Latest Post

1 #Kajati #Kajari #Sumbar #Pasbar 4 #Pasbar 1 #Pasbar #IMI 1 #sunatanmasal #pasbar #kolaboraksi 1 17 Agustus 1 AAYT 1 Administrasi 8 Agam 1 Agama 1 Aia Gadang 1 Air mata 1 Ajudan 1 Akses 4 Aksi 1 Amankan 1 Ambulance 1 Anam Koto 1 Anggaran 6 APD 1 Arogan 3 Artikel 1 Aset 1 Asimilasi 1 ASN 1 Atlet 1 ATR 2 Aturan 1 Babinkamtibmas 1 Baharuddin 1 Balon 1 Bandung 1 Bansos 1 Bantah 7 Bantuan 1 Batu Sangkar 1 Bawaslu 1 Baznas 1 Baznas Pasbar 1 Bebas 1 Bedah Rumah 1 Belajar 1 Belanja 4 Bencana 2 Berbagi 1 Berjoget 1 Bhakti 1 Bhayangkara 1 Bhayangkari 2 Bina Marga 1 BK 1 BKPSDM 1 BLPP 1 BLT Dana Desa 3 BNN 4 BNNK 1 Bocah 1 Bogor 1 Box Redaksi 1 Boyolali 9 BPBD 1 BPK RI 1 BPN 1 BTN 1 BTT 9 Bukittinggi 1 Bully 17 Bupati 3 Bupati Pasbar 1 Cacat Hukum 1 Calon 1 Camat 1 Cerpen 6 Corona 1 Covid 29 Covid 19 16 Covid-19 1 CPNS 1 cross 1 dampak 1 Dana 1 Dandim 1 Data 1 Demo 1 Dermawan 3 Dharmasraya 1 Dilaporkan 1 dinas 2 Dinkes 1 Dinsos 2 Direktur 3 Disinfektan 4 DPC 2 DPD 1 DPD Golkar 1 DPD PAN 1 DPP 12 DPRD 3 DPRD Padang 1 DPRD Pasbar 1 Dukungan 1 Duta Genre 1 Emma Yohana 2 Erick Hariyona 1 Ershi 1 Evakuasi 1 Facebook 1 Forkopimda 1 Formalin 1 Fuso 1 Gabungan 1 Gempars 1 Geoaprk 3 Gerindra 1 Gor 1 Gudang 3 gugus tugas 3 Hakim 2 HANI 1 Hari raya 1 Haru. 1 Hilang 1 Himbau 2 Hoax 1 Hujat 2 Hukum 1 Humas 1 HUT 1 Hutan Kota 1 idul adha 1 Ikan Tongkol 1 Iklan video 1 Ikw 2 Ilegal mining 1 Incasi 1 Inspektorat 1 Intel 3 Isolasi 1 Isu 1 Jabatan 34 Jakarta 3 Jalan 1 Jambi 3 Jateng 6 Jubir 1 Jumat berbagi 1 Jurnalis 10 Kab. Solok 2 Kab.Agam 4 Kab.Padang Pariaman 3 Kab.Pasaman 2 Kab.Solok 3 Kab.Solok Selatan 1 Kabag 3 Kabid 2 Kabupaten Pasaman 1 Kader 3 Kadis 1 Kajari 2 Kalaksa 1 Kanit 1 Kapa 10 Kapolres 1 Karantina 6 Kasat 1 Kasi 1 KASN 1 Kasubag Humas 1 Kasus 1 Kebakaran 1 Kejahatan 1 Kemanusiaan 1 Kemerdekaan 2 Keracunan 1 Kerja 1 Kerja bakti 1 kerjasama 2 Kesbangpol 1 Kesenian Daerah 1 Kesra 2 Ketua 2 Ketua DPRD 1 Kinali 2 KKN 1 Kodim 2 KOK 3 Kolaboraksi 2 Komisi 1 Komisioner 4 KONI 1 KONI PASBAR 1 Kontak 1 Kontrak 1 Kopi 4 Korban 1 Korban Banjir 1 Korupsi 15 Kota Padang 2 Kota Solok 3 KPU 2 Kriminal 4 kuasa hukum 1 Kuliah 1 Kupon 1 Kurang Mampu 1 Kurban 1 Labor 1 Laka Lantas 1 Lalulintas 1 Lantas 5 Lapas 3 Laporan 1 Laporkan 2 Laskar 1 Lebaran 2 Lembah Melintang 1 Leting 1 Limapuluh Kota 1 LKAAM 1 Lubuk Basung 3 Maapam 3 Mahasiswa 1 Maligi 1 Masjid 3 Masker 1 Medsos 1 Melahirkan 1 Mengajar 2 Meninggal 5 Mentawai 1 metrologi 