MR.com, Padang|Dinas Pariwisata Kota Padang mendapat kritik pedas dewan. Pasalnya, pengerjaan proyek dibawah kendali OPD itu yang berlokasi di Pantai Air Manis terkesan asal jadi dengan serah terima (PHO) terkesan dipaksakan atau prematur.
Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani bersama Ketua Komisi III DPRD Kota Padang Boby Rustam mengatakan demikian saat meninjau pengerjaan proyek pariwisata di Pantai Air Manis tersebut pada Senin(14/3/2022).
"Dari peninjauan lapangan ini, kami temukan beberapa hal yang perlu dipertanyakan. Dari kios yang sudah di PHO, kesimpulan kami PHO-nya terlalu prematur atau dipaksakan," ujar Syafrial Kani.
Kenapa kami katakan prematur, ungkapnya, karena masih banyak dari pekerjaan-pekerjaan itu yang jauh dari apa yang ada di perencanaan.
Syafrial Kani mengaku miris melihat hasil pengerjaan pembangunan kios-kios itu. Apa lagi, bagunan kios itu bertujuan sebagai salah satu daya tarik untuk pengunjung (wisatawan) di Pantai Air Manis ini.
"Terkesan asal jadi terlihat dari segi finishingnya. Ada beberapa catatan oleh kami, seperti dinding seharusnya perlu diaci tapi tidak lakukan. Kemudian pengerjaan tangga asal-asalan, dan banyak lagi yang perlu kami koreksi terhadap hasil produksi Dinas Pariwisata ini" ujarnya.
Ini akan merugikan kota Padang, ujar pimpinan dewan tersebut. Seharusnya infrastruktur sebagai pendukung destinasi wisata pantai air manis ini dikerjakan sesuai spesifikasi teknis agar memiliki mutu dan kualitas bangunan yang baik, kata Syafrial Kani.
Karena infrastruktur ini bagian dari promosi kita sebagai bentuk pelayanan terhadap wisatawan yang akan datang. Untuk itu, seharusnya benar-benar dikerjakan sesuai dengan rencana yang telah disiapkan, pungkasnya.
Bukan hanya bangunan kios-kios, pelaksanaan pembangunan toilet dan gedung teater yang dibawahi Dinas Pariwisata juga menjadi sorotan anggota DPRD Kota Padang ini.
Ketua Komisi III DPRD Kota Padang Boby Rustam mengaku sangat kecewa dengan hasil pekerjaan beberapa infrastruktur yang berlokasi di pantai air manis itu yang menelan anggaran hampir 5 miliar.
"Apa yang kami lihat secara fisik dari hasil pekerjaan pembangunan kios, toilet dan gedung teater, kami katakan sangat kecewa," ujarnya.
Sebab, yang namanya destinasi wisata harus indah di pandang mata dengan dukungan infrastruktur dengan kualitas yang baik. Namun infrastruktur yang baru dikerjakan di tempat wisata ini menurutnya jauh dari harapan dan sangat mengecewakan.
"Terhadap mutu bangunan ini kami melihatnya sangat miris. Ini sepertinya yang mengerjakan bukan kontraktor profesional. Padahal, jauh hari kami sudah mengingatkan Dinas Pariwisata Kota Padang untuk benar-benar melakukan pengawasan secara intens terhadap pelaksanaannya" ujar Boby.
Ketua Komisi III Boby Rustam juga menyorot gedung pentas seni yang ada di Pantai Air Manis tersebut. Pasalnya, gedung pentas seni itu seperti tak terurus dan banyak berceceran kotoran binatang.
"Kami meminta agar Dinas Pariwisata duduk bersama dengan pengelola, inovasi apa yang akan dilakukan, sehingga animo wisatawan lokal maupun asing menjadi tinggi untuk mendatangi," tandasnya.
Boby mengaku bersedia memberikan pokirnya untuk pembenahan pentas seni, asalkan PSM sebagai pengelola membenahinya secara serius. "Jangan sampai investasi yang kita lakukan menjadi sia-sia," ujar Boby.
Sementara, Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Diko Eka Putra mengaku, untuk pengerjaan kios sudah 100 persen dan sudah di-PHO-kan. Namun pengerjaan toilet masih menyisakan 15 persen pengerjaan.
"Untuk toilet masih menyisakan pekerjaan, sekitar 15 persen dan kita perkirakan akhir Maret ini selesai," ungkapnya.
Pengerjaan yang ditinjau petinggi DPRD Kota Padang itu adalah pembangunan 40 kios yang menelan dana Rp2,5 miliar, 2 toilet yang menelan dana Rp750 juta, dan teater yang menelan dana Rp1,6 miliar.
Hingga berita diterbitkan media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.**