MR.com,Solok Selatan-Perjalanan proyek Kementrian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat (BPJN Sumbar) Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Sumbar (Satker PJN Wil II Sumbar), dibawah pengawasan PPK 2.5 jadi sorotan publik.
Diduga, masih tahap pengerjaan beton pengaman tebing mengalami keretakan. Kurangnya pengawasan terhadap PT. Nada Pratama selaku kontraktor disinyalir menjadi salah satu pemicu kegagalan terhadap mutu pekerjaan tersebut, demikian Indra Setiawan ST menuturkan kepada media www.mitrarakyat.com saat dikonfirmasi, Senin(24/5/2021) di Padang.
Sebagai pengamat pembangunan, Indra menilai pekerjaan yang menghabiskan uang negara sebesar Rp 8.101.111.000,- pelaksanaannya terkesan ada "kongkalikong" antar pihak rekanan dengan Satker PJN Wilayah II.
" Sebab ada indikasi pembiaran dilakukan pihak PPK 2.5 selaku pengawas dalam proses pembangunan penahan tebing terhadap PT. Nada Pratama.,"ujar Indra.
Terlihat beton pengaman tebing sudah banyak yang retak-retak. Dan kualitas betonnya pun patut dipertanyakan, apakah beton sesuai dengan spek yang telah diperintahkan, tegas Indra.
Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pernah mengatakan, langkah preventif harus dikedepankan dibandingkan aspek rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Pengurangan risiko dititik beratkan pada saat sebelum terjadinya bencana.
"Kita tidak ingin menyaksikan hilangnya nyawa manusia berikut aset sosial-ekonomi masyarakat, termasuk infrastruktur yang susah payah kita bangun, hancur karena kita kurang memperhatikan aspek kebencanaan,"terang Indra lagi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga pernah menyebutkan untuk pembangunan infrastruktur yang dilakukan, disiapkan untuk mengakomodasi kondisi kebencanaan di Indonesia, sehingga dapat menghasilkan infrastruktur yang tangguh dan bisa mengurangi risiko bencana.
“Indonesia merupakan wilayah yang rentan bencana, sehingga kita harus menyiapkan infrastruktur yang mampu merespon tantangan kebencanaan tersebut kata Bapak Menteri Basuki," demikian Indra menyampaikan.
Jangan sampai negara mengalami kerugian ulah kelakuan mafia proyek yang ada di negeri ini. Untuk itu kepada masyarakat, khususnya warga sekitar untuk ikut serta berperan aktif dalam mengawal proses pekerjaan proyek pengaman longsor Surian-Padang Aro tersebut, pungkasnya.
Dilain pihak Agusman selaku PPK 2.5 hingga berita ini diterbitkan belum berikan tanggapannya. Media masih menunggu dan upaya konfirmasi pihak terkait lainnya sampai berita ditayangkan.*roel*