Pusat Koperasi Pegawai Repubublik Indonesia (PKP RI) provinsi Sumatera
Barat tingkat kredit macetnya nol dan PKP RI Sumbar terbaik secara
nasional.
Hal ini disampai Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit pada saat
memberikan sambutan pada acara Ralat Anggota Tahunan (RAT) PKP RI
Provinsi Sumatera Barat, Sabtu malam (28/4/2018).
PKP RI Sumbar yang memiliki anggota lebih kurang 85.000 dengan 130 unit
se Sumatera Barat telah berjalan dengan baik. Pemerintah provinsi tentu
sangat senang, namun untuak kemajuan kesejahteraan perlu juga tambahan
kegiatan selain simpan pinjam seperti, minimarket dan kegiatan yang
mengabungkan, menguntungkan dan memajukan sektor riil.
Sumatera Barat diakui 95 persen sektor ekonomi diperankan oleh Usaha
Kecil Menengah (UKM), tetapi apakah hanya dengan UKM terus menerus
tidakkah terpikiran akan pengabungan usaha sehingga dapat menjadi
besar.
42 miliar modal koperasi Sumbar, yang terus digulir dalam meningkatkan
hasil usaha koperasi di daerah ini. Dan kita berharap untuk meningkatkan
produktufitas usaha adanya masuk penyertaan modal, melalui perda yang
disyahkan oleh DPRD.
Kenapa perlu penyetaan modal karena pengelolaan koperasi, tingkat
kemacetan amat rendah dan tentunya keuntungan dapat menambahkan
penerimaan APBD, usul Nasrul Abit.
Wagub Nasrul Abit kembali mengingatkan bahwa setiap ASN wajib masuk
Koperasi. Koperasi bahagian dari gerakan ekonomi masyarakat dalam memaju
pertumbuhan ekonomi nasional.
Dan saat ini juga menghimbau pemkab Solok Selatan, pemkab Kepulauan
Mentawai, agar membentuk kepengurus Pusat Koperasi Daerah di daerah
masing-masing. Karena data masih ada 2 daerah yang membuat membentuk
perwakilan koperasi daerah, himbaunya.
Dalam kesempatan itu Wagub Nasrul Abit berkesempatan menyerahkan penghargaan kepada unit koperasi berprestasi di Sumatera Barat.