MR.com, Padang| Kelangkaan BBM yang terjadi di SPBU-SPBU dalam wilayah hukum Polda Sumateta Barat masih menjadi masalah krusial dilingkungan masyarakat.
Meski aksi heroik Kapolda Sumbar Irjen Pol. Suharyono beberapa waktu lalu yang dengan dadakan lakukan inspeksi serta lakukan penangkapan terhadap mafia BBM ilegal di Kabupaten Sijunjung.
Akan tetapi, tindakan langsung turun tangan Kapolda Sumbar itu tidak membuat ciut nyali para mafia lainnya untuk tetap melakukan kegiatan melawan hukum tersebut.
Para mafia hingga saat ini masih meneruskan kegiatan haram mereka dalam upaya mengumpulkan pundi-pundi. Tidak tanggung-tanggung, para mafia bahkan diduga memainkan aksi mereka dengan menggunakan surat atau legalitas perusahaan yang diduga sudah lama ditutup alias palsu.
Permainan mereka yang terkesan vulgar tentu membuat masyarakat Sumbar, khususnya warga Kota Padang menjadi keheranan. Karena di Kota Padang sendiri kegiatan Ilegal yang dilakukan mafia migas yang diduga dengan skala besar, tetapi masih berjalan lancar tanpa hambatan.
Kemudian kegiatan yang disinyalir telah rugikan rakyat kecil serta negara ini, terindikasi sudah berlangsung sangat lama. Sepertinya kegiatan haram ini luput dari pantauan Aparat Penegak Hukum(APH).
Meskipun sudah ada pelaku yang ditangkap, namun diduga kalau pelaku tertangkap tersebut hanya pemain kelas teri alias partai jerigen. Sementara pemain kelas kakapnya seakan luput dari tangkapan.
Atau memang sengaja dipelihara dengan maksud tertentu..wallahualam..???. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari masyarakat oleh awak media dilapangan, ada beberapa titik lokasi yang diduga kuat adalah gudang tempat penimbunan BBM bersubsidi skala besar.
Seperti di daerah bypass Lubuk Begalung sampai Bungus Teluk Kabung yang bersebelahan dengan tempat pelelangan ikan (TPI). Untuk menelusuri akar persoalan apa penyebab terjadi kelangkaan BBM dewasa ini.
Kemudian tim investigasi dari beberapa media berupaya menelusuri lokasi yang diduga sumber terjadinya permainan BBM ilegal tersebut. Ya, salah satunya di kawasan TPI Bungus Teluk Kabung di bawah bendera PT. Teladan Makmur Jaya (TMJ)
Hasil temuan dilapangan, diduga kuat PT. TMJ saat ini masih saja melakukan transaksi jual beli BBM yang didistribusikan ke pihak perusahaan. Sementara informasi yang diperoleh media kantor cabang PT. TMJ yang ada di Kota Padang ini sudah ditutup sejak tahun 2019 lalu.
Hal ini diperkuat dengan keterangan dari Ivan selaku Humas PT. TMJ yang berkantor pusat di Kalimantan. Dalam keterangannya saat dikonfirmasi via ponselnya di nomor 082399506xxx beberapa menit lalu mengakui, bahwa semenjak tahun 2019 lalu, PT. TMJ tidak mempunyai kantor cabang lagi yang menjalankan unit usaha BBM di Kota Padang.
"Sekaitan masih beroperasinya pendistribusian BBM yang diduga ilegal dengan mengatasnamakan kantor cabang dari PT. TMJ di Kota Padang, hal tersebut diluar tanggungjawab kantor pusat PT. TMJ,"tegas Ivan, Sabtu(11/3/2023).
Masyarakat pun bertanya-tanya, kenapa kantor cabang PT. TMJ yang pernah beroperasional dan berhenti pada tahun 2019 lalu, tetapi masih saja bisa melakukan operasional BBM dengan memakai bendera dan kop surat PT. TMJ.
Kuat dugaan ada permainan dari para mafia BBM dengan memanfaatkan sarana dan prasarana aset milik PT. TMJ yang sudah lama ditutup itu. Dengan cara mempergunakan legalitas dan surat bodong dengan tujuan memuluskan kegiatan ilegal mereka dilapangan.
Sementara itu, Direktur Cabang PT. TMJ Kota Padang Ori Elfianto saat dikonfirmasi via ponselnya 081374725xxx dihari yang sama mengaku bahwa memang dia yang dipercaya dari PT. TMJ Pusat untuk melakukan unit usaha di Kota Padang.
Dan terkait apakah PT. TMJ tidak beroperasional lagi semenjak tahun 2019, Ori Elfianti tidak bisa menjelaskan.
"Maaf ya, Pak, saat ini saya pergi ke Jakarta, dan akan menjelaskan secara terang, nanti," jelasnya singkat.
Hingga berita ini tayang, tim masih berupaya mengumpulkan data dan konfirmasi pada pihak-pihak terkait. Tim