MR.com, Padang|Senator perwakilan Sumatera Barat, Dr. H. Alirman Sori SH. M.Hum. MM saat mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI bersama JMSI dengan membawa tema " Apa Kabar Demokrasi Hari ini dan Peran Media Massa" dihadiri puluhan wartawan dari berbagai media.
Dikesempatan itu, Alirman sori mengatakan, demokrasi saat ini sedang berada di jurang ketidakstabilan. Buktinya, ada kelompok yang memunculkan ide menabrak konstitusi dengan melambung isu rakyat inginkan jabatan presiden tiga periode.
"Ada kelompok yang melabrak konstitusi untuk perpanjangan masa jabatan presiden atau tiga periode. Apakah ini disengaja atau grand design, kemungkinan itu terbaca," kata Alirman pada Sabtu (9/4/2022) salah satu lobi hotel di Padang.
Sementara pasal 7 UUD 1945 telah mengunci bahwa jabatan Presiden dan Wakil Presiden hanya lima tahun. Boleh dipilih kembali untuk satu periode yaitu lima tahun, jelasnya.
"Perintah konstitusi itu sangat jelas dan tidak bisa diotak atik lagi, ditambah dengan suhu politik seperti sekarang ini," tegas mantan jurnalis itu.
Disebutkannya, Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 mengamanatkan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD 1945. Artinya apa, lanjutnya, pemilik kedaulatan demokrasi ini adalah rakyat.
"Partai politik itu melaksanakan kedaulatan rakyat untuk mengumpulkan "orang-orang hebat" yang merupakan representatif atau keterwakilan untuk saringan menjadi pemimpin,"ujarnya.
Alirman Sori menyakini peran media sangat penting dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan. Anggota DPD RI itu mengharapkan insan pers harus mampu menumbuhkan kembali nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika yang mulai meredup.
Senator tersebut mengakui bahwa empat pilar kebangsaan itu sudah mulai "luntur". Untuk itu, ungkapnya, peran media cukup berat menumbuhkan kembali pada generasi penerus.
"Sebagai negara yang menganut Pers Pancasila, insan pers harus menjalankan fungsinya dengan tanggungjawab. Menjadi penyalur aspirasi masyarakat dan kontrol sosial yang konstruktif," paparnya.
Alirman Sori juga mengungkapkan rasa galaunya pada para pemimpin yang tidak memberikan teladan baik di pusat maupun daerah.(obor/Chairur)