Foto Dokumentasi Media Online Kriminal.id
Mitra Rakyat.com(Sumbar)
Dikutip dari Media Online Kriminal.id Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN )Provinsi Sumbar Bambang Pardede mengatakan, hentikan penghamparan aspal tersebut kalau sudah sepuluh jam lebih aspal itu di guyur hujan, itu suhunya sudah tidak sesuai spek lagi dan kami orang PU Balai Jalan tidak akan merestui perkerjaan seperti itu, kata Bambang Pardede.
Saat dikonfirmasi kepada Kepala BPJN Sumbar tersebut mengatakan,
tentang kondisi material hotmix sebelum dihampar pasca hujan, Suhu hotmix di dumptruck saat itu paling atas dengan foto yang saya terima menunjukan suhu 120 °C. Itu suhu saat pas mau dihampar, terang Bambang, Jumat(09/10/2020)via telpon.
Dilanjutkannya, penutupan material hotmix yang diangkut dump truk dilakukan dengan dua lapis terpal (dibungkus). Jadi truknya memang diguyur hujan tapi tdk menembus sampai ke isi dump truk berupa material hotmix.
"Sebelum dilakukan penghamparan, permukaan yang mau dilapisi terlebih dahulu dicompressor. Saat penghamparan diawasi oleh SE, Pak.Ul dan GS Pak Ali Rimbo", ucap Bambang.
Waktu media mengkonfirmasi, apabila itu benar terjadi dan tindakan tegas apa yang akan diberikan kepada rekanan.
Bambang mengatakan, Pak, koridor pembahasan kita di pertanyaan awal saja. Sepanjang mengikuti spesifikasi tidak masalah.
Lagian ada konsultan supervisi yang ready di lapangan dan mereka yang bertanggung jawab dalam pengawasan kuantitas dan kualitasnya. Justru mereka dibayar Pemerintah untuk itu, tutupnya.
Dihari yang sama Kepala Satker PJN II Elsa Putra Friandi yang akrab disapa Andi saat dikonfirmasi mengatakan, "beritanya tidak benar (hoax) dan sudah diklarifikasi ke medianya".
"Yang benar saat pengaspalan turun hujan, pekerjaan berhenti. Setelah hujan, baru dilanjut", jelas Andi
Andi menegaskan bahwa peberitaan yang diterbitkan media terkait, itu tidak benar, pungkasnya.
Namun, anehnya saat media menanyakan apabila itu benar terjadi proyek tersebut tindakan tegas apa yang dilakukan Kepala Satker PJN II terhadap kontraktor. Hingga berita ini terbit Kasatker tersebut belum berikan jawaban.
Selama sebelas jam truk pembawa hotmix(Aspal) diguyur hujan disinyalir aspal akan dingin sebelum penghamparan. Diduga kuat hotmix tidak memenuhi syarat suhu yang sesuai dengan spesifikasi 110-135 °c saat pemadatan oleh pneumatic tyred roller, (PTR).
Salah satu penyebab utama turunnya kwalitas hasil pekerjaan infastruktur
jalan selama ini adalah akibat banyaknya kehilangan temperatur selama
pengangkutan. Hal itu terjadi biasanya terjadi karena jarak instalasi Aspalt Mixing Plant (AMP) dengan lokasi pekerjaan jauh. Akibatnya permukaan jalan yang dibangun cepat keropos dan rusak.
Untuk mendapatkan hasil dan mutu yang baik dalam pembangunan jalan
dengan aspal hot mix serta temperatur hot mix tetap terjaga sesuai spesifikasi teknis. Misalnya untuk temperatur penuangan kedalam truk pengangkutan berkisar antara 150°C-135°C.
Sedangkan rentang temperatur aspal hotmix selama pengangkutan sebelum memasukkan kedalam alat penghampar ( Finisher ) antara 150°C - 130°C SNI 03-6721-2002.
Hal itu disampaikan Dicky Suhatri ST. menanggapi pemberitaan media online kriminal.id " Diduga 11 Jam Aspal Diguyur Hujan Masih di hampar" yang tayang pada Kamis, 1 Oktober 2020.
Sebagai Akademisi Ilmu Teknik Sipil yang menggali ilmu disalah satu Universitas tersohor di negeri ini. Dikediamanya Dicky mengatakan, pekerjaan aspal pada proyek jalan sering kali tidak sesuai dengan spesifikasi teknis saat pelaksanaan di lapangan, katanya kepada wartawan media mitrarakyat.com pada Jumat( 09/10/2020) di Padang.
"Beberapa hal yang sering kali disoroti dalam pekerjaan aspal antara lain komposisi campuran aspal, cara pemadatan aspal, dan suhu penghamparan aspal", tuturnya.
Suhu merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan aspal, jelas Dicky.
Salah satu dampak yang terjadi apabila suhu tidak sesuai dengan spesifikasi saat penghamparan adalah ikatan antar agregat dengan aspal tidak akan maksimal sehingga bisa mengakibatkan aspal cepat sekali rusak.
Temperatur atau suhu aspal harus tetap terjaga oleh karena itu posisi AMP (Asphalt Mixing Plant) harus disesuaikan dengan lokasi proyek. Posisi AMP yang baik adalah sebisa mungkin dekat dengan lokasi sehingga bisa menjangkau titik terjauh tanpa mengurangi kualitas, terang Dicky lagi.
Mengacu pada Quality Control proyek jalan spesifikasi umum 2020, suhu hotmix di DumpTruck harus masih 135-150°c yang diukur saat keluar AMP, dan suhu 130-135°c saat dilakukan penghamparan, tandasnya.
Apabila DumpTruck pembawa aspal proyek jalan dimaksud benar diguyur hujan selama sebelas jam kemudian penghamparan tetap dilakukan atas izin pengawas quality tanpa ada pengecekan suhu kembali, hal tersebut patut dicurigai , ucapnya.
Jadi wajar dugaan pada Proyek Preservasi Jalan Padang - Solok - Sawah Lunto dengan nomor kontrak KU. 08.08/KTR.01.PPK-2.1-PJN II/IV/2020, senilai Rp. 40.5 miliar dikerjakan PT. Alco Sejahtera Abadi langgar spesifikasi teknis yang disinyalir rugikan negara, apabila dugaan tersebut benar adanya, pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya. *roel*