akun Facebook yang diduga melakukan pencemaran nama baik nya ke Polres Pasbar Kamis (30/04) lalu, Ketua DPRD Pasaman Barat (Pasbar) Parizal Hafni berikan penjelaskan kepada wartawan, Senin (04/05) di Gedung DPRD Pasbar.

Parizal Hafni mengatakan, pelaporan tersebut berawal setelah nama baiknya merasa dicemarkan dengan komentar di media sosial (FB) terkait kegiatan yang dilakukannya membantu masyarakat miskin dengan membagikan sembako kepada 40 orang masyarakat yang ada di Nagari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang dengan menggunakan dana pribadinya.

"Saya merasa nama baik saya dicemarkan, padahal saya cuma membagikan sembako dengan uang pribadi saya terhadap masyarakat kurang mampu, yang notabenenya bukan keluarga saya dan bukan dari uang pemerintah,"Ujarnya.

Dijelaskan, bantuan tersebut ia serahkan kepada 40 keluarga kurang mampu untuk meringankan beban yang dirasakan masyarakat dalam menghadapi pandemi covid 19 saat ini. Namun dianggap diserahkan kepada orang mampu dan sanak familinya. 

"Apa salah saya berbagi dan peduli dengan masyarakat saya yang kurang mampu dalam menghadapi covid 19 ini, tapi saya seolah orang yang betul-betul disalahkan, padahal itu adalah bantuan pribadi saya,"Ujarnya.

Parizal Hafni menambahkan sebagai warga negara, terkait permasalahan ini dirinya akan menempuh jalur hukum. Ketika dirinya diserang dan ada komentar yang tidak menyenangkan maka dia melaporkan ke Polres, dan berharap bisa diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Saya sudah laporkan masalah ini ke Polres Pasaman Barat dengan melengkapi bukti yang kemarin, dan kita serahkan kepada kepolisian untuk memprosesnya," Tegas Parizal Hafni

Ketika diminta menyebutkan nama-nama pemilik akun fecebook atau orang yang dilaporkan, Parizal Hafni enggan menyebutkannya karena masih dalam proses. Dia meminta semua pihak bisa mematuhi dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.

Sementara itu Kapolres Pasbar, AKBP. Fery Herlambng melalui Kasat Reskrim Polres Pasaman Barat AKP Omri Yan Sahureka saat dikonfirmasi wartawan Senin (4/5/) diruang kerjanya membenarkan, pihaknya telah menerima laporan dari Parizal Hafni. Setelah laporan itu diterima akan diproses sesuai aturan yang berlaku.

"Kita memang telah menerima laporan dari Parizal Hafni terkait dugaan pencemaran nama baiknya di akun media sosial Facebook", Ungkapnya.


Kasat Reskrim juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar hati-hati dan terarah dengan menjunjung tinggi etika dan moral dalam bermedia sosial sehingga tidak ada yang merasa dirugikan dan kita semua dapat terhindar dari jeratan Undang-Undang ITE.

"Kita berharap masyarakat bisa bijak bermedia sosial dan jangan sampai terjerat Undang Undang ITE," ujarnya. (Dedi)



Mitra Rakyat.com(Padang)
Besok, Senin (4/5/2020), tujuh Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Padang akan menyalurkan bantuan beras bagi keluarga yang terdampak covid-19. Bantuan tersebut bakal diterima sebanyak 5.968 KK (Kepala Keluarga) yang tersebar di seluruh kelurahan. Masing-masing KK mendapatkan 10 kg beras.

Wali Kota Padang Mahyeldi menjelaskan, penyaluran bantuan beras yang dihimpun tujuh BAZ (Baznas Kota Padang, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumbar, UPZ Semen Padang, Human Initiave, Dompet Dhuafa Singgalang, Yakesma dan Risalah Carity), merupakan gagasan bersama dengan Pemko Padang.

