Mitrarakyat.com (Padang)
Diduga, kecurangan terjadi di proyek milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Padang. Tindakan culas kontraktor yang mengakibatkan kerugian oleh negara disinyalir terjadi pada pelaksanaan proyek peningkatan jalan sungai Bangek.
Karena, pada proyek yang bernomor kontrak 039/Kont-BM/DAK/DPUPR/2018 yang bernilai Rp 5.779.612.000, dikerjakan PT. Dhamor Utama selama 180 hari kalender, dalam pengawasan PT.Taru Nusantara dan Dinas PUPR Kota Padang itu kuat dugaan terjadi penilapan beberapa item pekerjaan.
Foto: Dasar jalan raya sungai bangek dikikis air
Seperti, kontraktor tidak mengerjakan pembangunan draiase, pemasangan batu dengan mortar, dan indikasi pekerjaan tidak sesuai spesifikasi teknis juga tercium, ungkap Putra, pada Minggu(02/12) tadi dirumahnya.Putra, seorang mahasiswa semester akhir jurusan teknik sipil disalah satu kampus ternama dikota padang ini menjelaskan bahwa," draiase pada jalan raya yang ada didaerah perbukitan sangat dibutuhkan, sebab, ini sangat berpengaruh terhadap kualitas dan ketahanan jalan tersebut" jelas Putra.
Sesuai dari ilmu yang dipelajarinya, Putra lebih rinci menerangkan," fungsi drainase sebenarnya banyak, tapi fungsi yang lebih vital untuk jalan raya diatas tebing seperti daerah sungai bangek adalah agar menghindari kerusakan jalan secara dini dari erosi tanah atau longsor akibat dikikis air" terang Putra.
Foto:RAB dan Gambar Rencana Kegaiatan
Begitu juga pada pasangan batu mortar pada pinggir jalan raya dimaksud, sejatinya sebagai penahan pinggir tanah atau badan jalan yang sudah dibangun, tambahnya lagi.Saat ini terpantau, kondisi jalan sudah menuju kehancuran, salah satunya di dititik 4+450, kondisi dasar jalan sudah terkikis air, dan menurutnya, tinggal menunggu waktu saja untuk saksikan kerusakan atas jalan tersebut, tukasnya.
Terkadang, demi meraut keuntungan lebih dalam pelaksanaan, kontraktor Cs seolah tidak pedulikan mutu dan kualitas jalan, pungkasnya.
Sementara dalam dokumen lelang dan gambar rencana, ditulis untuk galian selokan drainase dan saluran air dengan volume 13.215 M3 dan pasangan batu dengan motar volume 949 M3.
Dilain pihak, saat dikonfirmasi kepada Syafrudin yang akrab disapa "Dandep" menurut informasi bertindak selaku PPTK, via telpon 081374603xxx sampai berita ini diterbitkan belum menjawab.
Sampai berita ini diterbitkan pihak media masih berupaya konfirmasi kepada pihak terkait lainnya.
(roel)