Mitra Rakyat (pasaman)
Pasaman -- Festival Randai se-Nagari Aia Manggih Kecamatan Lubuksikaping Kabupaten Pasaman resmi ditabuh pada, Senin (17/6) sore kemarin bertempat di halaman Kantor Walinagari Aia Manggih setempat.
Festival randai yang diikuti empat group kesenian randai di daerah itu, secara resmi dibuka Camat Lubuksikaping Afrizal.
Dalam kesempatan itu terlihat hadir, Walinagari Aia Manggih, Babinkamtibmas, Kepala Bidang Kebudayaan, Bamus Nagari Aia Manggih, KAN, ninik mamak, alim ulama dan cadiak pandai, jajaran pemerintah nagari Aia Manggih, unsur pemuda serta undangan lainnya.
Camat Lubuksikaping, Afrizal dalam kesempatan itu mengatakan, festival tersebut patut diberikan apresiasi lebih, karena terselenggara berkat adanya semangat kebersamaan yang dilihatkan oleh pemerintah Nagari Aia Manggih dalam melestarikan seni dan budaya di daerah ini
“Untuk itu, atas nama Pemerintah Kecamatan Lubuksikaping sangat menyambut baik ide positif yang dituangkan melalui Festival randai se-Nagari Aia Manggih dengan mengusung tema Anak Nagari Cinta Budaya Tradisi ini," ujarnya.
Kata Afrizal, festival randai ini semoga bisa menjadi agenda tahunan, dan kedepan bisa diikuti lebih banyak group lagi nantinya.
Tujuannya tentu, menghidupkan kembali dan mempertahankan ajaran adat dan budaya Minangkabau yang saat ini sudah mulai tergerus zaman.
“Memang seharusnya yang kita perlihatkan kepada orang luar itu bukan milik orang, tetapi milik kita sendiri. Maka dengan itu, kita telah menghargai nilai-nilai adat dan budaya kita sebagai orang Minangkabau. Jadi, ini contoh yang baik menurut saya, karena mempunyai kekuatan kebersamaan yang digalang oleh pemerintah nagari," imbuhnya.
Untuk itu, kata Afrizal, sudah saatnya setiap nagari mulai mengembangkan dan melestarikan seni budaya di nagari nya masing-masing. "Karena, tidak akan ada yang merawat seni budaya kita, selain nagari kita sendiri. Dan jangan sampai nanti, kesenian randai ini lebih pintar pula orang asing dari masyarakat minang sendiri," tandasnya.
Walinagari Aia Manggih, Yoharman mengatakan, festival randai ini dilangsungkan selama dua hari dari pembukaan Senin hingga Selasa (17-18/6) malam dengan lokasinya berpusat di halaman Kantor Walinagari.
"Alhamdulillah festival ini telah dibuka bapak Camat Lubuksikaping, Senin sore kemarin. Kita berharap, festival tersebut berjalan sukses hingga akhir pelaksanaan nanti,” ucap Yoharman.
Kata Yoharman, festival randai itu merupakan salahsatu upaya pelestarian sekaligus promosi beragam potensi seni dan budaya. Randai adalah kesenian lokal yang perlu terus dilestarikan agar budaya dan kesenian tersebut tidak tergerus kemajuan zaman.
“Festival ini penting untuk melestarikan kekayaan seni dan budaya. Jangan sampai kekayaan budaya Minangkabau yang kita miliki tergerus kemajuan zaman. Makanya harus ditampilkan, serta dilestarikan secara terus menerus,” katanya.
Disamping itu, pihaknya berharap festival randai ini menjadi salahsatu upaya melestarikan dan mempromosikan budaya daerah kita. "Tak kalah pentingnya, dengan adanya festival randai ini kita akan dapat menggali, membina dan mengembangkan serta menanamkan nilai-nilai budaya terhadap generasi muda,” ujar Yoharman.
Yoharman menambahkan, penyelenggaraan festival randai ini berkat kerja sama berbagai unsur di nagari ini. "Atas nama panitia kita mengucapkan terima kasih atas semua dukungan yang diberikan untuk kesuksesan festival ini," tuturnya.
Dia juga meminta kepada seluruh pihak terkait didaerah itu, agar memperhatikan potensi seni tradisi asal Nagari Aia Manggih ini, sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi salah satu ikon pariwisata di daerah itu.
"Atas nama Pemerintah Nagari, kami akan terus mengembangkan seni tradisi yang di ada disetiap nagari ini," tukasnya mengakhiri. (Mad)