1 Milenial 1 MoU 1 MPP 1 MRPB 2 MRPB Peduli 1 MTQ 2 Mujahidin 3 Muri 1 Nagari 1 Narapidana 6 Narkoba 28 Nasional 1 Negara 2 Negatif 5 New Normal 2 New Pasbar 88 News Pasbar 1 Ngawi 1 ninik mamak 2 ODP 1 OfRoad 2 Oknum 2 olah raga 2 Operasi 127 Opini 1 Opino 1 OTG 2 PAC 1 Pada 727 Padang 7 Padang Panjang 19 Padang Pariaman 1 Painan 1 Pakar 4 Pandemi 1 Pangan 1 Pantai Maligi 1 Panti Asuhan 6 Pariaman 1 Paripurna 2 pariwara 1 Pariwisata 1 Partai 1 Pasaan 93 Pasaman 27 Pasaman Barat 556 Pasbar 1 Pasbat 1 Pasien 1 Paslon 1 Patuh 4 Payakumbuh 1 Pdamg 2 PDIP 4 PDP 6 Peduli 1 peduli lingkungan 1 Pegawai 2 Pelaku 3 Pelanggaran 3 Pemalsuan 1 Pemasaran 1 pembelian 1 Pembinaan 1 Pemda 1 Pemerasan 3 Pemerintah 1 Pemerintahan 1 Pemilihan 1 Pemilu 2024 65 Pemko Padang 1 Pemuda 1 Penanggulangan 1 penangkapan 2 Pencemaran 2 Pencuri 1 pendidikan 2 Pengadaan 2 Pengadilan 1 Penganiayaan 1 Pengawasan 1 Penggelapan 1 Penghargaan 1 penusukan 1 Penyelidikan 1 Penyu 1 Perantauan 1 Perawatan 3 Perbatasan 1 Peredaran 1 Periode 1 Perjalanan 1 perkebunan 3 Pers 1 Pertanahan 3 Perumda AM Kota Padamg 8 Perumda AM Kota Padang 2 Perumda Kota Padang 50 Pessel 3 Pilkada 1 Pinjam 1 PKH 1 PKK 1 Plasma 1 Plt 2 PN 1 PN Pasbar 2 PNS 3 pol pp 1 Polda Sumbar 4 Polisi 6 Politik 28 Polres 6 Polres Pasbar 1 Polsek 1 Pos 3 Pos perbatasan 6 Positif 2 posko 1 potensi 1 PPM 1 Prestasi 4 PSBB 1 PSDA 1 Puan 2 PUPR 1 Pusdalops 2 Puskesmas 1 Pustu 1 Rapid Test 2 razia 1 Rekomendasi 3 Relawan 1 Reses 1 Reskrim 1 Revisi 1 RI 1 Riau 8 RSUD 1 RSUP M Djamil 1 RTLH 1 Rumah Sakit 1 Rusak 1 Sabu 1 Samarinda 1 Sapi 2 SAR 8 Satgas 2 Satlantas 1 SE 4 Sekda 1 Sekda Pasbar 1 Selebaran 8 Sembako 1 Sertijab 1 Sewenang wenang 1 Sidak 13 sijunjung 1 Sikilang 2 Singgalang 1 sirkuit 2 SK 1 Snar 2 Solo 5 Solok 4 Solok Selatan 6 SolSel 4 sosial 2 Sosialisasi 2 Sumatera Barat 146 Sumbar 1 Sumbar- 1 Sumur 1 Sunatan massal 1 sungai 1 surat kaleng 6 swab 2 Talamau 1 Talu 1 Tanah 21 Tanah Datar 1 Target 1 Tata Usaha 1 teluk tapang 1 Temu ramah 2 Terisolir 1 Terminal 1 Tersangka 5 Thermogun 1 Tidak layak Huni 2 Tilang 1 Tindak Pidana Korupsi 1 tipiter 1 TMMD 2 TNI 1 TNI AL 1 Tongkol 1 TP.PKK 1 tradisional 1 Transparan 1 trenggiling 1 tuak 2 Tukik 1 Tumor 1 Ujung Gading 1 Ultimatum 1 Uluran 1 Unand 1 Upacara 1 Update 1 usaha 1 usir balik 1 Verifikasi 1 Virtual 1 wakil bupati 4 Wali Nagari 2 wartawan 1 Waspada 1 Wirid Yasin 1 Yamaha Vega 2 Yarsi 2 Yulianto 1 ZI 1 Zona Hijau 1 Zona Merah


