Ketua MPC PP Kota Padang Roy Madea Oka akrab disapa Boni bersama dengan kontraktor pelaksana Wira serta PPK Yola dan beberapa awak media menyusuri lokasi pembangunan jalan beton yang sebelumnya diduga bermasalah.
"Kita terjun kelokasi pekerjaan pembangunan jalan beton ini untuk memastikan kebenaran berita yang mengatakan pekerjaan itu diduga bermasalah. Karena infrastruktur tersebut disinyalir tidak memiliki mutu dan kualitas yang baik," ujar Boni saat diwawancara media pada Kamis(8/9/2022) di lokasi.
Selanjutnya setelah Boni melakukan pengecekan terhadap dua ruas jalan beton tersebut. Dan benar ditemukan beberapa titik dibadan jalan yang kondisinya retak- retak, terang Boni.
Ketua MPC PP Kota Padang "Geram", Boni: Kalau Pekerjaan Tidak Sesuai Speks Harus di Bongkar
Boni dengan notabene yang juga pelaku penyedia jasa kontruksi mengungkapkan, ada beberapa indikasi temuan yang diduga menjadi penyebab beton tersebut tidak memiliki mutu dan kualitas yang baik.
Dipaparkannya, ada beberapa item pekerjaan yang diduga tidak dilakukan kontraktor atau tidak sesuai speks. Seperti, rekanan tidak membuat lapis pondasi bawah beton kurus (lantai kerja) secara benar.
"Biasanya pada pekerjaan lantai kerja ini dilaksanakan untuk seluruh badan jalan dengan ketebalan lantai kerja menurut standarnya kurang lebih 7 cm secara merata," terang Boni.
Kemudian terhadap penggunaan timbunan sirtu yang diduga kuat tidak sesuai speks. "Jenis timbunan sirtu yang digunakan didominasi oleh bebatuan ada yang sebesar mangga," ungkap Boni.
Seterusnya Ketua MPC PP Kota Padang itu menjelaskan, juga pada pekerjaan polytene (plastik cor) atau Bond Breaker. Diduga, sebelum melakukan pengecoran, rekanan tidak memasang secara penuh plastik hitam untuk menutupi lantai kerja.
"Bahkan itu juga diakui oleh PPK Yola. Bahwa ada salah satu ruas jalan beton yang dikerjakan tidak memasang plastik cor tersebut," ujarnya.
Selanjutnya menyangkut jenis kekuatan atau mutu beton yang digunakan. Hal ini sangat layak untuk dipertanyakan. Karena, pada jalan tersebut ada dua jenis warna beton yang berbeda, tandasnya.
Namun, menurut keterangan dari PPK dan kontraktor pelaksana. Mutu beton yang digunakan ialah K250, imbuhnya.
Namun, bagaimanapun kita menghormati keterangan yang diberikan ibu PPK (Yola) kalau pekerjaan sudah sesuai dengan speks teknis dan aturan yang ada.
"Dan PPK tersebut juga telah berjanji akan memberikan dokumentasi setiap item pekerjaan, dengan tujuan agar kebenaran pelaksanaan pekerjaan terungkap. Dan semoga saja janji tersebut ditepati ibu PPK," tandasnya.
Akan tetapi masih ada yang mengganjal dipikiran kita. Terkait keberadaan Plang Proyek yang merupakan bentuk dari Keterbukaan Informasi Publik pada pekerjaan tersebut. Dan sampai sekarang masih belum kita dapatkan keterangannya dari PPK ataupun kontraktor, ujar Boni.
Terakhir Boni mengatakan, hal ini kita lakukan sesuai dengan tupuksi kita sebagai Ormas. "Dalam menjaga, mengawasi seluruh program Pemerintah Kota Padang untuk kepentingan masyarakat,".
Mari kita tunggu saja proses selanjutnya. Karena pekerjaan belum di PHO jadi masih ada kesempatan rekanan untuk memperbaiki.
Dilain pihak Yola saat dilapangan menjelaskan kalau pekerjaan ini sudah sesuai spek yang ada. Kalau ada temuan itu karena pengaruh cuaca, jelas Yola.
"Apabila ada temuan yang menurut kita diluar toleransi,ada kemungkinan kita lakukan tindakan keras, seperti pembongkaran," tegas Yola.
Dari awal pekerjaan kita sudah intruksiksikan kepada rekanan dan pengawas untuk bekerja sesuai dengan speks yang sudah ditentukan, ujar Yola.
Namun kalau masalah keretakan tersebut. Yola menyebutkan ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, salah satunya pengaruh cuaca, kata PPK tersebut.
Dan untuk mutu beton yang digunakan K250. Apabila nanti mutu beton tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Kita melakukan pembayaran sesuai dengan mutu beton yang di gunakan, pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan media masih mengumpulkan data-data dan informasi. Dan upaya konfirmasi pihak-pihak terkait lainnya.(cr)