“Bantuan bagi 5.968 KK tersebut berdasarkan data dari Dinas Sosial Kota Padang. Dan ditargetkan, bantuan ini akan terus dihimpun dari donator-donatur agar bantuan bagi masyarakat terus meningkat”, ungkap Mahyeldi pada rapat bersama pimpinan lembaga amil zakat tersebut,  di Rumah Dinas Wali Kota Padang, Minggu (3/5/2020).

Hadir dalam rapat itu, Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa, Sekretaris Daerah Kota Padang Amasrul, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edi Hasymi, Pimpinan OPD dan Camat dilingkup Pemko Padang.

Mahyeldi mengungkapkan, adapun bantuan yang terhimpun dari Baznas Kota Padang untuk 4.375 KK, ACT 963 KK, UPZ Semen Padang 206 KK, Risallah Carity 124 KK, Dompet Dhuafa  100 KK, Yakesma 100 KK, dan Humas Inisiative 100 KK.

"Sebetulnya, Pemerintah Kota Padang telah menjalin kerjasama dengan 10 BAZ Kota Padang Padang. Tiga sisanya, LAZ Al Azhar, Rumah Zakat dan Mitra Umat Madani telah menyalurkan bantuan lebih dahulu," terangnya.

Mahyeldi menjelaskan lagi, dari 5.968 KK tersebut, masing kecamatan akan mendapatkan bantuan dengan rincian, Kecamatan Bungus sebanyak 401 KK, Koto Tangah 1.085  KK, Kuranji 788 KK, Nanggalo 194 KK, Padang Barat 212 KK, Pauh 292 KK, lubuk Begalung 1.623 KK, Padang Selatan 204 KK, Padang Timur 490 KK, Padang Utara 173 KK  dan  Lubuk  Kilangan 206 KK. Kemudian juga ada dari Pegawai Dinas Kebersihan/DLH 300 KK.

"Untuk mendistribusikan dan menyerahkan beras para donasi dapat langsung berkoordinasi dengan Camat, lurah, RW, RT dimasing-masing lokasi. Kepada masyarakat yang menerima untuk tetap dirumah karena bantuan akan diantarkan secara langsung kerumah masyarakat yang terdampak," jelasnya.

Lebih jauh dijelaskan, Pemerintah Kota Padang bersama 10 BAZ Kota Padang menargetkan sebanyak 20.000 paket sembako. "Untuk tahap awal sebanyak 5.968 KK yang akan kita salurkan. Dengan adanya bantuan ini mudah-mudahan dapat memberi membantu masyarakat Kota Padang,” harap Mahyeldi. " (Mul/Rengga/Prokopim Padang).


Mitra Rakyat.com(Tanah Datar) 
Ikut berperan aktif dalam mensosialisasikan cara pemutusan mata rantai Covid 19. Ibu Retri Usda istri Wakil Bupati (Wabup) Tanah Datar datangi Pasar Minggu di daerah tersebut, Minggu (03/05).

Istri Wabup itu terlihat akrab dengan masyarakat pasar setempat. Didampingi Novarisman (Seknag Pangian) dan Yumen Putra (Seknag Buo) berikut BabinKantibmas,  Ibu Retri menyapa penghuni pasar. Begitu juga sebaliknya, masyarakat terlihat semangat atas penyambutan istri orang nomor dua di Kabupaten itu.

Kedatangan Retri Usda merupakan bentuk kepedulian terhadap warga atas pademi covid 19 ini. Dikesempatan itu, Retri Usda mengatakan kepada masyarakat agar bersatu dalam membasmi dan upaya pemutusan mata rantai virus corona ini.



Istri Wabup tersebut mengajak kepada masyarakat untuk hidup secara bersih lebih ditingkatkan. "sering cuci tangan menggunakan handsanitazer, dan menutup mulut dan hidung menggunakan masker bila keluar ruamah", kata Retri Usda.

