MR.com, Padang|Pada peringatan Hari Air Sedunia ini Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang (BWSS V Padang) mendapat sorotan panas masyarakat Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah. Masyarakat "mengeluh", karena daerah pemukiman tempat tinggal mereka kerap dilanda banjir apabila bulan musim hujan telah tiba.
"Apabila musim hujan telah datang, warga yang tinggal di perumahan Harmony dan kampung Parak Jambu ini khawatir. Sebab, ancaman banjir mulai menghantui, setiap tahun pemukiman kita selalu mendapatkan jatah banjir," kata Ir. Munarman (65 th), salah satu warga di kelurahan tersebut, Rabu(30/3/2022) di Padang.
Banjir di sebabkan meluapnya aliran sungai Batang Kurao yang dekat dengan pemukiman warga. Karena, kata Munarman, semenjak dibangunnya Retaining walls atau dinding penahan tanah sepanjang aliran sungai ini. Disinyalir belum pernah dilakukan pemeliharaan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang (BWSS V Padang).
"Semenjak dibangunnya dinding penahan tanah sepanjang aliran sungai beberapa tahun silam. Diduga BWSS V Padang sebagai perpanjangan tangan pemerintah belum pernah melakukan pemeliharaan, " ujarnya.
Karena, endapan sedimen yang semakin hari makin menebal, bahkan sudah ditumbuhi pohon Nipah dan rerumputan. Ditambah banyak tanaman yang menghias Retaining walls, membuktikan kalau belum ada dilakukan pengerukan dan pembersihan sebagai bentuk pemeliharaan oleh BWSS V Padang.
Menurut Munarman, banjir ini tidak akan bisa di minimalisir kalau tidak ada perhatian dari BWSS V Padang sebagai instansi vertikal yang ahli di bidang pengairan.
"Sebab salah satu penyebab terjadinya banjir adalah aliran sungai mengalami kedangkalan karena endapan sedimen yang menebal," jelasnya.
Pendangkalan terhadap daerah aliran sungai disebabkan karena adanya proses pengendapan sedimen yang dibawa oleh arus sungai secara terus menerus,ungkapnya.
Untuk itu pemeliharan sungai perlu dilakukan. Seperti pengerukan bagian dasar sungai harus selalu dilakukan, hal tersebut dikerjakan agar dapat menjaga tingkat kedalaman sungai dan mencegah terjadinya bencana banjir, ulasannya.
"Menurut saya pemerintah juga sudah menyiapkan anggaran untuk melakukan pemeliharaan setiap infrastruktur yang dibangun menggunakan uang negara," tandasnya.
Kemana dana pemeliharaan untuk sungai Batang Kurao selama ini. Sehingga warga tidak dapat merasakan kenyamanan dan keamanan sesuai asas manfaat nya, pungkas Munarman.
Saat dikonfirmasi kepada pihak BWSS V Padang, hingga berita diterbitkan belum ada jawaban. Dan media masih upaya konfirmasi pihak terkait lain sampai berita ini ditayangkan.(Chairur)