MR.com,Sumbar|Menyorot kegiatan pemeliharaan bangunan dilingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Sumbar (Sekwan DPRD Sumbar) yang diduga lambat dan terkesan hamburkan uang rakyat.
Pasalnya, proyek pemeliharaan pagar dilingkungan gedung DPRD Sumbar tersebut tidak jelas manfaatnya. Sementara dilihat pagar yang lama masih bagus dan kokoh. Kalau untuk sekedar pemeliharaan saja, tidak mesti menghabiskan uang sebesar Rp 1,4 miliar.
" Kegiatan pemeliharaan pagar gedung DPRD Sumbar ini menurut saya belum patut dikerjakan senilai 1,4 miliar. Pagar yang bagaimana dilakukan pemeliharaan dengan uang sebesar itu," demikian Ir.Indrawan sebagai pengamat pembangunan di Sumbar menyampaikan Rabu(8/9/2021) di Padang.
Apalagi pemeliharaan dilakukan saat kondisi ekonomi masyarakat yang sangat mengkhawatirkan akibat pandemi seperti sekarang ini, ungkapnya.
" Yang tidak kita pahami, progres pekerjaan tersebut tidak jelas. Hingga kemarin saya perhatikan pekerjaan yang dilaksanakan CV Attam Karya masih sebatas penggalian lobang dengan tumpukan material," ujarnya.
Dikhawatirkan proyek pemeliharaan ini hanya sebagai objek mencari keuntungan saja oleh pihak-pihak yang memiliki kesempatan, pungkasnya.
Sebelumnya saat dikonfirmasi kepada Raflis Sekwan DPRD Sumbar mengatakan, kegiatan pemeliharaan pagar ini merupakan dampak dari kejadian masa lalu.
" Ditahun lalu ada sekitar 20 ribu demonstran mahasiswa mendatangi gedung ini. Pada saat itu sempat ada kericuhan, dan gedung berikut fasilitasnya menjadi sasaran," kata Raflis,Rabu(1/9/2021) diruang kerjanya.
Diteruskan Raflis, akibat kericuhan tersebut, kalau dihitung-hitung pemerintah mengalami kerugian mencapai 5,3 miliar.
Dari pengamalan itulah pekerjaan pemeliharaan pagar ini dilakukan. Pagar yang akan dikerjakan merupakan pagar besi setinggi 4 meter. Seperti pagar betis, agar kejadian sebelumnya itu dapat diantisipasi, apabila terjadi lagi, ulasnya singkat.
Saat dikonfirmasi kepada Kevin menurut informasi sebagai kontraktor pelaksana dari CV Attam Karya terkait tanggal kontrak. Kevin mengatakan tidak ingat.
" Saya tidak ingat kapan tanggal kontraknya, dan progres pekerjaan itu," ucapnya singkat via telpon.
Dilokasi pekerjaan tidak terlihat keberadaan direksikeet sebagai kantor dilapangan.
Hingga berita diterbitkan media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.*rl*