Selanjutnya, beliau mengajak pengunjung pasar untuk banyak mengkonsumsi vitamin,  agar kekebalan (imun) tubuh tetap terjaga, sehingga virus corona atau covid 19 tidak mudah merasuki tubuh kita, ucap Retri lagi.

Seraya memberikan arahan kepada warga pasar, istri Wabup yang berparas ayu itu membagikan masker kepada masyarakat yang dilokasi Pasar Minggu.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Nagari(Seknag) Pangian Novarisman. Beliau menyampaikan bahwa Nagari Pangian menyediakan Westavel, seperti arahan dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.

Juga seknag Buo, Yumen Putra menyampaikan kepada seluruh warga nya untuk selalu waspada atas kedatang wabah yang menakutkan ini, katanya.

Dan berharap kepada perantau untuk tidak pulang kampung dulu, sampai wabah ini berakhir. Ini demi kebaikan kita bersama-sama,  tutupnya.
*depe*


Mitra Rakyat.com(Padang)
Dalam budaya minang perkataan "ang" kepada seseorang yang bukan saudara kandung laki-laki (adik.red) merupakan satu sikap yang buruk.

Itu bisa mencerminkan sifat orang yang mengucapkannya, kata Janahar Malin Marajo seorang Budayawan sekaligusTokoh masyarak di Kota Padang ini, pada Minggu (03/05) dirumahnya.


Apabila ada orang mengucapkan kata "ang" kepada seseorang lainya, mungkin dia merasa kecewa atau sakit hati kepada orang tersebut,  terangnya lagi.

Berita terkait : Kerugian Nasabah Akibat Kegagalan IT, Keuntungan Bagi Bank Nagari

Ini menyangkut perkataan mantan Humas di Bank Nagari yang berkata sedikit "kasar" kepada awak media. Dialah Aulia Alfadil, mantan Humas itu mengucapkan kata "ang " kepada jurnalis itu gara-gara memberitakan intansi tempat dia(Aulia Alfadil) bekerja.

Menanggapi pemberitaan terkait kekecewaan nasabah akibat pelayanan Bank Nagari, mantan Humas Bank Nagari ungkapkan bahasa berbau "premanisme", Aulia Alfadil melalui aplikasi WA nya mengirim pesan yang dengan tulisan "manga Rul?, Apo masalah "ang" jo Bank Nagari ?".

Ungkapan yang disampaikan Aulia ini dalam kebiasaan masyarakat "Ranah Minang" memiliki  pengertian sebagai bentuk ketidak senangan atau bisa juga sebuah ancaman, kata Janahar lagi.

Selanjutnya Aulia melalui WA dengan nomor 0852-7487-0xxx tersebut mengatakan "Ambo ndak di humas lai, kok ado masalah pribadi rancak basuo wak", jelas perkataan yang menunjukan ketidaksenangannya kepada awak media tersebut, tegas Janahar.

Mantan Humas Bank Nagari itu "meradang"
 mungkin setelah diminta kordinasi oleh pejabat Humas yang baru (Hari Susanto) terkait pemberitaan sebelumnya. Tapi bagaimana pun ucapan merupakan cerminan sifat seseorang, tukasnya.

Dan sebagai mantan Humas yang mestinya memiliki cara komunikasi yang baik dan bijak, Aulia Alfadil memang tidak cocok untuk menjabat Humas diBank Nagari itu,  pungkasnya.

Hingga berita ini terbit, media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainya. *roel*

Mitra Rakyat.com(Sumbar)
Nada sumbang terdengar setelah penetapan pemenang tender oleh pokja terhadap PT. Cahya Tunggal Abadi(CTA).
Diprediksi, paket pekerjaan Preservasi Jalan Muaro Kalaban - Batas.Jambi, Kiliranjao - Batas Riau tidak dapat tuntas hingga batas waktu yang diberikan.

Bahkan banyak yang berpendapat proyek tersebut akan menimbulkan  permasalah hukum nantinya.

