MR.com,Pasbar-Pekerjaan Rehabilitasi DI.Batang Tongar di Kabupaten Pasaman Barat senilai Rp28.992.462.000, jadi sorotan panas publik. Meski masih dalam tahap pelaksanaan, diduga pekerjaan tidak memiliki mutu dan kualitas yang baik.
Masyarakat sekitar mengatakan, pekerjaan yang dilakukan kontraktor bagus hanya dekat bendungan saja. Kalau sudah masuk dekat ke kawasan sawah dan kebun warga, pekerjaan diduga mulai asal saja, sebut warga yang tidak inginkan namanya disebut, Minggu (13/6/2021) dilokasi pekerjaan.
" Sebenarnya sekarang sawah kami kekeringan. Tapi tidak apa- apa kami rela, demi mendapatkan pembangunan saluran irigasi yang bagus dan bisa bertahan dengan waktu yang lama," harap warga tersebut.
Yang warga disini takuti, sebutnya lagi, adalah tidak memiliki infrastruktur irigasi yang baik untuk pengairan sawah dan kebun mereka. Karena selama ini mereka hidup dari hasil panen sawah dan kebun tersebut, terang warga.
" Jadi saluran irigasi ini merupakan jantung pertahanan ekonomi kami. Kalau bangunan saluran irigasi ini dikerjakan hanya mencari keuntungan tanpa pedulikan mutunya, secara perlahan mereka termasuk sudah menganiaya kami," tutup warga itu.
"Jika proyek ini terus dilanjutkan tanpa pengawasan yang ketat, disinyalir hasilnya tidak berkualitas, akhirnya masyarakat petani yang dirugikan. Padahal anggaran digelontorkan milyran rupiah demi kepentingan masyarakat tersebut,” ungkap Ir.Indrawan, Minggu(13/6/2021) menanggapi hal tersebut di Padang.
Kata dia, bicara soal konstruksi bangunan itu bergantung pada kekuatan pondasi dan campuran bahan. Apalagi campuran semen dan pasir yang digunakan sangat tidak berkualitas.
" Saya menduga pekerjaan ini tidak sesuai bestek. Hal itu terlihat salah satunya dari pekerjaan dinding saluran irigasi. Adukan semen langsung bersentuhan dengan tanah tanpa ada alasan plastik," ujarnya.
Menurutnya, hal itu akan membuat dinding saluran irigasi tidak kuat dan kokoh. Dan kedepannya dinding tersebut diduga akan mengalami kebocoran. Begitu juga ketebalan dinding saluran irigasi yang dikerjan, menurutnya juga jauh dari spesifikasi.
Sebaiknya pihak PT.Promix Prima Karya selaku pelaksana sedikit memikirkan nasib warga petani di daerah tersebut, dengan memberikan infrastruktur yang baik.
Begitu juga pihak SNVT PJPA WS.IAKR Sumbar sebagai perpanjangan tangan dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Dirjen Sumber Daya Air, BWSS V Padang agar menekankan kepada kontraktor untuk bekerja sesuai aturan, pungkasnya.
Dilain pihak, Ilham Frezen selaku PPK di kegiatan tersebut saat dikonfirmasi via telpon mengatakan, Saya akan memeriksa terlebih dahulu data-data yang bapak sampaikan.
"Untuk selanjutnya apabila mau konfirmasi bapak bisa datang ke kantor," jawabnya singkat.
Sampai berita diterbitkan media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.*Derim*