Mitra Rakyat.com(Padang)


Wali Kota Padang Mahyeldi melepas pengiriman perdana logistik Pemilu 2019 ke seluruh TPS di Kecamatan di Kota Padang. Pelepasan logistik Pemilu dilaksanakan di Kantor Pos, Jalan Bagindo Aziz Chan, Minggu (14/04/2019) pagi.

Di kesempatan itu, Mahyeldi menegaskan, semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pemilu agar memberikan kinerja yang terbaik. Karena, kesuksesaan pelaksanaan Pemilu akan menjadi taruhan harga diri bangsa Indonesia di hadapan bangsa lain.

"Untuk itu, berikanlah yang terbaik, dan ikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan Komisi Pemulihan Umum (KPU) agar Pemilu ini berjalan lancar," sebut Mahyeldi.

Ia juga mengingatkan, pihak-pihak yang terlibat agar bekerja secara propesional demi terlaksana Pemilu 2019 yang kondusif. "Kami tidak ingin Pemerintah Kota Padang mendapat catatan negatif dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi terkait pelaksaan Pemilu di Kota Padang," tegasnya.

Lebih jauh dikatakan, bagi jajaran RT/RW, Kelurahan, Kecamatan dan pihak Kepolisian untuk mengawasi pelaksanaan Pemilu dengan seksama. Mulai dari distribusi logistik ke TPS, hari pencoblosan dan penghitungan suara, hingga pengembalian kotak suara dari TPS ke kecamatan.

"Kita harus bersinergi menjaga dan mengawasi semua ini, agar pelaksanaan Pemilu berjalan lancar dari awal hingga akhir", tutup Mahyeldi.

Sementara itu, Kepala Kantor Pos Kota Padang Sartono mengatakan, saat ini pihaknya  menerima kiriman logistik Pemilu dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang sebanyak 12.260 kotak suara, 9.808 bilik suara, 2.452 logistik lainnya untuk didistribusikan ke 5 Daerah Pilihan (Dapil) di 19 Kecamatan dan 114 Kelurahan di Kota Padang.

“Pelaksanaan pendistribusian dimulai hari ini, Minggu dan berakhir Selasa pukul 12.00 Wib,” terangnya.

Ia menambahkan, adapun armada yang dikerahkan untuk distribusi logistik Pemilu sebanyak 15 unit, terdiri dari truk sebanyak 12 unit, Grand Max APV 3 unit.

“Sedangkan petugas yang kita kerahkan sebanyak 61 orang, Terdiri dari Satgas 21 orang dan petugas bongkar muat 40 orang,” imbuhnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Deputi Jasa Keuangan Ritel dan Jaringan PT Pos Indonesia Regional II Mugiyono, dan Camat Padang Barat Eri Sendjaya. (th)



Mitra Rakyat.com(Padang)


Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan, keberadaan PWRI Kota Padang sangat penting dan telah dirasakan khususnya bagi kemajuan pembangunan Kota Padang. Dan hal itu telah terbukti dengan senantiasa eksisnya para wadah pensiunan PNS itu untuk tetap berbuat memberikan sumbangsihnya bagi masyarakat dan Pemerintah Kota Padang sampai saat ini.

Demikian disampaikan Wali Kota Mahyeldi dalam sambutannya sewaktu menghadiri kegiatan pertemuan bulanan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Padang di Palanta Kediaman Resmi Wali Kota Padang, Sabtu (13/4). Kegiatan ini juga diisi dengan tausyiah dan silaturahim bersama menyambut bulan suci Ramadan 1440 H.

"Atas nama Pemerintah Kota Padang kita tentunya berharap, PWRI Kota Padang ke depan semakin solid lagi dalam menjalankan roda organisasi dan program kegiatan sebagai wadah bagi wredatama. Semoga ketua dan pengurus PWRI terus menyalurkan aspirasi dan mengayomi anggota-anggotanya," ucap wako lagi.