Hal itu disebutkan salah seorang pengusaha kontruksi yang tinggal di Kota Padang ini, Sabtu(02/05) dikantornya.

Ada beberapa indikator penyebab kuatnya dugaan tersebut,  kata kontraktor yang tidak ingin namanya dituliskan itu.

Diantaranya, dugaan harga penawaran yang tidak wajar, track record perusahaan yang buruk serta terindikasi adanya KKN.

HARGA PENAWARAN TIDAK WAJAR

PT. Cahaya Tunggal Abadi (CTA) sebagai pemenang tender  menawar harga jauh di bawah Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Dan harga penawaran itu, kuat dugaan termasuk harga tidak wajar.

Dari HPS sebesar Rp69.562.475.637, PT. CTA menawaran Rp55.760.044.535, turun sebesar Rp13.802.431.102 atau 18,84 persen.

Harga penawaran yang demikian  itu tidak wajar serta tidak pernah dilakukan rekanan sebelumnya, apalagi pada paket multi year.

Dikhawatirkan, mutu dan kualitas proyek tersebut tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.

TRACK RECORD PERUSAHAAN BURUK, PROYEK BERMASALAH

Berdasarkan pantauan proyek yang dikerjakan PT. CTA pada tahun sebelumnya, rata rata bermasalah.

Diantaranya, Proyek jembatan Ciujung di desa keragilan Serang Banten senilai Rp41.838.241.000 bersumber dari APBN TA.2019

Serta Proyek Pembangunan jembatan lolong, Padang Sumbar senilai Rp15.424.481.000 bersumber dari APBD Sumbar TA.2019.

Ini menandakan kurang profesionalnya PT. CTA dalam mengerjakan proyek proyek yang dipercayakan kepadanya.

MILIKI KONEKSI KUAT DI KEMENTRIAN PUPR, PT. CTA DAPAT JATAH KUE APBN

Meskipun proyek yang ditangani PT.CTA rata rata bermasalah, namun tetap mendapatkan jatah dengan istilah "kue APBN".

Karena, pimpinan PT.CTA berinisial "KS", warga keturunan ini memiliki jaringan yang kuat di Kementrian PUPR  pusat.

Disinyalir beberapa petinggi di kementrian PUPR merupakan kawan semasa kuliahnya di ITB (almamater).

Hubungan emosional kental itu, tentunya memberikan peluang besar bagi PT. CTA untuk bisa mendapatkan proyek proyek besar di kementrian PUPR RI.

Bahkan, Dengan bermodalkan jaringan di kementrian PUPR RI itu,  membuat pejabat PUPR daerah Sumbar tidak berkutik. Bagi mereka yang menentang atau tidak bisa mengikuti keinginannya (KS) bisa bisa bergeser/pindah jabatan.

Berdasarkan informasi didapatkan, sudah ada beberapa Kasatker dan PPK yang menjadi korbannya. Benarkan demikian..?

Hebatnya, pada beberapa tahun lalu ketika Kadis PRASJALTARKIM SUMBAR (sekarang DPUPR Sumbar), Suprapto di sikat KPK, terkait kasus korupsi, nama "KS" sempat disebut sebut dan berangsur sirna.

DISINYALIR, MENGALIR KOMPENSASI (FEE) KEPADA OKNUM PEJABAT KEMENTRIAN PUPR

Kuat dugaan, pada setiap paket pekerjaan yang didapatkannya, mengalir komitmen fee ke rekening oknum pejabat di kementrian PUPR RI.

Namun untuk memastikan kebenaran hal itu,  tentunya menjadi tugas dan tanggungjawab dari aparat penegak hukum (APH), tutupnya.

