MR.COM., PASBAR - Kongres Bundo Kanduang Se-Dunia dengan tema “Penguatan Jati Diri Perempuan Minangkabau dalam menghadapi Tantangan Zaman” resmi dibuka Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy, Sabtu (03/12) di Istano Basa Pagaruyung.
Kongres se-Dunia yang digelar untuk pertama kalinya dalam sejarah ini diikuti lebih kurang 1.000 peserta Bundo Kanduang dan berasal dari berbagai daerah dan Negara seperti dari Australia, Inggris dan Belanda, serta dari Kota di Indonesia seperti Banten, Lampung, Jambi, Bengkulu, Riau, Sumatra Utara dan beberapa daerah lainnya.
Kegiatan Kongres Bundo Kanduang yang digelar di Kabupaten Tanah Datar dari hari sabtu tanggal 3 sampai senin 5 Desember 2022 ini berlangsung di tiga lokasi yang ada di Batusangkar, yakni di Istano Basa Pagaruyuang, Gedung Maharajo Dirajo dan Istano Silinduang Bulan.
Dalam Kongres ini Bundo Kanduang Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) berhasil meraih juara satu (1) dalam lomba "MANAGUA", disusul Padang pada posisi ke dua (2) dan Bukit Tinggi pada posisi ke tiga (3).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Bundo Kanduang Pasaman Barat Ety Muhayatsah mengatakan bahwa melalui kongres bundo kanduang sedunia yang telah diselenggarakan tersebut dapat meningkatkan hubungan silaturrahim dengan Bundo kandung yg ada di seluruh Nusantara dan luar negri serta menambah bekal ilmu bagi kita tentang adat dan budaya dan juga menambah persaudaraan diantara kita dengan perantau Minang.
“Sangat bagus kegiatan ini karena dapat meningkatkan hubungan silaturrahim serta dapat menambah ilmu yang akan di aplikasikan di Kabupaten Pasaman Barat,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan kongres tersebut juga dihadiri oleh Bundo Kanduang dari Australia, Inggris dan Belanda, ada juga dari Banten, Lampung, Jambi, Bengkulu, Riau, Su-matra Utara, DKI dan beberapa daerah lainnya.
"Beberapa perlombaan yang telah diselenggaran demi memeriahkan kegiatan dan kita Pasaman Barat telah mendapatkan Juara I pada perlombaan Managua yang mana ini merupakan salah satu adat yang ada di Pasaman Barat sehingga dalam perlombaan tersebut kita terbiasa dan lancar mengikuti lomba tersebut" jelas Ety Muhayatsah.
Disamping itu ia juga mengharapkan kedepannya Bundo Kanduang Pasaman Barat lebih dikenal dan lebih maju serta dapat sebagai jembatan untuk melestarikan budaya minangkabau khususnya di Pasaman Barat. (Ddr)