Lebih lanjut wali kota mengatakan, seperti sama-sama diketahui, para wredatama yang di PWRI adalah orang-orang yang  banyak memiliki pengalaman di dunia pemerintahan tentunya.

"Maka itu kita di Kota Padang  sangat mengharapkan dukungan dari bapak ibu semua demi kelancaran program pembangunan pemerintah di tengah-tengah masyarakat. Dimana Pemko Padang ke depan cukup banyak memiliki tugas berat, dan kami tentunya membutuhkan saran, masukan dan bimbingan PWRI semoga segala sesuatunya berjalan lancar dan sukses demi Kota Padang yang lebih baik dan maju lagi," tukas wako mengakhiri sambutan sekaligus mengucapkan selamat memasuki bulan Ramadan dan sembari mendoakan seluruh pengurus PWRI Kota Padang senantiasa sehat wal 'afiat.

Ketua PWRI Sumbar Rusdi Lubis menyampaikan, atas nama PWRI Sumbar mengapresiasi pengurus PWRI Kota Padang yang senantiasa eksis dan menjaga kosolidan dalam menjalankan program kegiatan di tengah masyarakat.

 "Menyambut bulan suci Ramadan tentunya seluruh pengurus dan anggota PWRI Kota Padang terutama sekali harus mensucikan jasmani dan rohani. Sehingga insya Allah kita dapat menunaikan ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan suci tersebut dengan baik dan sukses," imbuh mantan Sekdaprov Sumbar itu.(dv)


Mitra Rakyat.com(Padang)
Mendekati pemilu yang tinggal menghitung hari, dipesta demokrasi bangsa Indonesia ini, ROMI YUFHENDRA Selaku ketua DPD KPK Nusantara Provinsi Sumatera Barat, mengambil sikap dan mengajak seluruh Masyarakat Indonesia dan anggota yang tergabung di Lembaga KPK Nusantara untuk ikut serta mensukseskan Pemilu 17 April 2019.

“Khususnya semua jajaran anggota yang bergabung di Lembaga KPK Nusantara, baik DPD, DPC, PAC untuk ikut serta dalam menjaga Keamanan dan Ketertiban acara Demokrasi, mencoblos jangan golput, mengajak masyarakat agar tidak golput, menjaga Marwah Lembaga KPK Nusantara,” kata Romi Yufhendra.
Ketua DPD Sumbar KPK Nusantara (Romi Yufendra) beserta anggota Foto bersama Binmas Polda Sumbar, Kombes. Pol. Nasrun Fahmi SH M.Si
Romi juga berharap, peran serta masyarakat baik secara individu maupun organisasi harus dinyatakan dalam sikap berbangsa dan ber negara.

“Semoga para ketua baik dari DPC, PAC, serta anggota ikut serta mensukseskan demokrasi pada tanggal 17 April 2019,” ucap ketua DPD KPK Nusantara itu.

Menurut Romi, pentingnya pemilu bagi bangsa ini, karena di pemilu ini kita dapat memilih pemimpin dan wakil kita di eksekutif maupun legislatif yang amanah dengan jabatan yang akan di embannya, juga di pemilu inilah kita akan menentukan nasib bangsa ini dimasa lima( 5 tahun kedepannya.

“Pentingnya Partisipasi masyarakat dalam ke ikut sertaan di pemilu nanti, dan menjaga kondusifitas di wilayahnya masing-masing. Karena, di pemilu ini kita akan menentukan nasib bangsa ini 5 tahun kedepan,” terangnya.

“Di pemilu ini kita memilih pemimpin dan wakil bangsa ini, karena itulah kita harus menyadari bahwa pentingnya partisipasi kita semua dan berharap untuk kebaikan bangsa Indonesia,” pungkasnya. (Hendra)


Oponi
Mitra Rakyat.com(Bandung)
Bagaikan buih di lautan. Seperti itulah umat islam di dunia saat ini. Banyak, namun terombang-ambing tak berdaya. Saat ini banyak umat Islam yang menjerit, karena dibantai dengan sadis di beberapa negara diantaranya: Palestina, Rohingya, Suriah, Mali dan beberapa negara lainnya.

