Mitra Rakyat.com (Padang)
Generasi muda kita saat ini sedang di persimpangan jalan.
Mereka sedang terancam dan harus segera diselamatkan dengan memperbaiki budi
pekerti serta akhlak mereka. Sehingga kita tidak meninggalkan generasi yang
lemah.
Hal itu dikatakan oleh Ustadz H.Diflaizar dalam ceramah
wirid bulanan bersama ASN di lingkungan Pemerintah Kota Padang di Mesjid Agung
Nurul Iman, Jumat (1/3/2019).
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya”, tuturnya mengutip Qur’an
Surat Al Isra ayat 36.
Diflaizar menyampaikan kekhawatirannya terhadap pergaulan
bebas generasi muda saat ini dan juga keresahan terkait Rancangan Undang Undang
(RUU) Pencegahan Kekerasan Seksual (P-KS) yang menurutnya akan semakin menjadi
ancaman.
Untuk itu, Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota
Padang Mahyeldi atas ketegasan sikap menyatakan menolak RUU P-KS tersebut.
Mahyeldi menyatakan sikap menolak keras draft RUU P-KS yang
sedang dibahas DPR RI saat ini karena mengancam hilangnya fungsi agama, adat
dan sosial budaya, serta peran orang tua dalam mendidik anaknya. Mahyeldi
sekaligus menjadi Wali Kota pertama di Indonesia yang menolak draft RUU
tersebut.
Beberapa waktu lalu Mahyeldi mengatakan, RUU tersebut
sepertinya dirancang untuk melindungi kaum LGBT, memberi lampu hijau pada
perbuatan zina, dan merusak tatanan keluarga dan hidup berumah tangga. Hal
tersebut jelas bertentangan dengan agama, serta filososfi orang Minangkabau
adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
Pada kesempatan tersebut Mahyeldi juga meminta agar seluruh
ASN Pemko Padang dapat menjadi mata dan telinga pemerintah, salah satunya
dengan meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan jika terjadi perilaku menyimpang
di lingkungannya.
“Semoga dengan niat baik kita bersama menjaga kota ini, kota
ini menjadi lebih baik lagi kedepannya, terutama generasi muda yang terlindungi
dan kita semua terhindar dari marabahaya”, harapnya. (th)