MR.com,Padang-Perintah kewajiban berpuasa di bulan Ramadan telah dijelaskan dalam firman Allah Swt Surat Al Baqarah 183. Terjemahan ayat tersebut berbunyi “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” Wahyu Allah Swt tersebut mengandung banyak makna dan pelajaran mengenai kewajiban dan pelaksanaan puasa di bulan ramadan.
Firman Allah SWT ini biasanya selalu didengung-dengungkan bagi umat muslim sebelum memasuki bulan Ramadan. Sebagaimana ayat ini menjelaskan bahwa ibadah puasa yang kita lakukan itu memiliki keutamaan dan akan menghantarkan kita menuju derajat ketakwaan. Karena orang yang paling mulia di sisi Allah Swt adalah orang yang senantiasa bertakwa.
Demikian dijelaskan Wali Kota Padang Hendri Septa, B.Bus.(Acc), M.I.B sewaktu memberikan tausyiah Kuliah Tujuh Menit (Kultum) sebelum menunaikan salat zuhur di Masjid Ukhuwah Balai Kota Padang, Selasa (13/4/2021).
Menurut Hendri, sejatinya inti sari dari maksud ayat di atas adalah pengulangan. Pengulangan dari perintah Allah Swt kepada umat Islam untuk melakukan ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadan.
"Oleh karena itu, bagi siapa saja yang masih bisa diberikan kesempatan untuk bertemu Ramadan tahun ini maka bersyukur dan bertafakurlah. Mari pergunakan kesempatan yang diberikan oleh Allah Swt itu dengan sebaik-baiknya. Jangan kita sia-siakan, karena belum tentu kita akan bertemu Ramadan di tahun esoknya," ujarnya dihadapan para pimpinan OPD dan staf di lingkup Perkantoran Balai Kota Padang itu.
"Mari kita upgrade, mungkin Ramadan tahun lalu kita tidak optimal, maka pada momentum Ramadan tahun ini harus kita pergunakan untuk menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya lebih baik lagi," tambah dia.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Padang itu juga menjelaskan bahwa puasa adalah sebab terbesar munculnya ketaqwaan dalam diri seorang hamba. Hal itu pun diperkuat sesuai hadist Rasulullah yang berbunyi “Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih. Artinya, barang siapa yang berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka semua dosanya yang lalu akan diampuni.
“Tak hanya berpuasa di siang hari, pada malam-malam Ramadan pun kita juga diharapkan untuk mengisinya dengan shalat malam, tadarus, zikir dan lainnya. Semoga saja dari awal hingga akhir Ramadan kita senantiasa istiqamah melaksanakannya. Sehingga pada nantinya setelah Ramadan usai kita meraih derajat takwa di sisi Allah Swt” harap wali kota mengakhiri kultum sembari memimpin pelaksanaan salat zuhur berjamaah.(David)