Mitra Rakyat (Pasbar)
Belasan wartawan Pasaman Barat (Pasbar) ikut berpartisipasi membantu petugas di Pos perbatasan guna antisipasi penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Wartawan ini membantu mencegat kendaraan yang melintas menuju Pasbar.
"Kita sangat berterima kasih kepada wartawan yang ada di Pasbar, karena sudah ikut membantu meringankan tugas kita untuk mencegat kendaraan yang melintas di perbatasan," sebut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pasbar, Decky H Sahputra, Minggu (17/5).
Ia mengatakan, pihak nya selain terbantu tugas dilapangan, para wartawan ini bisa menjadi saksi bagaimana pihak nya sering mendapat perkataan kasar dari para pelaku perjalanan karena tidak dibolehkan masuk.
"Kita kerap menerima perlakuan kasar dari oknum pejabat, warga dan para pedagang karena tidak dibolehkan masuk. Mereka ini tidak dibolehkan masuk, selain berasal dari daerah pandemi serta memiliki KTP luar Pasbar, juga tidak membawa persyaratan yang telah ditentukan," katanya.
Ia menjelaskan, kendaraan berpelat nomor yang bukan berasal dari Pasaman Barat diberhentikan. Suhu tubuh seluruh penumpang dicek untuk memastikan tidak terpapar Covid-19.
Meski sudah di cek, kata Decky para pelaku perjalanan harus memiliki surat keterangan kesehatan dari puskesmas dan surat keterangan perjalanan dari pemerintahan, instansi serta perusahaan asal mereka.
Tentu dengan adanya para wartawan mendampingi, jelasnya, pihaknya sangat terbantu ketika menghadapi para oknum yang merasa bertangan besi dan arogan.
"Rekan kita dari wartawan ini akan maju dengan sendiri nya. Ya, kalau mau viral silahkan bersikap tidak sopan dan caci maki kami, lagian kita bekerja sesuai dengan SOP," ujarnya.
Kata Decky, petugas diperbatasan bersikap tegas tanpa tebang pilih, terhadap pelaku perjalanan yang tidak memenuhi syarat untuk melintas masuk. Ini hanya semata-mata untuk warga yang ada di Pasaman Barat agar terhindar dari COVID-19.
Sebab, virus Corona bukan virus yang bisa dianggap enteng dan virus biasa, karena obat nya hingga kini belum ditemukan. Ia juga mengaku, pihaknya sudah menjaga posko perbatasan sejak 21 Maret 2020 lalu hingga 31 Mei 2020 mendatang.
"Alhamdulillah, Pasaman Barat saat ini zero (0) dari positif corona dan kita berharap ini bisa dipertahankan, sehingga warga Pasbar dapat bebas beraktifitas tanpa ada rasa takut selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," terangnya.
Lanjutnya, meski warga yang ada di Pasbar bebas beraktifitas, ia berharap agar warga tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah selama pandemi corona ini berlangsung.
"Kita meminta dukungan serta doa, agar kami selalu diberi kesehatan selama menjaga posko pemeriksaan orang masuk di perbatasan, dan terhadap insan pers terima kasih telah membantu kami diperbatasan," ucap Decky mengakhiri.(Dedi/Rd/**)
"Kita sangat berterima kasih kepada wartawan yang ada di Pasbar, karena sudah ikut membantu meringankan tugas kita untuk mencegat kendaraan yang melintas di perbatasan," sebut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pasbar, Decky H Sahputra, Minggu (17/5).
Ia mengatakan, pihak nya selain terbantu tugas dilapangan, para wartawan ini bisa menjadi saksi bagaimana pihak nya sering mendapat perkataan kasar dari para pelaku perjalanan karena tidak dibolehkan masuk.
"Kita kerap menerima perlakuan kasar dari oknum pejabat, warga dan para pedagang karena tidak dibolehkan masuk. Mereka ini tidak dibolehkan masuk, selain berasal dari daerah pandemi serta memiliki KTP luar Pasbar, juga tidak membawa persyaratan yang telah ditentukan," katanya.
Ia menjelaskan, kendaraan berpelat nomor yang bukan berasal dari Pasaman Barat diberhentikan. Suhu tubuh seluruh penumpang dicek untuk memastikan tidak terpapar Covid-19.
Meski sudah di cek, kata Decky para pelaku perjalanan harus memiliki surat keterangan kesehatan dari puskesmas dan surat keterangan perjalanan dari pemerintahan, instansi serta perusahaan asal mereka.
Tentu dengan adanya para wartawan mendampingi, jelasnya, pihaknya sangat terbantu ketika menghadapi para oknum yang merasa bertangan besi dan arogan.
"Rekan kita dari wartawan ini akan maju dengan sendiri nya. Ya, kalau mau viral silahkan bersikap tidak sopan dan caci maki kami, lagian kita bekerja sesuai dengan SOP," ujarnya.
Kata Decky, petugas diperbatasan bersikap tegas tanpa tebang pilih, terhadap pelaku perjalanan yang tidak memenuhi syarat untuk melintas masuk. Ini hanya semata-mata untuk warga yang ada di Pasaman Barat agar terhindar dari COVID-19.
Sebab, virus Corona bukan virus yang bisa dianggap enteng dan virus biasa, karena obat nya hingga kini belum ditemukan. Ia juga mengaku, pihaknya sudah menjaga posko perbatasan sejak 21 Maret 2020 lalu hingga 31 Mei 2020 mendatang.
"Alhamdulillah, Pasaman Barat saat ini zero (0) dari positif corona dan kita berharap ini bisa dipertahankan, sehingga warga Pasbar dapat bebas beraktifitas tanpa ada rasa takut selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," terangnya.
Lanjutnya, meski warga yang ada di Pasbar bebas beraktifitas, ia berharap agar warga tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah selama pandemi corona ini berlangsung.
"Kita meminta dukungan serta doa, agar kami selalu diberi kesehatan selama menjaga posko pemeriksaan orang masuk di perbatasan, dan terhadap insan pers terima kasih telah membantu kami diperbatasan," ucap Decky mengakhiri.(Dedi/Rd/**)