Diduga proyek milik Satker SNVT PJSA WS Indragiri-Akuaman, WS Kampar,WS Rokan Sumbar, BWSS V Padang itu berjalan tidak sesuai spesifikasi dan kangkangi aturan tentang K3.
"Meskipun masih masa pelaksanaan, proyek yang menghabiskan uang negara sebesar Rp 7.184.913.000.000 di kerjakan CV.Bulat Air tersebut sarat KKN," demikian Ir.Indrawan mengatakan pada Rabu(20/7/2022) di Padang.
Berita terkait: Mahdiyal Hasan Sorot Pelaksanaan Proyek Polder Kolam Retensi Aspolda Milik BWSS V Padang, Diduga Pekerjaan Tidak Sesuai Spesifikasi
Sebab, terindikasi ada pembiaran dilakukan pihak PPK dan Kasatker dan konsultan pengawas terhadap dugaan kecurangan yang dilakukan rekanan CV.Bulat Air, ungkapnya.
Pasalnya, saat bekerja rekanan (CV.Bulat Air) tidak memfasilitasi pekerja dengan Alat Pelindung Diri (APD). Sementara secara aturan memberikan keamanan dan kenyamanan kepada karyawan merupakan keharusan dilakukan oleh kontraktor, ujar Indrawan.
Kemudian kata Indrawan, terindikasi kontraktor memakai material yang tidak sesuai spesifikasi. "Material U Ditch dan Panel Beton diduga kuat tidak memiliki mutu beton yang sesuai kontrak," katanya.
"Untuk panel beton, kondisinya terlihat sudah ada yang retak. Sementara panel beton yang retak itu hasil pabrikasi dari PT.Statika. Dan U Ditch yang dicetak sendiri oleh kontraktor juga diragukan mutu betonnya,"imbuh Indrawan.
Anehnya, pekerjaan berjalan tidak diawasi oleh konsultan pengawas PT.Wandra Cipta Engineering Consultant. Sebab, dilokasi saat media tidak menemukan keberadaan konsultan pengawas.
Kualitas Pekerjaan Kolam Retensi Polda Sumbar ini sangat mengkhawatirkan dan perlu keseriusan BWSS V Padang untuk mengawasi kinerja rekanan, pungkasnya.
Saat dikonfirmasi kepada Iwan yang mengaku sebagai pelaksana lapangan dari CV.Bulat Air mengatakan, konsultan pengawas tidak ada mungkin pergi keluar atau rapat di BWSS V Padang, katanya, Rabu(20/7/2022) di Padang.
"Untuk itu progres fisik pekerjaan kita tidak tahu. Itu yang mengetahui dan lebih paham hanya konsultan pengawas," terang Iwan.
Terkait penggunaan material U Ditch dan Panel Beton, Iwan menjelaskan kalau material -material tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku di kontrak.
"Untuk material U Ditch ada 2 macam, ada yang kita buat sendiri dan ada pabrikasi. Yang pasti mutu beton untuk material tersebut sama, dengan mutu beton K225," jelas Iwan.
Selanjutnya untuk material panel beton. Iwan mengatakan panel beton yang kita pakai pabrikasi dengan mutu beton K300. Terkait ada yang retak-retak itu akan dikembalikan lagi ke PT. Statika Mitra Sarana (SMS) sebagai pemasok material, ujarnya.
Pekerjaan tersebut diakui Iwan tidak ada masalah. Kalau masalah terlambat, kan masih ada waktu hingga bulan Oktober, pungkasnya.
Kemudian terkait pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) yang diduga tidak dilakukan kontraktor, Iwan tidak bisa menjelaskannya.
Saat dikonfirmasi via telpon kepada Ilyas Firman selaku PPK kegiatan hingga berita diterbitkan belum berikan komentarnya.
Begitu juga Kepala Satker SNVT PJSA WS Indragiri-Akuaman, WS Kampar,WS Rokan Sumbar Yusma Elfita, belum bisa berikan komentarnya.
Hingga berita diterbitkan media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.(cr)