Dan jumlah korbannya terus bertambah setiap harinya. Hal tersebut terjadi, karena saat ini kaum muslim menjadi minoritas di negaranya. Warga negara lain yang prihatin dengan nasib mereka, tidak bisa berbuat banyak, hanya bisa berdo'a dan mengirimkan donasi sekadarnya.

Nation-State inilah penyebab terbesar adanya sekat-sekat negara saat ini. Nation-State atau negara bangsa adalah negara yang dibentuk berdasarkan pada konsep nasionalisme.

Dalam nation-state, rakyat mengidentifikasikan diri mereka sebagai sebuah "bangsa" (nation), yaitu suatu komunitas manusia yang menganggap dirinya satu kesatuan karena kesamaan etnis, sejarah, bahasa, budaya atau faktor pemersatu lainnya.

Identitas sebagai "bangsa" inilah yang menjadi dasar adanya hak untuk mendirikan sebuah negara. Ketika negara ini terwujud dalam realitas, ia disebut nation-state. Inilah konsep dasar nation-state.

Nation-State awalnya tumbuh di Eropa pasca perjanjian damai Westphalia (Peace of Westphalia) tahun 1648, sebagai perlawanan terhadap sistem feodal (monarki) di Eropa saat itu.

Dalam sistem feodal yang bersifat tradisional dan disakralkan oleh gereja katolik ini, satu komunitas tidak didasarkan pada identitas sebagai "bangsa", tetapi sebagai sebuah dinasti yang dipimpin oleh para pangeran yang menguasai satu wilayah tertentu yang telah mereka warisi.

Konsep nation-state turut menjadi penentu struktur geo-politik Eropa. Bersama-sama dengan ide-ide utama yang dihasilkan pada abad pencerahan (abad ke-17 sampai abad ke-19), seperti demokrasi, liberalisme dan sekularisme.

Konsep nation-state akhirnya diekspor melampaui tempat kelahirannya di Eropa, terutama melalui jalan penjajahan. Maka tampak jelas bahwa konsep nation-state sesungguhnya bukan berasal dari Islam, justru dari para penjajah.

Pada kenyataannya, nation-state bagi umat Islam ibarat racun yang melumpuhkan dan mematikan. Pasalnya, dengan banyaknya nation-state seperti sekarang ini, yaitu sekitar 50-an negara-bangsa di dunia Islam, berarti umat Islam telah terpecah belah dan menjadi lemah.

Dampaknya, hegemoni barat di bawah Amerika Serikat dewasa ini terus berlangsung tanpa adanya perlawanan berarti dari umat Islam. Inilah sebabnya negara-negara muslim tidak bisa membantu secara maksimal saudara-saudaranya di negara muslim lain yang tertindas. Nation-State ini menjadi alat penjajah untuk melemahkan umat Islam dunia.

Adapun pertentangan nation-state dengan Islam, jelas sekali tampak dalam ikatan pemersatu sebuah komunitas dalam sebuah negara. Dalam nation-state, ikatan pemersatunya adalah ikatan kebangsaan. Dalam Islam, ikatan pemersatunya adalah aqidah islam, bukan kebangsaan.

Hal itu karena dalam Alqur'an ditegaskan bahwa orang-orang yang beriman adalah bersaudara (Al hujarat ayat 10).

Sejalan dengan ikatan aqidah islam tersebut, Islam juga menegaskan ketunggalan negara khilafah. Artinya, umat islam diseluruh dunia, apapun suku dan bangsanya, hanya boleh memiliki satu negara yang menaungi mereka yaitu satu negara khilafah saja, di bawah kepemimpinan seorang khalifah.

Dalam Islam, kepentingan tertinggi adalah kepentingan umat (mashalih al-ummah) yang tunduk kepada syariah Islam. Keunggulan khilafah dapat dirumuskan dengan kata al-quwwah wat tha'ah (kekuatan dan ketaatan) artinya khilafah akan mempunyai kekuatan yang tidak dimiliki oleh sebuah nation-state.

Dengan khilafah, umat Islam di seluruh dunia akan menjadi satu kesatuan yang bersatu. persatuan ini akan menjadi satu kekuatan dahsyat yang dapat memberikan kemaslahatan yang besar bagi umat Islam. Persatuan ini akan menjadi satu kekuatan besar untuk melawan hegemoni kapitalisme global yang kejam dan rakus di bawah kepemimpinan Amerika Serikat saat ini.