Hingga berita ini terbit media masih menunggu jawaban konfirmasi pihak PT. CTA dan upaya konfirmasi pihak terkait lainnya. *tim*


Opini
Ditulis Oleh : Khusnawaroh (Komunitas Peduli Umat)

Mitra Rakyat.com
Harapan besar agar virus mematikan covid-19 di bulan suci ini cepat berakhir nampaknya masih jauh dari kenyataan. Jumlah kasus terinfeksi sudah mencapai angka 10,118 per 30 April 2020, bahkan korban meninggal selalu bertambah yakni 792 jiwa. Ini menunjukkan, bahwa dibutuhkan dana besar untuk biaya menanggulangi covid 19 ini, dan solusi pemerintah salah satunya yaitu hendak memangkas anggaran dan merelokasikan setiap anggaran demi program pencegahan virus mematikan itu termasuk anggaran pendidikan.

Ikatan Guru Indonesia (IGI) mengkritisi langkah pemerintah yang memotong tunjangan guru hingga Rp3,3 triliun. Keputusan tersebut muncul dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2020. Selain itu, pemotongan anggaran di sektor pendidikan juga dilakukan terhadap dana Bantuan operasional Sekolah (BOS), bantuan operasional penyelenggaraan PAUD, bantuan operasional pendidikan kesetaraan, serta bantuan operasional museum dan taman budaya. (republika.co.id, 21/4/2020). Selain itu, melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 1/2020,  dana abadi pendidikan berpotensi dijadikan sumber anggaran untuk penanganan Covid-19.

Hal ini bisa saja dikatakan solusi yang tepat untuk dijadikan sumber anggaran penanganan covid-19. Namun, jika kita menelisik kembali sebagaimana yang sedang gencar diperbincangkan oleh sebagian masyarakat, tentang rencana pemindahan ibu kota, kemudian pengusaha ruang guru yang merupakan stafsus presiden mendapat proyek triliunan dari dana kartu prakerja, demikian pula porsi APBN untuk haji lebih dibidik untuk dialihkan sebagai dana penanggulangan wabah dibanding dana belanja pemerintah.

Dari sini dapat terfikir dan menimbulkan pertanyaan tentunya, mengapa harus memangkas anggaran pendidikan?. Berkaitan dengan ini, Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia ( IGI) Muhammad Ramli, menganggap bahwa perubahan postur dan APBN Tahun anggaran 2020 alokasi anggaran untuk tunjangan guru dipangkas, " dapat merugikan sejumlah pihak yang justru sebetulnya membutuhkan dukungan lebih dari pemerintah ditengah situasi penyebaran virus corona ( senin, 20/4)

Tunjangan itu tentunya harapan para guru, apalagi ditengah kondisi ekonomi sulit akibat pandemi corona. Mengingat bahwa para guru memiliki peranan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Penguasa seharusnya memperhatikan pendapatannya, bukan justru memangkas haknya. Pasalnya pemotongan anggaran tersebut berimplikasi sangat besar bagi kesejahteraan pahlawan tanpa tanda jasa tersebut. Merekalah yang senantiasa dengan kesabarannya mendidik, mengajar, berhadapan berinteraksi dengan anak- anak bangsa yang beraneka ragam karakternya yang nantinya akan menjadi generasi peneru bangsa. Dengan kurangnya gaji guru, bisa jadi para guru beralih untuk tidak memproritaskan melakukan pembelajaran terhadap siswa. Karna guru juga akan sibuk mencari pendapatan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, apalagi disaat ekonomi sedang sulit. Dalam hal ini kesejahteraan guru harusnya senantiasa diperhatikan dan dipertahankan. Agar mereka lebih memaksimalkan tugasnya dalam rangka untuk mencerdaskan anak bangsa.

Padahal, dana sebesar 5,6 Triliun, untuk proyek Stafsus Presiden Joko Widodo, dan dana rencana pemindahan ibu kota bisa dialihkan sementara guna memutus mata rantai penyebaran covid-19 ini. Jika ditilik dana kartu pra kerja pun yang diberikan kepada Stafsus Joko Widodo, bias dibilan tidaklah berguna. Mengingat, system kerja kartu pra kerja hanya pelatihan, sedangkan rakyat butuh bantuan langsung tunai (BLT) untuk saat ini.

