Jangan Aniaya Guru Agar Berkah Ilmu
Opini
Oleh: Naila Rizqi Salsabila
(Siswi MIN 8 Aceh Barat)
Mitra Rakyat.com
Telah banyak kejadian yang terjadi di Indonesia tentang kasus murid aniaya guru, seperti salah satunya yang terjadi dikecamatan Pontianak Timur, Kalimantan Barat, guru yang bernama Nuzul Kurniawati. Nuzul Kurniawati dianiaya oleh sang murid lantaran sang murid tak terima kalau ponsel selulernya diambil sang guru, NL langsung memukul korban dengan kursi plastik dan melemparkan ponsel dan mengenai leher korban (Liputan6.com,10/3/2018).
Miris ya, hanya karena diambil ponselnya sang murid langsung menganiaya sang guru menggunakan kursi plastik. Sungguh hal itu mencerminkan bahwa anak jaman sekarang tidak memiliki akhlak mulia yang telah dicontohkan oleh para Nabi dan para sahabatnya.
Menghormati guru itu hukumnya wajib, jadi kita harus memuliakannya seperti yang tertera dalam hadits berikut:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti (hak) orang yang berilmu (agar diutamakan pandangannya).” (HR. Ahmad)
Seperti yang dikatakan dalam hadits tersebut, bahwa orang yang tidak memuliakan guru ia tidak termasuk dalam golongan umat Nabi Muhammad.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi anak tidak hormat pada guru, yaitu faktor lingkungan, faktor kekeluargaan, dan faktor pendidikan. Ya, 3 hal tersebut adalah pilar-pilar sistem pendidikan yang harus dibangun dan dioptimalkan dalam Islam.
Pertama, faktor lingkungan ini sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan, karena lingkungan lah yang dapat mempengaruhi sifatnya. Kalau lingkungan sekitarnya terdapat teman yang tidak baik, maka ada kemungkinan ia juga ikut berprilaku tidak baik.
Mengapa? Karena teman di lingkungannya yang tidak baik itu telah mempengaruhinya sehingga ia akan mengikuti hal tidak baik yang dilakukan oleh teman lingkungannya. Begitu pula sebaliknya, jikalau dilingkungan sekitarnya terdapat teman yang baik, teman tersebut dapat mendorongnya menjadi pribadi yang baik juga.
Kedua, faktor keluarga adalah hal yang paling utama yang dapat mendorongnya menjadi pribadi yang kurang baik, Mengapa? Karena dikeluargalah kita dilahirkan, dididik dan dibesarkan. Kesalahan yang sering kali terjadi adalah cara orangtua mendidik anaknya.
Apa yang salah? Yang salah adalah cara mendidik yang kadang dilakukan dengan cara kekerasan. Anak-anak yang menerima perlakuan kekerasan dapat merasakan depresi lantaran apa yang dilakukan selalu dianggap salah oleh orangtuanya,akhirnya karena depresi anak-anak tidak dapat mengendalikan emosi mereka, dan dapat memicu mereka untuk melekukan penganiayaan terhadap guru mereka.
Ketiga, faktor ini tak jauh beda dari faktor-faktor sebelumnya, karena faktor ini juga berkaitan dengan faktor kekeluargaan dan lingkungan. Faktor ini dapat mempengaruhi anak untuk menganiaya gurunya, lagi-lagi karena kesalahan guru atau orang tua si murid,mengapa? Karena cara didik mereka yang kurang tepat. Mereka mendidiknya secara kasar, namun ada juga beberapa orang tua yang mendidiknya dengan cara dimana.
Mengapa mereka dimanja? Mungkin karena mereka sangat menyayangi anaknya dan tak tega bila harus melarang apa yang dilakukan anaknya. Tetapi sebenarnya ini adalah hal yang salah,karena anak akan berpikir bahwa apa yang ia lakukan semuanya benar. Karena anak berpikir demikian,akhirnya mereka menganggap bahwa menganiaya guru atau orang lain itu diperbolehkan padahal itu adalah tindakan kriminal yang harus dijauhi.
Beberapa faktor tadi adalah penyebab mengapa anak bisa menganiaya gurunya. Jadi agar generasi selanjutnya lebih baik lagi. Kita harus mencontohkan sifat teladan Rasulullah saw dan para sahabat. Ditambah dengan berbagai ilmu islam yang dapat kita beri pada generasi selanjutnya. Wallahu 'alam bisshawab.
