MR.com, Sumbar| Sebelumnya, pekerjaan rabat beton bahu jalan milik Balai Pelaksana Jalan Nasional Sumatera Barat (BPJN Sumbar) diduga tidak transparan terhadap anggaran dan berjalan diluar speks teknis.
Tidak transparan karena disaat tim media menulusuri lokasi pekerjaan pada Rabu, 15 Maret 2023 waktu lalu. Tim media tidak menemukan keberadaan plang proyek sebagai bentuk transparansi informasi terhadap seluruh kegiatan tersebut.
Selain itu, tim juga tidak menemukan kehadiran Konsultan Pengawas dan tenaga ahli dari kontraktor pelaksana. Saat tim mencoba mengkonfirmasikan kepada salah satu pekerja terkait keberadaan dua pihak tersebut.
Pekerja itu menjawab tidak ada dan tidak tahu siapa tenaga ahli dan konsultan pengawasnya. Bahkan saat ditanya tim media kepada pekerja tersebut apa nama perusahaan yang mempekerjakannya, dia menjawab tidak tahu.
" Saya tidak tahu siap pengawas dan tenaga ahlinya. Dan saya disini hanya sebagai pekerja harian dan juga tidak tahu nama perusahaannya," demikian pekerja tersebut menjelaskan.
Kemudian, kandungan tanah yang sudah dipadatkan itu pun terlihat sisa bongkaran aspal dan bekas lempeng beton. Saat dikonfirmasi kepada PPK 1.1 Nasir terkait temuan media itu semua, Nasir sampai saat ini belum bisa menjelaskannya.
Begitu juga Masudi selaku Kepala Satker PJN Wil I Sumbar, pimpinan langsung dari Nasir itu juga tidak bisa menjelaskan hal tersebut setelah dikonfirmasi.
Tetapi, Kepala BPJN Sumbar Tabrani waktu dikonfirmasi mengatakan, telah menginstruksikan PPK agar menghentikan sementara pekerjaan tersebut.
Namun, sepertinya intruksi Kabalai PJN Sumbar itu tidak diikuti oleh PPK dan Kepala Satker PJN Wil I Sumbar. Faktanya, pekerjaan terus dilanjutkan oleh kontraktor pelaksana.
Selanjutnya salah satu tim media menerima telpon dari seseorang bernama Reno Naldi pada Sabtu(18/3/2023). Reno mengaku sebagai kontraktor pelaksana pada pekerjaan tersebut.
Kemudian Reno mengatakan kalau pekerjaan rabat beton bahu jalan nasional itu ada plang proyeknya, dengan mengirimkan dokumentasi papan informasi tersebut.
Ternyata, proyek tersebut dikerjakan CV.Bangun Sarana Persada senilai Rp 4.350.618.000,- selama 120 hari kalender. Kemudian, PT.Eskapindo Matra KSO PT.Matra Jasa Manunggal dan PT.Indec Internusa menjadi konsultan supervisi.
Selanjutnya Reno menjelaskan kalau seluruh item pekerjaan yang dilakukannya sudah sesuai speks.
"Insya Allah pekerjaan sesuai spek. Karena kami menggunakan beton ready mix. Masalah plang proyek, sebelum kami kerja, kami telah memasang plang proyek itu," terang Reno.
Katanya, mungkin media tidak melihat karena kami pekerjaan spot-spot, media bisa cek plang proyeknya di bawah fly over tol.
Selanjutnya Reno mengatakan, kalau keberadaan pengawas dan tenaga ahli, insya Allah ada dilapangan. "Catatan, pada pekerjaan ini, pelaksananya cuma satu(1),sebab kita hanya CV atau perusahaan kecil," jelas Reno.
"Masalah galian kita ikuti spek pak. Dan mengikuti kemiringan jalan. Kita pembuatan bahu jalan. Karena kami mengutamakan mutu, maka kami datangkan baby roller untuk pemadatan. Sementara, dikontrak dan spek nya tidak di perlukan pemadatan," imbuh Reno.
Terkait ada sisa bongkaran aspal dan beton dalam kandungan tanah yang sudah dipadatkan dan diselimuti plastik hitam. Kata Reno, mungkin itu untuk menghimpit plastik sementara.
Dijelaskannya, kami tidak ada mendatangkan bahan timbunan. Mungkin media melihat kebetulan ada dan kami selalu melakukan pemadatan sebelum pengecoran.
"Mungkin bisa perhatikan dengan pekerjaan bahu paket jalan lain, Insya Allah kami akan jaga kwalitas sesuai spesifikasi teknis. Kami tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan dinas, Sebab paket ini paket E- Catalog. Yang akan menentukan masa depan perusahaan kami," tandasnya.
Terakhirnya, saat media menanyakan kepada Reno apakah ada instruksi dari PPK sesuai arahan Kabalai untuk melakukan penghentian pekerjaan sementara,terkait hal itu Reno tidak bisa menjelaskannya.
Temuan media dilokasi galian tanah yang akan menjadi rabat beton bahu jalan nasional hanya 8-9 cm, dan kontraktor mengatakan sudah sesuai spek, apakah benar demikian..?.
Hingga berita diterbitkan media masih menunggu jawaban konfirmasi dari PPK1.1 Nasir juga Kepala Satker PJN Wil I Sumbar Masudi, dan media masih upaya konfirmasi pihak-pihak terkait lainnya.(cr/tim)