Mitra Rakyat.com(Padang)
Kabar yang kurang sedap beredar di media Sumatera Barat
bahwa Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah
dinyatakan positif Coviod-19, ternyata adalah isapan jempol belaka.
“Tidak benar itu, dari mana sumbernya? Pak Wali justru sehat
wal afiat saja,” kata jurubicara Pemko Padang, Amrizal Rengganis dalam siaran
persnya hari ini, Jumat (19/6/2020).
Amrizal mengatakan bahwa hasil Rapid Test kemarin justru
menyatakan Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah sehat-sehat saja, tidak ada
indikasi apapun terinfeksi virus Corona seperti yang diberitakan itu.
Walikota, kata Amrizal pada Senin siang lalu ke Jakarta.
Senin paginya, sesuai protokol Covid-19, dilakukan rapid test dan hasilnya
negatif.
“Lalu dari mana dan siapa yang menerangkan bahwa Pak Wali
positif Covid-19? Maka dari itu saya perlu meluruskan berita-berita tersebut
yang bisa disalah tafsirkan oleh masyarakat,” kata Amrizal.
Bahkan, sepulang dari Jakarta, Walikota juga melakukan test
swab di Puskesmas Padang Pasir, Kota Padang. Pada hari Jum'at hasilnya sudah
diperoleh, bahwa hasil test swab tersebut negatif Covid-19.
Menurut Amrizal, Walikota senantiasa memperhatikan masalah
yang berkaitan dengan kesehatan terutama pada era PSBB ini. Bagaimana mungkin
seorang Walikota abai dengan hal yang menyangkut Covid-19 yang sedang menjadi
perhatian masyarakat.
“Pak Wali senantiasa menyampaikan pengarahan kepada
masyarakat agar taat dan patuh pada protokol Covid-19. Antara lain anjuran
menggunakan masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan senantiasa
memeriksakan kesehatan apabila hendak berpergian dari satu kota ke kota lain.
Kalau tiba-tiba yang memberitakan bahwa Walikota positif
Covid-19 tentu berlawanan dengan komitmen Walikota untuk mengajak masyarakat
menjaga kesehatan, lagi pula kalaupun positif Covid-19 buat apa pula
disembunyikan. Positif Covid-19 bukanlah sebuah aib, siapa saja bisa terkena.
Tapi kalau tidak positif lalu dikatakan positif, tentunya menjadi kabar bohong,
” kata Amrizal Rengganis.
Ia meminta kepada rekan-rekan media, agar menginformasikan
setiap berita yang menyangkut Walikota kepadanya, agar berita-berita bisa
tampil dengan komprehensif, berimbang dan memenuhi syarat-syarat check and
balanced sebagaimana dituntun oleh kode etik jurnalistik.
“Saya tidak pernah menghambat kawan-kawan media memberitakan
atau melakukan kritik yang konstruktif untuk Pemko Padang, silahkan saja asal
untuk kebaikan. Tetapi yang terpenting adalah adanya keberimbangan dalam berita
dan setiap kali ada yang belum pasti, agar dikonfirmasi terlebih dulu,” ujar
pria yang masih menjabat sebagai salah satu pengurus Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) Sumatera barat itu.
Sementara itu menyangkut perkembangan pengendalian wabah
Covid-19 di Padang, Amrizal mengatakan sampai hari ini (Jumat 19/6) prosentase
kesembuhan warga yang tadinya dinyatakan positif Covid-19 sudah mencapai 60,67
persen.
“Kita melalui Gugus
Tugas Pengendalian Covid-19 Kota Padang terus berusaha melandaikan angka-angka
persebaran Covid-19 ini. Selain malakukan pengandalian warga yang terjangkit,
kita juga melakukan pembersihan tempat-tempat umum melalui penyemprotan dengan
disinfektan dengan melibatkan unsur-unsur Dinas Kesehatan, BPBD, PMI dan
berbagai relawan yang ada di Kota Padang,” katanya.
Saat ini Padang masih dinyatakan sebagai wilayah dengan
angka Covid-19 terbilang tinggi di Sumatera barat. “Namun kita tetap berjuang
keras agar masyarakat kembali pada suasana kenyamanan sebagaimana adanya
sebelum era Covid-19. Pak Walikota mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk
sama-sama, bahu membahu melandaikan kurva Covid-19 ini dengan cara menaati
protokol kesehatan. Termasuk juga mengajak rekan-rekan media meluruskan hal-hal
yang tidak lurus tentang informasi Covid-19 serta tentu saja tidak lupa ada
fungsi mencerdaskan masyarakat dengan cara terus menerus memberitakan hal-hal
yang membangun rasa optimisme masyarakat, bukannya menyiarkan kabar-kabar yang
tidak terverifikasi kebenarannya,” kata Amrizal Rengganis yang separuh umurnya
dihabiskan di dunia wartawan ini.(rel)