Hendro (40 tahun) salah satu masyarakat kampung Sungai Sangki yang sekaligus mewakili warga setempat mengatakan, sejak banjir pertama pada tanggal 7 Maret sampai banjir hari ini tidak ada satupun pihak dari BWS Sumatera V Padang yang datang ke kampung sungai sangki ini.
Sementara, menurut Hendro, banjir hari ini terjadi salah satu penyebabnya adalah saluran irigasi atau gorong-gorong yang dibangun BWSS V Padang beberapa tahun lalu tersebut dan membuat air yang ada di gorong-gorong itu meluap menggenangi pemukiman warga disini.
"Banjir hari ini terjadi karena aliran irigasi tersumbat oleh banyaknya sisa material yang dibawa arus banjir sebelumnya seperti kayu, sampah dan tanah dan lainnya. Padahal hujan hari ini tidak begitu lama, hanya sekitar setengah jam..,, tetapi sudah banjir saja, dan aliran irigasi ini bermuara ke sungai Sawah Laweh,"ujar Hendro pada Sabtu (23/3/2024) dirumahnya.
Sebelumnya kami warga Kampung Sungai Sangki sudah pernah meminta secara lisan kepada pihak BWSS V Padang untuk bisa mendatangkan alat berat guna membersihkan aliran irigasi dari kayu-kayu besar yang menghambat aliran irigasi tersebut. Sekaligus, kami berharap BWSS V Padang bersedia untuk membantu mengeruk tanah yang telah menimbun rumah-rumah kami juga, ujarnya lagi.
Belum selesai membuang tanah dan sampah karena banjir besar yang terjadi pada 7 Maret lalu, sekarang sudah ada lagi banjir susulan, imbuhnya.
"Saat ini anggota TNI dari Koramil 07, Barung Barantai, Tarusan sedang melakukan pembersihan terhadap rumah ibadah dan rumah-rumah warga yang tertimbun,"tandasnya.
Kama warga Sungai sangki sangat berharap kepada pemerintah, khususnya kepada pihak BWSS V Padang agar segera melakukan pembersihan terhadap aliran irigasi yang tersumbat, agar aliran irigasi kembali lancar, pungkas Hendro.
Hingga berita ini ditayangkan media masih upaya konfirmasi pihak BWSS V Padang dan pihak terkait lainnya.(cr/**)