Mitra Rakyat.com(Sumbar)
Kubikel berfungsi sebagai pemutus, pembagi, penghubung, pengontrol dan proteksi sistem penyaluran tuak 20 kV, biasanya berada di Gardu Induk(GI).
Selain itu, harga satu set kubikel menurut salah seorang karyawan yang bekerja di salah satu Cabang Perusahan Listrik Negara(PLN) menyebutkan sampai ratusan juta.
Diduga pengadaan kubukel pada tahun 2019 teridikasi telah rugikan negara. Sebab, menurut informasi yang media dapati telah terjadi kerugian negara pada pengadaan tersebut.
Yang mana, ada beberapa kubikel beserta isinya telah ditilap oleh oknum karyawan PLN sendiri.
Hal ini disampaikan oleh salah satu karyawan yang tidak ingin namanya untuk disebutkan pada Sabtu(06/06) dikediamnya. Karyawan itu mengatakan, " pada tahun 2019 PLN Wilayah Sumbar kembali menambah kubikel untuk beberapa wilayah kabupaten yang ada di Sumbar ini, pada tahun itulah penilapan itu terjadi", terangnya.
Selanjutnya karyawan PLN itu juga menyebutkan nama oknum yang diduga kuat bermain pada pengadaan kubikel itu. Dia mengatakan, " yang bermain pada pengadaan kubikel itu tersebut dengan inisial "RH" yang saat itu menjabat sebagai Kepala Pengawas K3 dan kini sudah pensiun", jelasnya.
Juga kuat dugaan, kepala Pengawas Teknik dengan inisial "DV" juga terlibat. Untuk satuan harga kubikel lengkap dengan isi-isinya menurutnya sekitar Rp 450 juta. Kalau kubikel itu ditilap sebanyak 6 buah jadi negara menanggung kerugian sekitar 2,7 milyar.
Dia berharap agar Aparat Penegak Hukum(APH ) untuk dapat serius menelusuri kegiatan yang rugikan negara ini, agar supremasi hukum benar - benar dapat ditegakan, pungkasnya.
Dilain pihak, saat media mengkonfirmasi kepada "RH" terkait hal via seluler 081266141xxx pada hari yang sama. IT terkesan marah dengan mengatakan , " untuk diketahui kubikel baru datang dari Jakarta langsung dipasang, jadi itu semua tidak benar itu fitnah, siapa itu yang memberi informasinya " katanya.
RH yang juga mengaku juga sebagai wartawan itu malah mencaci awak media saat dikonfirmasi. " kalau jadi wartawan itu harus profesional sedikit, tanpa ada angin langsung saja mengkonfirmasi, media apaan tuh", katanya.
Sampai berita ini diterbitkan pihak media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.*roel*