Dengan khilafah, akan terwujud ukhuwah Islamiyyah yang sebenarnya. Tidak akan ada umat Islam lagi yang tertindas di bawah naungan Khilafah 'ala Minhaj An nubuwwah.

Wallahu a'lam bi ash showwab


Penulis: Zulaika
Ibu Rumah tangga
Bandung



Mitra Rakyat.com (Pasbar)


Koramil 07/AB dengan Kecamatan Sungai Beremas melaksanakan kegiatan penanaman sejuta pohon dalam rangka mitigasi bencana tsunami di kawasan pantai Air Bangis, Selasa (9/4).


Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dampak bencana tsunami di kawasan pantai Pasaman Barat (Pasbar) khususnya di Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas.


Danramil mengatakan kegiatan tersebut juga merupakan kegiatan lanjutan penanaman sejuta pohon yang dilaksanakan oleh Danramil 07/Air Bangis beserta anggota bersama-sama dengan jajaran Kecamatan Sungai Beremas serta masyarakat Air Bangis. 


"  Dalam rangka mitigasi bencana tsunami yang kita tidak tahu kapan, namun langkah kongkrit harus dilakukan sedini mungkin seperti penanaman pohon, Kita juga libatkan masyarakat supaya penaman pohon dapat dilakukan secara maksimal. 



"Program ini juga kita upayakan dapat tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat dengan tujuan edukasi sehingga masyarakat paham dan sadar akan bahaya bencana tsunami," ujarnya 


Sejumlah pohon yang ditanam berjenis tanaman pohon Cemara Udang dan Pulai yang karena dinilai paling cocok dengan kondisi tanah di pesisir pantai.


"Kita tanam sejumlah pohon Cemara Udang dan Pulai serta tanaman akar wangi yang menurut penelitian adalah tumbuhan yang kuat dalam menahan gelombang kuat seperti tsunami, semoga dapat tumbuh dengan baik. Masyarakat juga saya himbau untuk menjaga dan merawat pohon yang telah ditanam. Semoga kita terhindar dari berbagai bencana," ungkapnya.


Sementara itu Camat Sungai Beremas, Yulhamnas mengatakan bahwa kegiatan ini akan menjadi rutinitas kegiatan untuk mempererat kekompakan serta kebersamaan antara unsur TNI dan pihak Pemerintah Daerah khususnya di wilayah kecamatan Sungai Beremas.


"Terimakasih atas dedikasi dan kerjasama seluruh personil TNI Koramil 07/Air Bangis dalam melestarikan lingkungan pesisir pantai Air Bangis, semoga kedepan sinergitas ini akan selalu terjaga dalam prinsip melayani masyarakat Air Bangis ini." Tutup Yulhamnas.
(ulum/dd)



Opini
Mitra Rakyat.com (Bandung)
Akhir-akhir ini isu Khilafah makin naik. Isu ini ramai diperbincangkan di berbagai media massa. Para pembenci ide ini menganggap Khilafah adalah sesuatu yang buruk, menyeramkan bak monster yang harus dijauhi dan ditakuti.

Namun, ironisnya para pembenci ide ini mengklaim dirinya sebagai Muslim. Inilah realita kondisi Islam dan umat Islam saat ini. Umat Islam tidak mengenal dan paham apa itu Khilafah.

Sementara propaganda buruk terhadap Khilafah semakin gencar dilakukan. Akibatnya, alih-alih melakukan propaganda balik, umat Islam justru larut dalam permainan propaganda yang diperankan musuh-musuh Islam (Barat).

Banyak orang Islam, misalnya, percaya bahwa Khilafah sebagai sistem pemerintahan 'zaman batu' yang diktator, penuh konflik dan berdarah-darah. Sebaliknya sistem pemerintahan demokrasi saat ini dianggap ideal, maju dan jauh dari diktatorianisme.

Syariah pun dipropagandakan hanya membawa masalah dan memecah belah. Sebaliknya, sekulerisme dianggap sebagai harga mati dan tak bisa ditawar-tawar lagi.

Tak ada perlawanan, apalagi sampai tindakan mengungkap segala kebusukan dan kejahatan musuh-musuh Islam dengan Ideologi Kapitalisme globalnya yang justeru secara kasat mata telah menimbulkan malapetaka kemanusiaan yang luar biasa.

Tudingan Khilafah sebagai sistem diktator karena adanya anggapan bahwa Khilafah sama dengan negara theokrasi adalah sebuah tudingan yang keliru.

