Mitra Rakyat.com(Padang)
Festival Ba’cang dan Lamang Baluo kembali akan menghentak
jagat wisata Kota Padang pada 2020 ini. Kolaborasi dua budaya, Minang dan
Tionghoa, tersebut ini akan dihelat pada 3, 4 dan 5 April mendatang.
“Festival Ba’cang dan Lamang Baluo yang digelar tahun lalu
sukses menghadirkan hampir sepuluh ribu orang. Tahun ini minimal ditargetkan
bisa menghadirkan lebih dari itu,” kata Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah
dalam jumpa pers di Media Center Balaikota Padang, Rabu (08/01/2020).
Dalam kesempatan ini hadir Asisten Deputi Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Raseno Arya dan pemerhati pariwisata sekaligus
pencetus Festival Ba’cang dan Lamang Baluo Alam Gunawan. Didampingi juga oleh
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Arfian, Kadis Kominfo Rudi Rinaldi dan
Kabag Humas Amrizal Rengganis.
Lebih lanjut, Mahyeldi menyebut event – event yang
dilaksanakan bertujuan untuk meramaikan kunjungan wisata ke Kota Padang.
Sehingga banyak agenda yang terangkum dalam calendar event 2020 yang akan
dihelat setiap bulannya.
“Salah satunya, Ba’cang dan Lamang Baluo telah mampu
meningkatkan gairah orang untuk datang ke Kota Padang,” sebutnya.
Ke depan, kata Mahyeldi bukan hanya mebgadakan event,
seiring dengan itu pihak Pemko Padang juga berupaya mendatangkan investor.
Nantinya investasi pariwisata, misalnya di bidang perhotelan, mall dan wahana –
wahana baru diharapkan bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat.
“Di samping itu kita juga datangkan investasi. Kita butuh
investor untuk peningkatan sarana dan perhotelan serta membuat wahana – wahana
baru. Nantinya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Raseno Arya mengungkapkan dukungan dari Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk pengembangan pariwisata di Kota Padang.
Pasalnya, potensi daerah ini memiliki potensi pariwisata yang sangat lengkap.
Mulai dari potensi alam samai dengan potensi budaya maupun kota tua.
“Kita memiliki potensi yang nyaris sempurna. Tinggal kita
kembangkan dan kelola dengan baik sehingga pariwisata menjadi sumber untuk
kesejahteraan masyarakatnya,” ujar Raseno.
Sementara itu, Alam Gunawan mengatakan, event kolaborasi dua
budaya untuk jenis kuliner, Ba’cang dan Lamang Baluo serta dirangkai dengan
Selaju Sampan dan Bazaar, belum ada di Indonesia. Kesukseaan itu terbukti waktu
pertama diadakan pada Agustus 2019 lalu mampu menarik banyak kunjungan.
“Event ini pertama di Indonesia dan akan kita adakan lagi
lebih spektakuler pada April tahun ini. Jika sebelumnya kita mulai dengan
memecahkan rekor 10.000 ba’cang dan lamang baluo, tahun ini kita beda.
Targetnya mendatangkan lebih banyak pengunjung,” ujarnya.