MR.Com, Pasbar - Seorang Nenek (70) diduga tertimbun di teruntuhan Masjid, yang mana sebelumnya Masjid yang roboh akibat gempa Jumat (25/02) pagi tersebut belum diketahui kalau ada warga yang ikut tertimbun.
Diduga saat gempa terjadi Jumat pagi (25/02) sebelumnya ada kegiatan wirid yasin di masjid itu, hal ini menambah data sementara dari dampak gempa di Pasaman Barat yang diperoleh media ini yakni, meninggal dunia menjadi enam orang, luka berat 19 orang, luka sedang 7 orang dan luka ringan 36 orang.
Demikian juga data bangunan yang rusak ada lebih kurang 500 unit, pengungsi ada lebih kurang 10.000 orang, sedangkan hingga malam ini terlihat diberbagai tempat ada 35 titik pengungsi, namun hingga malam ini belum ada laporan resmi kerugian materil yang ditimbulkan.
Berdasarkan pantauan hingga malam ini terlihat di halaman Kantor Bupati Pasbar telah berdiri dua buah tenda yang digunakan sebagai titik pusat pengungsi.
Sebelumnya sejak terjadinya gempa, pagi sekitar pukul 10.15 saat media ini bersama beberapa tim media lainnya menelusuri dan memantau langsung ke lokasi hingga Jumat malam sekitar pukul 21.00 WIB masih terlihat beberapa daerah dampak gempa yang belum terjamah akan bantuan sama sekali.
Seperti daerah Kejorongan Mudik Simpang Nagari Kajai Kecamatan Talamau, terlihat ratusan warga masih bingung harus berbuat apa, sebab hingga sore hari menjelang malam belum satupun bantuan yang mereka terima, bahkan menurut warga aparat pemkab setempatpun belum ada datang meninjau keberadaan mereka.
Saat media ini bersama rombongan media lainnya sekitar pukul 18.15 Wib. hendak kembali ke Simpang Empat, dan kebetulan menemui jalan pasar Kajai Kecamatan Talamau macet panjang, lalu rombongan media mencari tahu penyebabnya.
Akhirnya, berdasarkan adanya informasi dari salah seorang warga pasar Kajai yang menyampaikan bahwa diketahui ada seorang nenek bernama Anismar (70) yang belum ditemukan oleh keluarganya, baru sekitar pukul 17.00 Wib setelah diketahui ternyata sangat Nenek diduga tertimbun di reruntuhan Masjid.
Seperti yang diceritakan Ican (42) salah seorang warga, Masjid yang roboh akibat gempa Jumat pagi tersebut (25/02) sebelumnya memang belum diketahui ada warga yang ikut tertimbun.
Namun pada pukul 17.00 WIB. Ia mengatakan barulah diketahui ada korban tertimbun di reruntuhan Masjid tersebut.
Mendapat informasi adanya warga yang tertimbun di reruntuhan Masjid tersebut, segera Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat melakukan evakuasi dengan menggunakan alat berat ekskavator.
Dikatakannya, Sore itu juga dilakukan Evakuasi oleh Tim gabungan yang terdiri dari , TNI, Polri dan BPBD, Dinas PU serta beberapa tenaga medis termasuk beberapa warga sekitar.
Saat berita ini diturunkan, berdasarkan informasi dari lokasi hingga pukul 21.00 Wib. tim gabungan dengan menggunakan alat berat masih terus berupaya membongkar reruntuhan yang menimpa korban yang diketahui bernama Anismar (70).
"Tim gabungan BPBD, PMI, Dinas PU, TNI dan Polri masih terus berupaya mengeluarkan korban yang terhimpit reruntuhan beton bangunan masjid,” terangnya
Sementara berdasarkan cerita Ican, seperti biasanya setiap Jumat di Mesjid tersebut selalu ada kegiatan Wirid Yassin, demikian juga halnya beberapa warga yang terdiri dari ibu-ibu saat itu melakukan kegiatan wirid Yassin.
Nenek Anismar yang sudah berusia 70 tahun saat itu juga ada diantara warga yang melaksanakan kegiatan Wirid Yassin, namun saat gempa terjadi karena faktor usia nenek Anismar diduga tidak bisa ikut melarikan diri bersama warga lainnya.
Akhirnya setelah pukul 17.00 WIB. barulah diketahui ada korban tertimbun di reruntuhan Masjid yang diduga nenek Anismar. (DDR)