MR.com, Padang| Tujuan Pemerintah pusat dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat yang berada dikawasan pemukiman kumuh sepertinya berjalan tidak sesuai ekspektasi atau harapan masyarakat.
Pasalnya, asas manfaat dari program pemerintah yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) itu, sampai saat ini belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat penerima program.
Salah satu kampung penerima bantuan tersebut, masyarakat kampung kember RW 01 Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Warga penerima bantuan dikampung itu "kecewa", lantaran air bersih yang diharapkan tidak bisa dimanfaatkan warga setempat.
Karena, instalasi jaringan pipa transmisi air bersih menuju kerumah-rumah warga penerima bantuan banyak yang bocor. Sehingga, air yang mengalir selalu menggenangi halam rumah warga.
Hal tersebut disampaikan oleh seorang warga yang berjualan dikampung tersebut. Sebut saja namanya ibu Upik, wanita paruh baya itu seraya melayani pembeli menceritakan kalau air yang diuntukan masyarakat oleh pemerintah pusat itu sampai sekarang belum bisa dimanfaatkan banyak warga.
"Karena, dua tangki penampungan air sejak lama sudah tidak berisi air(kosong). Apabila air ditengok itu penuh, air akan mengalir dan menggenangi halam rumah warga. Karena pipa transmisi air menuju rumah warga penerima bantuan banyak yang bocor," katanya Jum'at (3/3/2023) di warungnya.
Ibu Upik juga mengakui kalau pipa air miliknya pun juga sempat mengalami kebocoran. Tetapi karena kontraktor masih bekerja, dan kebetulan bekerja didepan rumahnya, jadi dia meminta langsung kepady kontraktor untuk memperbaikinya kembali.
Tetapi sekarang pun saya masih tidak bisa memanfaatkannya. Karena, galon pusat penampungan air masih kosong, pungkasnya.
Diketahui, pelaksanaan program pemerintah pusat tersebut berada dibawah kewenangan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Pertanahan(DPRKPP) Kota Padang.
Selama 120 hari kalender, pekerjaan instalasi jaringan distribusi air bersih DAK paket 2 itu dikerjakan CV.Bintang Kontruksi Utama sebagai Kontraktor Pelaksana dengan CV. Parama Engineering Consultants sebagai konsultan pengawas.
Proyek negara dengan nomor kontrak 02/Kont.KT/DAK-AM/APBD/KP DPERKIM/2022, dikerjakan senilai Rp860.742.413,751dari 14 Juli 2022 tahun lalu. Dan Disinyalir proyek tersebut sudah dilakukan serah terima(PHO).
Menurut informasi yang diperoleh media dilapangan, perusahaan kontraktor pelaksana CV.Bintang Kontruksi Utama diduga perusahaan pinjaman.
Disinyalir pelaksana lapangan bukan pihak dari perusahaan sendiri, tetapi pihak ketiga (subkon) yang mengerjakan atas nama perusahaan tersebut. Pemilik atau owner bernama Arli, sedangkan subkon bernama Wandi yang berkantor di Alai Parak Kopi.
Terkait hal itu, media mengkonfirmasikan kepada Noviyanti selaku PPK kegiatan via telepon. Hingga berita ditayangkan, media masih menunggu jawaban konfirmasi dari Noviyanti kegiatan dan upaya konfirmasi pihak-pihak terkait lainnya.(cr)