MR.com, Jakarta| Posisi Anies Baswedan dalam hal perpolitikan makin jelas terbaca, yakni menjadi salah satu magnet politik dan juga simbol persatuan di Indonesia.
Hal itu terutama dilihat dari momentum pernikahan sang anak yang dihadiri oleh sejumlah pimpinan partai politik.
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menyebutkan, potret tersebut mengindikasikan Gubernur DKI Jakarta ini diterima mayoritas elite politik nasional.
"Selain itu, Anies masih dinilai sebagai salah satu magnet politik di Tanah Air. Hal itu membuat pimpinan parpol meringankan langkahnya menghadiri pernikahan putri kesayangan Anies," katanya pada Sabtu (30/7/2022).
Terlepas ketidakhadiran Megawati, momen pernikahan anak Anies telah dimanfaatkan elit politik untuk bersilaturahmi. Anies menjadi magnet berkumpulnya elite politik tersebut.
"Elite politik yang hadir ingin menunjukan mereka damai-damai saja. Karena itu, sudah saatnya kampret dan cebong berdamai di dunia maya," kata dia.
Anies Diterima Semua Golongan
Kehadiran Anies Baswedan di Vihara Dharma Bhakti Petak Sembilan beberapa waktu lalu mendapat banyak pujian dari kalangan masyarakat Tionghoa.
“Anies ternyata tidak diskriminatif. Ia Gubernur hebat. Dia perlakukan semua suku dan pemeluk agama yang tinggal di Jakarta dengan adil,” ujar tokoh masyarakat Tionghoa Jakarta, Lieus Sungkharisma.
Menurut Lieus, kehadiran Anies selaku Gubernur DKI ke berbagai komunitas masyarakat di Jakarta bukanlah yang pertama.
"Sebagai Gubernur, Pak Anies telah membuktikan tekadnya perihal komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam memberikan kesempatan yang sama bagi warga dalam mengekspresikan seni budaya secara terbuka,” kata Lieus.
Sebelumnya, tambah Lieus, pada Desember 2019 Anies Baswedan juga berkunjung ke Pura Segara Kemayu, Cilincing, Jakarta Utara. Pada kesempatan itu Anies bahkan memberi bantuan berupa satu unit mesin kremasi kepada warga Hindu di DKI Jakarta.
Saat itu Anies menyebut, bantuan tersebut adalah bentuk komitmen Pemerintah DKI untuk memperhatikan semua umat beragama, tak terkecuali Hindu.
“Anies bahkan mengeluarkan Seruan Gubernur Nomor 6 Tahun 2019 untuk perusahaan swasta dan sekolah agar memberikan libur fakultatif bagi umat Hindu untuk memperingati Hari Raya Deepavali,” jelas Lieus.
Pada saat Natal dan Tahun Baru lalu, kata Lieus lagi, Anies Baswedan pun menghadiri perayaan Natal dan tahun baru bersama umat Kristen dan Katolik se-DKI.
Semua itu, ujar Lieus, menunjukkan Anies Baswedan benar-benar gubernur yang tidak pilih kasih dan diterima oleh semua golongan.
“Dia tidak hanya mengutamakan warga Jakarta yang beragama Islam, tapi juga semua umat beragama yang ada di Jakarta,” kata Lieus.
Janji Kampanye Dipenuhi, Kebijakannya Pro Rakyat Kwcil
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menunaikan janji kampanyenya pada 2017 lalu.
Kepemimpinannya juga berpihak kepada rakyat kecil, sebagaimana janji politiknya.Hal itu dikatakan pengamat kebijakan publik Adib Miftahul untuk menanggapi proyek penataan kampung di Jakarta.
"Saya kira ini sebuah kerja yang baik, berarti slogan kampanye Pak Anies tentang keberpihakan kepada masyarakat kecil, bukan omong kosong," ujar Adib.
Sementara itu, Koordinator Advokasi Urban Poor Consortium Gugun Muhammad menilai, penataan Kampung Susun Akuarium, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, merupakan upaya Pemprov DKI Jakarta dalam memulihkan hak warga negara.
Masyarakat yang semula menjadi korban penggusuran, kini mendapat hunian yang layak.
"Mendapatkan tempat tinggal yang layak itu adalah hak setiap warga negara, karena dijamin konstitusi. Selain pemulihan hak, penataan itu juga untuk masa depan dari anak-anak Kampung Akuarium," kata Gugun.
Sumber (warta-berita.com)