Sungguh sangat tidak adil, disaat rakyat mendapat fasilitas kesehatan minim dan ancaman kelaparan, anggaran malah di alihkan untuk segelintir orang yang tidak jelas fungsi dan tugasnya. Berkaitan dengan ini, fraksi dari PAN pun menilai pengangkatan stafsus itu bisa membuat gemuk birokrasi dan tidak sejalan dengan prinsip efisiensi yang sering digaungkan oleh Jokowi .

" Saya simpatik dan mengapresiasi bahwa yang diangkat adalah kalangan milenial, namun begitu perlu penjelasan terkait tugas dan fungsi yang akan mereka emban, sebab diluar mereka sudah banyak pembantu presiden lainnya" kata Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay ( jum,at 22/11/2019).

Jelas ini dapat dikatakan pemborosan dan sangat tidak efisien, sebab bukankah sudah banyak pembantu Presiden, mulai dari para Mentri, Wakil Mentr, Staf Kepresidenan, Juru Bicara , Staf Rumah Tangga Kepresidenan, itu semua mestinya sudah cukup untuk urusan internal di istana kepresidenan, tanpa harus menghadirkan staf khusus yang dipupuk dengan 5,6 T. Inilah salah satu bukti kerusakan sistem kapitalis demokrasi, bukan mementingkan rakyat, namun segelintir orang saja.

Sangat miris, di negeri ini, kebijakan-kebijakan penguasa banyak merugikan rakyat dan hanya menguntungkan oligarki, ketidak adilan semakin terlihat terang, kebijakan anggaran rezim kapitalis tidaklah tersalur sebagaimana mestinya.

Mengapa ini semua dapat terjadi?. Jawabannya adalah,  sebab kita berada dalam cengkraman sistem yang rusak yakni sistem yang telah memisahkan agama dari kehidupan.  Sistem yang tidak dapat memanusiakan manusia sebagaimana fitrahnya.  Sehingga, masyarakat hanya akan bisa merasakan kesejahteraan ketika masyarakat mulai menyadari, memahami dan mau membuang sistem yang rusak itu dan bersama- sama menggantinya dengan sistem yang mulia yakni sistem Islam, yang berasal dari sang pencipta kehidupan.

Masyarakat harus menyadari, bahwa berbagai kebijakan yang lahir di negeri ini, akibat sistem politik demokrasi dan ekonomi kapitalis yang diterapkan. Sistem berpengaruh sangat besar dalam tatanan kehidupan, jangan kita beranggapan bahwa kerusakan itu dilakukan tergantung  individu- individu semata , tanpa adanya peran sistem.

Pada faktanya sistem kapitalis demokrasi tak ada maslahat apapun yang di rasakan rakyat, para penguasa dan pemilik modal saja yang sejahtera. Teori dan praktiknya bisa dimanipulasi sesuai dengan kehendak penguasa, dan penerapan ekonomi saat ini membuat krisis ekonomi negara, kekayaan alam yang terbentang luas sebagai anugrah Allah swt, di kelola swasta, utang yang menggelora, akibatnya rakyat diperas melalui pajak, BBM, Listrik dll.mahal. Apalagi di tengah pandemi corona melanda saat ini, jelas negara tak bisa banyak berbuat apa-apa, selain menumbuhkan utang, dan memangkas anggaran hak rakyat, dan anehnya anggaran yang seharusnya layak dipangkas, namun tidak dilakukan. Haruskah sistem yang seperti ini kita pertahankan.

