Proyek Lanjutan Asrama Haji Embarkasi di Kec.Batang Anai, Kab. Padang Pariaman yang diduga menyeret nama tokoh ternama di Sumbar
Mitra Rakyat.com(Padang Pariaman)Ketua Dewan Pimpinan Wilayah(DPW) LSM Garuda Nasioanal Indonesia Sumbar, BJ Rahmat menyatakan," kami dari LSM Garuda telah lakukan investigasi menyangkut dugaan korupsi yang terjadi di proyek asrama haji itu hingga bulan Mai", kata BJ.Rahmat sehari sebelumnya, Kamis (27/06) kemarin disalah satu cafe di kota padang.
Sebab, BJ. Rahmat menilai banyak kejanggalan yang ditemukan pada proyek tersebut, mulai dari penetapan pemenang saat lelang, hingga pelaksanaannya yang tidak sesuai spesifikasi dan teknis yang semestinya, sebut Bj.Rahmat.
Kemudian pada tanggal 06 Mai 2019, kami telah laporkan secara resmi beberapa pihak yang diduga kuat dalam permainan haram tersebut, lanjutnya.
Berita terkait : LSM Garuda Laporkan Dugaan Korupsi Proyek Lanjutan Asrama Haji ke KPK
Tegas BJ.Rahmat menyampaikan,
"LSM Garuda Nasional Indonesia Sumbar telah surati KPK dengan nomor surat 04/set/DPW-SBR/Garuda-Nasional/V-2019. Laporan tertulis itu terkait adanya dugaan tindakan pidana korupsi(Tipikor) di mega proyek Pembangunan Asrama Haji Embarkasi yang berlokasi diKec. Batang Anai, Kab. Padang Pariaman yang di kerjakan PT. Rimbo Paraduan, dengan nilai Rp 43.523.094.000,00, karena, negara telah menanggung kerugian yang besar, tandasnya.
Ada beberapa nama yang masuk dalam laporan dugaan tipikor tersebut yang berinisial,
1. Kepala Kanwil Kemenag Sumbar (Hdr)
2. Para Panitia Tender
3. PPK ( Jb)
4. Ketua DPW PPP Provinsi Sumbar (Hrd)
5. PT. Rimbo Paraduan ( Tnd/ swasta/ Kontraktor.
Terakhir disampaikannya, LSM Garuda akan terus menggiring,mengawasi dan mendesak pihak yang berwenang(KPK) untuk menindak lanjuti dugaaan Tipikor itu, pungkasnya.
Diwaktu yang berbeda,saat dikonfirmasi kepada yang bersangkutan (Hdr) sebagai Kepala Kantor wilayah Kemenag Sumbar perihal LSM Garuda yang menyebutkan namanya sebagai terlapor mengatakan,
"Alhamdulillah, semua pihak terkait pembangunan lanjutan AHT di Padang Pariaman sudah bekerja maksimal sesuai dengan SOP dan peraturan yg berlaku, serta sudah diaudit oleh Irjen dan BPK Ri add", jawabnya singkat, pada Sabtu(29/06) kemarin via telpon 0813639467xx.
Pernyataan Kakemenag dinilai tidak sesuai dengan apa yang dikonfirmasi awak media.
Kemudian media coba mengkonfrotir kembali dengan menjelaskan bahwa, mohon tanggapan terkait palaporan LSM Garuda salah satu nama atas dirinya tersebut. Tapi hingga berita ini diterbitkan, Kakanwil belum memberikan jawaban yang kredible dan jelas.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak media masih upaya konfirmasi pihak terlibat dan terkait lainnya. *Roel*