MR.com,Kab.Solok| Pelaksanaan proyek Batang Lembang senilai Rp14.515.540.000, yang dikerjakan PT.Gemilang Jaya Kontruksi disinyalir terlambat. Diduga proyek tersebut telah memasuki masa denda perhari 12 juta.
Saat dilokasi terpantau media, kegiatan yang dikelola Balai Sungai Wilayah Sumatera V Padang masih berjalan pada Rabu (04/01/2023). Terlihat alat excavator masih bergerak untuk melakukan penggalian.
Dan dilokasi tidak ada ditemukan plang proyek sebagai informasi untuk rakyat dan sebagai identitas proyek negara yang sedang dikerjakan.
Terlihat kondisi fisik bangunan yang baru selesai dikerjakan sudah ada yang rusak. Kerusakan diduga karena adukan semen dan pasir tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang seharusnya. Dan didalam bangunan Talud juga ditemukan ada karet yang tidak diketahui fungsinya.
Diduga material batu dan pasir yang menggunung dilokasi didatangkan dari quarry yang tidak jelas izinnya. Begitu juga terkait Bahan Bakar Minyak (BBM) diduga menggunakan BBM yang bersubsidi.
Ini terlihat dengan banyaknya jiregen kapasitas 35 liter yang dibawa dengan mobil pickup Toyota jenis Hilux yang berisikan BBM jenis Solar. Selanjutnya para pekerja yang melakukan kegiatan diduga masih tidak menggunakan Alat Pelindung Kerja(APK) lengkap, sementara pekerjaan masih berjalan.
Saat dikonfirmasi kepada Arlan selaku pelaksana lapangan dari PT. Gemilang Jaya Kontruksi(GJK) mengatakan proyek tersebut telah memasuki masa denda kurang lebih 12juta perhari.
"Sekarang bagaimana pun caranya kami harus tetap menyelesaikannya proyek tersebut. Dan saat ini progres pekerjaan sekarang ini sudah lebih dari 90 persen," jelasnya.
Dari mimik wajah ditambah dari bahasa yang keluar dari mulutnya. Diduga Arlan kecewa dengan keputusan PPK yang mengatakan denda 12 juta dihitung dari perkalian 00,1 dikali dengan nilai anggaran, bukan sisa progres.
"Sejak BBM naik harga, bahan material juga ikut naik, seperti semen yang biasa 65 ribu menjadi 80 ribu, batu perkubik biasa 130 menjadi 190 ribu, begitu juga material lainnya,"pungkas Arlan.
Sementara itu terkait kondisi di lapangan, Harman yang disebut-sebut Manejer Lapangan saat dihubungi melalui WA dan via seluler tidak merespon. Sementara itu nomor seluler milik Harman aktif, dan konfirmasi media melalui WA nya pun disinyalir sudah dibaca.
Hingga berita diterbitkan media masih upaya konfirmasi pihak-pihak terkait lainnya.(cr)