MR.com, Sumbar|Menjadi lokomotif pembangunan infrastruktur jalan nasional di Sumatera Barat. Balai Pelaksana Jalan Nasional Sumbar (BPJN Sumbar) terus diterpa badai masalah.
Salah satunya, terjadi pada pekerjaan rabat beton bahu jalan nasional lintas sumatra. Terindikasi proyek negara yang dikelola Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wil I Sumbar (Satker PJN Wil I Sumbar) dikerjakan diluar spesifikasi teknis yang ada di RAB.
Tidak sesuai speks karena, ketebalan rabat beton hanya sekitar 8-9cm dan adanya sisa bongkaran aspal dan beton terdapat pada tanah urug yang dipadatkan dan diselimuti plastik.
Proyek negara yang dikerjakan CV. Bangun Sarana Persada senilai Rp 4.350.618.000,- selama 120 hari kalender dicurigai tidak memiliki mutu dan kualitas yang diharapkan.
Sebab, PT.Eskapindo Matra KSO PT.Matra Jasa Manunggal dan PT.Indec Internusa yang menjadi konsultan supervisi dicurigai melakukan pembiaran terhadap pekerjaan rekanan yang diluar spesifikasi tersebut.
Menyangkut hal itu, Nasir dalam berikan klarifikasinya sebagai PPK 1.1 merasa kecewa. Kecewa terhadap pemberitaan miring yang kerap menyinggung nama dan instansi tempatnya bekerja.
Dan juga kecewa kepada rekanan yang diduga bekerja tidak sesuai speks tersebut, juga konsultan supervisi yang disinyalir melakukan pembiaran terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan kontraktor. Apabila itu terbukti disaat dia melakukan pengecekan atau peninjauan.
Selama eksistensinya menjadi PPK, Nasir mengatakan selalu mengutamakan mutu dan kualitas pekerjaan." Sebab, itu merupakan hal yang nomor satu didalam prinsip saya disaat bekerja," katanya.
Terkait informasi miring yang menyeret namanya pada pelaksanaan proyek rabat beton bahu jalan yang ada di jalan nasional lintas Sumatra Batang Anai, Lubuk Alung beberapa waktu lalu.
Nasir mengatakan akan segera mengecek atau meninjau ulang hasil pekerjaan itu kembali.
"Kita akan cek kembali pekerjaan yang dikerjakan CV. Bangun Sarana Persada itu. Apabila benar apa yang ada di pemberitaan. Kemudian kita akan melakukan pembongkaran terhadap rabat beton bahu jalan tersebut," tegas Nasir pada Ahad(19/3/2023) via telepon 0812-7812-xxx saat berikan klarifikasinya.
Bahkan Nasir secara tegas mengatakan kepada media ini, akan membongkar semua pekerjaan yang ada dibawah kewenangannya. "Apabila terbukti dikerjakan kontraktor tidak sesuai dengan spesifikasi teknis," ketusnya.
Dipastikan kita akan bongkar semua pekerjaan yang tidak sesuai speks itu, katanya. Karena, sebelumnya beliau sudah pernah mengingatkan kepada seluruh kontraktor yang ada dibawah pengawasan PPK 1.1.
"Kita sering mengingatkan kepada rekanan agar bekerja yang benar, jangan macam-macam. Demikian juga kita ingatkan kepada Reno Naldi (CV.Bangun Sarana Persada)," ujar Nasir lagi.
Dijelaskannya, untuk ketebalan rabat beton bahu jalan nasional tidak boleh kurang dari 15cm. Karena, itu sesuai dengan gambar yang ada di RAB.
"Apabila kurang dari 15 cm, kita akan bongkar karena tidak sesuai speks. Kemudian apabila ketebalannya melebihi, kita tidak bayar kelebihannya tersebut," paparnya.
Kata PPK tersebut, dia telah sering ingatkan kontraktor, kalau tidak boleh ada bongkaran aspal ataupun beton pada tanah yang dipadatkan sebelum dilakukan pengecoran menjadi rabat beton itu.
PPK 1.1 juga mengaku sedikit kecewa dengan pemberitaan yang menyebutkan dirinya "bungkam".
"Sebenarnya, saya lagi sibuk saja dilapangan mengurus pekerjaan jalan nasional yang terban pasca bencana di daerah batas Kabupaten Tanah Datar," jelas Nasir.
Selanjutnya, Nasir juga menegaskan kalau jabatan sebagai PPK 1.1 menjadi taruhan. Karena secara pribadi dia telah berjanji didalam hatinya akan benar-benar bekerja sesuai amanat yang telah diletakkan dipundaknya dalam melaksanakan pembangunan di Sumbar ini.
Menyangkut keberadaan konsultan supervisi dan tenaga ahli yang diduga jarang sekali atau tidak ada dilokasi. Nasir dengan tegasnya juga mengatakan akan menyurati BP2JN.
"Saya tidak berani main-main dalam menjalani tugas saya. Karena, jabatan dan karir saya menjadi taruhannya," pungkasnya.
Menurut informasi yang dirangkum media, CV.Bangun Sarana Persada merupakan grup dari PT. Rimbo Paraduan.
Hingga berita diterbitkan media masih upaya konfirmasi pihak-pihak terkait lainnya.(cr/tim)