MR.COM, PASBAR - Wakil Bupati Pasaman Barat (Wabup Pasbar) Risnawanto bersama stakeholder terkait meninjau proses pembangunan penahan ombak atau batu grip pohon seribu dan seawall (dinding pemecah ombak) di Suak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kamis (17/11).
Pada kesempatan tersebut Wabup Risnawanto mengatakan, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie terkenal dengan destinasi wisata pohon seribu. Disamping ramai dikunjungi, kawasan pesisir Pantai Sasak sangat rentan terhadap ancaman abrasi yang semakin mendekati pemukiman warga.
"Sebagai salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi terutama pada hari Sabtu dan Minggu, tentu kawasan pohon seribu rawan akan abrasi. Abrasi setiap tahunnya semakin lama semakin dekat ke pemukiman warga khususnya di Karambie Ampek. Dengan demikian sebagai tempat wisata unggulan, tentunya harus di rawat agar nantinya tidak terjadi abrasi," ucap Wabup Risnawanto.
Ia menyebutkan, Pemda Pasbar sesuai kewenangan dan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi telah menganggarkan pembangunan penahan ombak atau batu grip dan pembangunan seawall untuk mengantisipasi luapan air laut yang dapat menghantam pemukiman warga dan penguatan pada profil pantai tersebut.
"Berdasarkan peninjauan yang kita lakukan di sekitar Karambie Ampek ini, abrasi yang terjadi sekitar 300 meter berdampak terhadap 2 Kepala Keluarga (KK). Selain dititik ini, di sekitar Muaro juga terjadi abrasi. Pemasangan batu grip dalam proses pembangunan untuk mengantisipasi meluasnya abrasi ini. Kami berharap, proyek pembangunan ini terealisasi dengan baik," jelasnya.
Setelah meninjau proyek pemasangan batu grip, Wabup Risnawanto kemudian meninjau pembangunan seawall (dinding pemecah ombak) oleh pemerintah provinsi bersama Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) di daerah Suak menuju Maligi. Ia berharap, semua pihak mendukung dan memantau pembangunan sesuai perencanaan yang telah dirancang dengan baik. (Ddr)