MR.com,Painan-Kaburnya tahanan tersangka kasus pembunuhan inisial R dari Rumah Tahan(Rutan) KLS II B Painan pada Selasa, 27 Maret 2021 waktu lalu menuai kritikan dari lapisan masyarakat.
Meskipun tahanan tersebut sudah kembali ditangkap, namun kejadian itu harus menjadi pelajaran berharga bagi seluruh rumah tahanan yang ada dibawah Kementrian Hukum dan Ham, kata Edy Mujahiddin SH, Kamis (29/4/2021) dikantornya.
Sebagai seorang penggiat hukum Edy menilai ada kelemahan dalam pengawasan terhadap kegiatan para tahanan dilingkungan rutan.
" Mungkin penyebab kaburnya tahanan tersebut karena luput dari pantauan para penjaga lapas. Apalagi kejadiannya terjadi diwaktu siang hari," ujarnya.
Kapasitas penghuni yang berlebih dan kurangnya personil penjaga rutan diduga menjadi salah satu penyebab leluasanya para tahan untuk merencanakan aksi mereka untuk melarikan diri, tandasnya.
" Hal ini mesti menjadi evaluasi Kemenkumham untuk menempatkan para tahan selanjutnya. Apakah bangunan rutan diperluas lagi dan penambahan personil penjagaan," ucapnya.
Bahkan tahan kabur dengan cara memanjat dinding rutan setinggi 4 meter yang ada kawat berdurinya. Ini membutuhkan waktu dan rencana yang matang oleh para tahanan untuk kabur. Dimana personil rutan saat itu, atau mungkin karena puasa mereka lelah dan ketiduran, tukasnya.
Dilansir dari Padangkita.com, Kepala Rutan Fajar menyebutkan, jumlah warga binaan di Rutan Painan sebanyak 107 orang. Jumlah itu, sudah melebihi kapasitas yang selayaknya diisi sebanyak 36 orang saja.
Dilain pihak saat dikonfirmasi kepada Fajar Ferdinan selaku Kepala Rutan Kls II B Painan via telpon. Fajar membenarkan kalau kekurangan personil menjadi penyebab kaburnya tahanan itu.
"Tahanan kabur melompati tembok, selesai sholat zuhur pada 27 April. Dan ditangkap kembali 28 April pukul 20.30 WIB oleh petugas rutan Painan, bekerjasama dengan Polres Pesisir Selatan. Kaburnya tahan itu disebabkan kurangnya personil penjaga rutan," jelasnya.
Namun saat dikonfirmasi apakah Kepala Rutan sudah melaporkan kepada Kepala Kanwil MENHUMKAM terkait kekurangan personil itu dan kelebihan kapasitas masyarakat binaan yang ada rutan tersebut, hingga berita diterbitkan Fajar Ferdinan belum memberikan klarifikasi.
Hingga berita diterbitkan media masih menunggu dan upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.*roel*