Karena, yang disebut sistem kediktatoran adalah apabila hukum yang berlaku di suatu negara bersumber dari satu atau sekelompok orang tertentu saja, dimana hukum akan tunduk kepada kepentingan sekelompok elit pembuatnya.

Yang akibatnya, rakyat secara mayoritas akan tertindas. Contohnya adalah sistem kerajaan/monarchi.

Dan sistem yang sangat diktator adalah hukum yang berlaku di suatu negara bersumber pada seorang raja yang berkolusi dengan pendeta.

Pendeta mengatasnamakan wakil Tuhan di dunia. Dan menyatakan bahwa hukum yang dibuatnya tidak mungkin salah, karena berasal dari Tuhan. Menentang hukum berarti berdosa dan mendapatkan hukuman yang sangat berat.

Karenanya, rakyat sangat menderita dan tertindas. Contoh dari sistem ini adalah theokrasi. Beratus-ratus lamanya rakyat Eropa hidup di zaman theokrasi. Kehidupannya menderita dan sengsara.

Yang akhirnya mendorong kaum intelektual untuk bangkit. Mereka mengkritisi doktrin-doktrin gereja. Dan mempengaruhi dan mengajak masyarakat untuk melawan. Dan lahirlah revolusi Perancis. Agama dan Tuhan dimusnahkan.

Melawan rezim raja dan pendeta, yang puncaknya, rezim theokrasi berhasil ditumbangkan. Namun, antara pihak pengikut gereja dan intelektual ini sama-sama kuat. Solusi yg ditempuh adalah kompromi. Yang dikenal dengan sekulerisme yakni paham yang memisahkan antara agama dan negara. Artinya, Tuhan masih diakui keberadaannya namun hanya di gereja saja.

Sementara untuk urusan negara, manusia yg memiliki peran sepenuhnya untuk mengatur, tidak boleh ada campur tangan dari Tuhan atau agama.

Agar penindasan dan kesengsaraan tidak menimpa rakyat lagi, maka aturan dan hukum harus muncul dari kehendak rakyat itu sendiri. Dengan semboyan: dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, yang dinamakan paham demokrasi.

Namun pada prakteknya, demokrasi pun telah gagal. Kedaulatan rakyat hanyalah utopis, hanya mimpi, hanya angan-angan kosong. Nama rakyat hanya 'dipinjam' pada saat pencoblosan, setelah itu rakyat ditinggalkan.

Demokrasi nyata telah cacat dari sejak lahirnya. Karena, tak mungkin kepentingan dan kehendak rakyat secara mayoritas itu dapat diakomodasi dan dipenuhi. Contoh saja, untuk mengatasi bahaya pornografi, wakil rakyat perlu bersidang selama lebih dari 6 tahun hanya untuk mencari kata sepakat, apa makna dari pornografi itu sendiri.

Berbeda halnya dengan sistem Khilafah. Sistem Khilafah mampu mewujudkan kebahagiaan yang hakiki bagi seluruh rakyatnya. Karena, didalam sistem Khilafah memuat sistem politik Islam yang dilandasi oleh 4 pilar utama.

Pilar pertama dan kedua dimulai adanya pemisahan yang tegas antara kedaulatan dan kekuasaan. Pilar pertama, kedaulatan berada di tangan Syara'. Maknanya segala aturan dan hukum harus bersumber dari Allah SWT, yaitu melalui Al Qur'an dan Sunnah RasulNya.

Karena, Allah SWT adalah Dzat yang menciptakan manusia beserta seluruh alam semesta ini, dan Dialah yang paling tau hakikat penciptaan-Nya, tidak memiliki kepentingan sama sekali kepada makhluq-Nya, dan yang paling tau apa yang adil untuk makhluq-Nya, tidak mendzalimi manusia.

Pilar kedua, kekuasaan di tangan umat. Memiliki makna bahwa yang berhak untuk menjadi penguasa atas seluruh rakyat itu dikembalikan kepada pilihan rakyat sendiri. Rakyat yang berhak untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemimpinnya baik langsung atau sistem perwakilan.

Juga seluruh rakyat yang telah memiliki ketentuan syarat dan rukunnya, memiliki hak untuk memilih dan dipilih. Berhak memiliki mimpi untuk menjadi pemimpin. Artinya, tidak ada sistem putra mahkota di dalam Islam.