Seandainya sistem Islam dalam bingkai Khilafah Islamiyah hadir di tengah-tengah kita, rakyat tak akan takut tak terurus dengan baik, sebab penguasa dalam  sistem Islam akan mengurus, menjaga, melindungi dengan segenap jiwa raganya. Karena kepemimpinan adalah amanah Allah swt semata, bukan mengharap balas jasa, apalagi hanya untuk meraih keuntungan. Dalam Islam kepemimpinan dinilai sebagai amanah berat, keteguhan tanggung jawab dan kesungguhan dalam amanah telah jelas dicontohkan oleh suri teladan kita Muhammad Saw, beserta para sahabatnya, dan para pejuang- pejuang Islam pada kejayaannya silam. Rasa takut kepada Allah Swt, menjadi modal utama dalam mengemban amanah kepemimpinan,  sehingga tak heran kepemimpinan di dalam Islam terdapat hubungan rasa kecintaan karena Allah, antara penguasa dan rakyatnya.
Kesejahteraan rakyat terpancar terang, walaupun pada masa kekhilafahan  pernah terjadi pula  musibah wabah, mengalami krisis. Namun solusi yang diberikan sangatlah tepat, sehingga rakyat pun mampu memahami dengan kebijakan yang diberikan, sebab dalam mengelola anggaran pun tersalur dengan sebaik- baiknya yang diprioritaskan hanya untuk kesejahteraan rakyat.

Yakni prinsip dasar dan kaidah- kaidah penyusunan sangat berbeda dengan prinsip penyusunan APBN dalam ekonomi konvensional (sistem kapitalis).  Perbedaan prinsip yang paling mendasar antara APBN konvensional dan APBN dalam sistem Islam adalah menyangkut sumber utama pendapatannya maupun alokasi pembelanjaannya.

Sumber- sumber penerimaan ( kas baitul Mal ) dalam Islam, sama sekali tidak mengandalkan dari sektor pajak, bahkan negara sedapat mungkin tidak memungut pajak rakyatnya. Sumber-sumber utama penerimaan kas baitul Mal yang telah digariskan oleh syariat Islam yakni terdapat 3 sumber utama :  Pertama, Sektor kepemilikan  individu seperti sedekah, hibah, zakat. Kedua, sektor kepemilikan umum seperti : pertambangan , minyak bumi, gas, batu bara, kehutanan. Ketiga,  sektor kepemilikan negara seperti : jizyah, kharaj, ghanimah , fai dll.

Kemudian konsep dan kaidah pembelanjaannya jelas, bahwa seorang pemimpin ( khalifah ) memiliki kewenangan penuh untuk mengatur  pos- pos pengeluarannya.Bbesaran dana yang harus dialokasikan dengan mengacu pada prinsip kemaslahatan, dan keadilan bagi seluruh rakyatnya. Berdasarkan ketentuan yang digariskan oleh syariah Islam, agar jangan sampai harta itu hanya berputar dikalangan orang - orang kaya saja, sehingga politik Islam akan memastikan kekayaan tidak dikuasai oleh segelintir orang (oligarki), sehingga saat negara dilanda wabah penyakit, negara memiliki keuangan yang cukup untuk mengatasinya.

Alhasil, untuk meraih kesejahteraan di dunia hingga sampai di akhirat, umat butuh dan wajib diatur oleh hukum-hukum Allah Swt, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh baginda besar kita Muhammad Saw, dan para sahabat- sahabatnya. Allah Swt. berfirman :  " Maka demi rabbmu mereka ( pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya”. ( Qs. An- Nisa : 65).

Menerima dan ridho dengan ketentuan hukum- hukum Allah Swt  adalah bukti keimanan dan ketakwaan kita kepadanya, dan sebaliknya ketika kita menolaknya sekaligus membencinya maka sesungguhnya itulah orang-orang yang sangat  merugi. Wallahu a'lam bissawab .

Mitra

{picture#https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUKjfj8bYhguqcr3G0Jgy8vCMLVFLC7ATCnT6NVc1jtwAoGMVRLM4oapisLSj-hut6qCME7GEWZklrOvrx00qU-Rl7Kmuz3WOtPrRT_N0YO075CqwNfhOd8DhpYxskz102kdV-ds9-urs/s1600/logo3.png} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Powered by Blogger.