Johan : Pekerjaan Lambat Terkendala Pembebasan Lahan yang Belum Selesai
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Jembatan Lolong (P.099) ke-4, Terkesan Lambat oleh PT. CAHAYA TUNGGAL ABADI (CTA)
Dalam perjalanannya, pekerjaan lanjutan jembatan lolong(P.099) yang ke 4 kalinya terkesan mpot-mpotan atau lambat. Sebab, pekerjaan yang telah memasuki minggu ke 9, secara fisik disinyalir belum mencapai progres 30 persen oleh rekanan (PT.CTA) hingga berita ini diterbitkan.
Baca berita terkait:
Diduga, PT CTA Kangkangi Perpres No 54 Tahun 2010 dan UU No 14 Tahun 2008 pada Pekerjaan Jembatan Lolong
Kegiatan Berjalan 9 Minggu, Johan (PT.CTA) Sebut Lupa Perbaiki Papan Nama Proyek
Sementara, surat perintah melaksanakan pekerjaan(SPMK) dari DPUPR Provinsi Sumbar keluar tanggal 28 Mai 2019. Bahkan, untuk pengerjaan awal persiapan pengadaan direksikeet dan persiapan Alat Pengaman Keselamatan(APK), rekanan juga terkesan lalai, terpantau saat awak media telusuri lokasi pekerjaan, pada Rabu(31/07) dipinggir pantai Cimpago, Lolong, Padang.
Wawancara awak media bersama Johan Pelaksana Lapangan PT.CTA di Direksikeet Proyek
Proyek dengan nomor kontrak 30/12/KTR/-BMI/2019, yang bernilai Rp 15.424.481.000, diawasi PT.Wiguna Sarana Teknik(WST) dengan masa pengerjaan selama 214 hari kalender ditambah masa pemeliharaan 180 hari kalender itu saat ini memang terlambat, kata Johan mengakuinya.Ada beberapa hal yang menyebabkan proyek jembatan ini mengalami keterlambatan, lanjut Johan,"diantaranya, sampai saat ini kami masih menunggu datangnya tiang pancang dari produsen (PT.Jaya Sentrikon)", tutur Johan.
Dan untuk pekerjaan pengaspalan sepanjang kurang lebih 800 m juga belum dikerjakan, kendala yang kami hadapi pada item pekerjaan tersebut, masih banyak masyarakat yang tinggal disana, katanya lagi.
Menurut keterangan Johan, "jalan yang akan dikerjakan masih dihuni penduduk setempat, terang Johan, " sementara, kata dinas terkait lahan sudah redy, tapi kenyataannya lahan yang dikerjakan belum dikosongkan sampai sekarang", tukasnya.
Menyangkut pengadaan direksikeet, memang kami belum sepenuhnya mempersiapkan,pungkas Johan.
Sementara itu menurut keterangan PPTK Yufrizal dengan sapaan Al mengatakan," pekerjaan terlambat lantaran produsen tiang pancang masih menunggu umur beton untuk dibawa ke lokasi pekerjaan, ungkap Al via telpon 0823906115xx pada hari yang sama.
Rekanan masih menunggu tiang pancang, sebab, umur beton tiang pancang yang dipesan belum cukup 28 hari dari PT.Jaya Sentrikon, sebut Al.
Terkait pekerjaan untuk pengaspalan jalan, rencananya rekanan mengerjakan bulan oktober, sekarang masih tahap pembuat badan jalan, cakap Al.
Terkait direksikeet yang belum lengkap oleh rekanan, Al menyebutkan," telah perintahkan anggotanya dilapangan untuk buat surat teguran lagi", pungkas Al.
Hingga berita ini ditayang, media masih upaya konfrotir pihak terkait lainnya. *Roel/ikw*