Oleh: Naila Rizqi Salsabila
(Siswi MIN 8 Aceh Barat)
Mitra Rakyat.com
Telah banyak kejadian yang terjadi di Indonesia tentang kasus murid aniaya guru, seperti salah satunya yang terjadi dikecamatan Pontianak Timur, Kalimantan Barat, guru yang bernama Nuzul Kurniawati. Nuzul Kurniawati dianiaya oleh sang murid lantaran sang murid tak terima kalau ponsel selulernya diambil sang guru, NL langsung memukul korban dengan kursi plastik dan melemparkan ponsel dan mengenai leher korban (Liputan6.com,10/3/2018).
Miris ya, hanya karena diambil ponselnya sang murid langsung menganiaya sang guru menggunakan kursi plastik. Sungguh hal itu mencerminkan bahwa anak jaman sekarang tidak memiliki akhlak mulia yang telah dicontohkan oleh para Nabi dan para sahabatnya.
Menghormati guru itu hukumnya wajib, jadi kita harus memuliakannya seperti yang tertera dalam hadits berikut:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti (hak) orang yang berilmu (agar diutamakan pandangannya).” (HR. Ahmad)
Seperti yang dikatakan dalam hadits tersebut, bahwa orang yang tidak memuliakan guru ia tidak termasuk dalam golongan umat Nabi Muhammad.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi anak tidak hormat pada guru, yaitu faktor lingkungan, faktor kekeluargaan, dan faktor pendidikan. Ya, 3 hal tersebut adalah pilar-pilar sistem pendidikan yang harus dibangun dan dioptimalkan dalam Islam.
Pertama, faktor lingkungan ini sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan, karena lingkungan lah yang dapat mempengaruhi sifatnya. Kalau lingkungan sekitarnya terdapat teman yang tidak baik, maka ada kemungkinan ia juga ikut berprilaku tidak baik.
Mengapa? Karena teman di lingkungannya yang tidak baik itu telah mempengaruhinya sehingga ia akan mengikuti hal tidak baik yang dilakukan oleh teman lingkungannya. Begitu pula sebaliknya, jikalau dilingkungan sekitarnya terdapat teman yang baik, teman tersebut dapat mendorongnya menjadi pribadi yang baik juga.
Kedua, faktor keluarga adalah hal yang paling utama yang dapat mendorongnya menjadi pribadi yang kurang baik, Mengapa? Karena dikeluargalah kita dilahirkan, dididik dan dibesarkan. Kesalahan yang sering kali terjadi adalah cara orangtua mendidik anaknya.
Apa yang salah? Yang salah adalah cara mendidik yang kadang dilakukan dengan cara kekerasan. Anak-anak yang menerima perlakuan kekerasan dapat merasakan depresi lantaran apa yang dilakukan selalu dianggap salah oleh orangtuanya,akhirnya karena depresi anak-anak tidak dapat mengendalikan emosi mereka, dan dapat memicu mereka untuk melekukan penganiayaan terhadap guru mereka.
Ketiga, faktor ini tak jauh beda dari faktor-faktor sebelumnya, karena faktor ini juga berkaitan dengan faktor kekeluargaan dan lingkungan. Faktor ini dapat mempengaruhi anak untuk menganiaya gurunya, lagi-lagi karena kesalahan guru atau orang tua si murid,mengapa? Karena cara didik mereka yang kurang tepat. Mereka mendidiknya secara kasar, namun ada juga beberapa orang tua yang mendidiknya dengan cara dimana.
Mengapa mereka dimanja? Mungkin karena mereka sangat menyayangi anaknya dan tak tega bila harus melarang apa yang dilakukan anaknya. Tetapi sebenarnya ini adalah hal yang salah,karena anak akan berpikir bahwa apa yang ia lakukan semuanya benar. Karena anak berpikir demikian,akhirnya mereka menganggap bahwa menganiaya guru atau orang lain itu diperbolehkan padahal itu adalah tindakan kriminal yang harus dijauhi.
Beberapa faktor tadi adalah penyebab mengapa anak bisa menganiaya gurunya. Jadi agar generasi selanjutnya lebih baik lagi. Kita harus mencontohkan sifat teladan Rasulullah saw dan para sahabat. Ditambah dengan berbagai ilmu islam yang dapat kita beri pada generasi selanjutnya. Wallahu 'alam bisshawab.