Pilar ketiga adalah kepemimpinan dalam Islam adalah kepemimpinan tunggal.
Pilar keempat bahwa pemimpinlah yang berhak menetapkan (tabanni) hukum.

Arti dari pilar ketiga dan keempat ini adalah di dalam Islam tidak mengenal pembagian kekuasaan sebagaimana trias politika (legislatif, eksekutif, yudikatif) di dalam sistem demokrasi. Sehingga, pemimpin Islam itu hanya satu dan dia pula lah yang bertanggungjawab untuk menetapkan hukum sekaligus yang akan melaksanakannya dan menjadi penegak hukumnya.

Kepemimpinan tunggal dalam sistem Khilafah ini tidak mengarah kepada kediktatoran sebagaimana yang ditudingkan.
Karena kediktatoran itu hanya akan terjadi jika kekuasaan dan kedaulatan itu menyatu di satu orang atau sekelompok elit minoritas tertentu saja.

Dimana hukum yang membuat dirinya, kemudian dirinya pula yang melaksanakannya.
Dari sini jelas, bahwa dalam Islam, adanya pemisahan kedaulatan dan kekuasaan, sehingga tidak akan memunculkan kediktatoran.

Hal ini bisa dianalogikan dalam sholat berjamaah. Ada seorang imam yang diikuti oleh banyak orang yang menjadi makmum. Apapun perintah dan gerakan imamnya akan diikuti oleh makmum, tanpa ada yang membantah. Jika imam takbir, semua makmum takbir. Jika imam ruku, semua makmum ruku, jika sujud, semua sujud dan seterusnya.

Semua makmum disini bersikap 'kami mendengar, dan kami ta'ati'. Apakah imamnya diktator? Tentulah tidak. Sebab, gerakan imamnya yg garuk-garuk, batuk, makmum tak akan mengikuti. Disini artinya, imam tidak bisa dikatakan diktator, sebab yang dia perintahkan bukan kehendaknya sendiri, melainkan perintah dari Allah SWT.

Dan posisi makmum pun tidak bisa dikatakan pihak yang nurut-nurut saja pada perintah imamnya. Sebab, jika imamnya salah, makmum akan membetulkannya. Bahkan jika imam batal,.maka imam harus segera lengser dan harus segera digantikan oleh salah seorang makmumnya. Inilah gambaran sistem Khilafah Islam yang dapat diibaratkan seperti kehidupan sholat berjamaah.

Lalu tudingan sistem Khilafah adalah sistem diktator terletak pada sisi yang mananya? Justru Khilafah telah terbukti mampu mewujudkan kehidupan yang berkeadilan selama beratus-ratus abad lamanya.

Hal ini diakui oleh dunia sebagaimana yang diungkapkan oleh Will Durant dalam The Story of Civilization, yang singkatnya mengemukakan bahwa Khilafah telah memberikan jaminan keamanan dunia, menyatukan umat manusia, menciptakan kemajuan ekonomi dan menjamin kesehatan masyarakat.

Masihkan umat ini akan bertahan membenarkan propaganda-propaganda yang dilontarkan oleh Barat? Mereka membuat propaganda busuk, tapi sisi lain mereka pun tak bisa mengelak fakta akan keagungan Khilafah di masa lalunya. Wahai umat Islam janganlah memposisikan diri sebagai pihak tertuduh sehingga berusaha membela diri secara keliru. Niscaya, musuh-musuh Islam itu tidak akan pernah berhenti membalik nilai, yang haq menjadi batil, yang batil menjadi haq.

Mari kita wujudkan Islam sebagai agama yang mengajarkan kemuliaan. Sebagai cahaya hidayah yang tersebar di tengah-tengah umat manusia dan menjadi rahmat bagi seluruh alam dalam naungan sistem Khilafah Islam berdasar pada manhaj kenabian.
Wallahu'alam bish showwab.

Penulis: Zidni Saadah
Ibu rumah tangga 
Bandung

Mitra

{picture#https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUKjfj8bYhguqcr3G0Jgy8vCMLVFLC7ATCnT6NVc1jtwAoGMVRLM4oapisLSj-hut6qCME7GEWZklrOvrx00qU-Rl7Kmuz3WOtPrRT_N0YO075CqwNfhOd8DhpYxskz102kdV-ds9-urs/s1600/logo3.png} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Powered by Blogger.