Mitra Rakyat.com(Sumbar)
Diduga jadi kado terburuk di Hari Bhakti PU ke 75 Tahun 2020 ini. Pengguna jalan mesti waspada saat melintasi jalan nasional Padang-Solok-Sawahlunto. Pasalnya puluhan lobang menghiasi jalan tersebut siap menjadi jebakan yang membahayakan nyawa bagi pemakai jalan.
Sementara diketahui kegiatan Preservasi Jalan untuk jalan itu telah dianggarkan negara sebesar Rp 40.508.770.000 Sumber APBN. Proyek dikerjakan PT.Alco Sejahtera Abadi(ASA) dibawah pengawasan PT. Ciriatama Nusawidya Consult selaku konsultan supervisi,dengan nomor kontrak KU.08.08/KTR.01.PPK-2.1-PJN.II/IV/2020.
Proyek tersebut digawangi Balai Pelaksana Jalan Nasional(BPJN Sumbar) Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional II(Satker PJN II).
Mengacu pada waktu pelaksanaan, kegiatan tersebut hanya tinggal sebulan lagi, namun entah mengapa.., sejak awal kegiatan hingga kini lobang-lobang besar yang mengacam pengguna jalan masih banyak yang belum ditambal, kata Kamal salah satu pengguna jalan setiap harinya, Kamis(26/11/2020) di jalan lintas tersebut.
"Ruas jalan Padang-Solok-Sawahlunto kondisinya saat ini sungguh sangat memprihatinkan, karena banyak lobang-lobang ditemui sepanjang jalan ini" kata Kamal.
Kalau untuk jembatan hanya bagus pada sayapnya saja karena diberi warna (cat). Sementara kondisi jalan pada bentangan jembatan tersebut sangatlah buruk " terangnya.
Besi-besi bentangan jembatan muncul ke permukaan dikarenakam agregat telah terkelupas, tandas Kamal.
"Lobang tidak saja ada pada bagian bentangan jembatan, namun juga pada bagian badan jalan lainnya, dan ini sangat menggangu kami, selain memicu terjadinya kecelakaan, lobang-lobang tersebut juga berpotensi besar merusak kendaraan-kendaraan kami yang bermuatan berat" tutup Kamal yang didampingi temannya.
Sebagaimana diketahui, pada paket pekerjaan preservasi Padang-Solok-Sawahlunto yang dilaksanakan oleh PT.Alco Sejahtera Abadi ada 4 uraian pekerjaan, yakni preservasi rekonstruksi atau rehabilitasi jalan, preservasi pemeliharaan rutin jalan, preservasi jembatan serta preservasi rutin jembatan.
Sementara tata laksana dan sistim pelaksanaan telah diatur dan ditetapkan oleh Kementerian PUPR Dirjen Bina Marga, yang mana kegiatan yang termasuk dalam long segment, merupakan penanganan preservasi jalan dalam batasan satu panjang segmen yang menerus untuk mendapatkan kondisi jalan yang seragam, yaitu jalan mantap dan seragam sepanjang segmen. (SE Dirjen Bina Marga No 09/SE/Db/2015).
Apa itu jalan mantap?
Jalan dengan kondisi baik dan sedang sesuai umur rencana dan standar yang ada. Lalu, bagaimana cara mengukur bahwa kondisinya baik atau sedang atau rusak? Bisa lihat di Peraturan Menteri PU Nomor 13/PRT/M2011.
Ada tiga indikator yang dibuat dalam
Masing-masing komponen memiliki indikator kinerja, contohnya
1. Perkerasan
Tidak boleh ada lubang dengan diameter >10 cm dan kedalaman > 4 cm. Waktu tanggap 7 hari. Tidak boleh ada retakan lebar > 3 mm atau luas > 5 % setiap 100 m. Waktu tanggap 14 hari.
Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih dari 3 cm dengan luasan > 5% setiap 100 m. Waktu tanggap 7 hari. Tidak boleh ada patahan/faulting (untuk jalan rigid). waktu tanggap 14 hari. Joint sealant tidak boleh rusak atau hilang di semua slab joint (untuk jalan rigid). Waktu tanggap 14 hari.Nilai IRI maksimum 4 mm/m. Waktu tanggap 90 hari.
2. Bahu
Tidak boleh ada lubang dengan diameter >20 cm dan kedalaman > 10 cm. Waktu tanggap 7 hari. Tidak boleh ada beda tinggi degan perkerasan > 5 cm. Waktu tanggap 14 hari. Tidak boleh ada bagian yang amblas > 10 cm dengan luasan > 3 % setiap 100 m. Waktu tanggap 7 hari.
3. Drainase
Saluran harus bersih dan tidak mengalami kerusakan struktur. Tidak boleh ada penyumbatan > 10 %. Waktu tanggap kerusakan struktur 21 hari, waktu tanggap penyumbatan 7 hari.
Lereng timbunan tidak ada deformasi dan erosi, serta dapat berfungsi dengan baik. Pada lereng galian harus stabil, kuat untuk menahan erosi dan berfungsi dengan baik. Waktu tanggap 14 hari.
4. Perlengkapan Jalan
Rambu peringatan dan rambu petunjuk terpasang dengan benar. Pemasangan rambu sementara untuk pencegahan kecelakaan lalu lintas akibat kerusakan jalan yang belum dapat diperbaiki. Waktu tanggap kerusakan 21 hari, waktu tanggap pemasangan rambu 24 jam
Pemisah horizontal pada median atau trotoar harus kokoh dan berfungsi dengan baik, permukaannya dapat dilihat pada malam hari. Waktu tanggap 21 hari.
Guardrail secara struktur kokoh, terpasang dengan benar dan tidak terjadi kerusakan. Waktu tanggap 21 hari. Bangunan Pelengkap (jika ada dalam kontrak). Jalan pendekat (oprit) tidak terjadi penurunan > 5 cm. Waktu tanggap 14 hari. Dinding Penahan Tanah tidak ada kerusakan, keretakan, patahan. Waktu tanggap 28 hari.
Expansion Joint. tidak ada kerusakan signifikan, tidak karatan, lebar gap sesuai ketentuan. Waktu tanggap 28 hari. Pagar Jembatan (span > 6 m) tidak ada kerusakan struktur dan berfungsi dengan baik. Dapat dilihat dengan jelas pada malam hari. Waktu tanggap 28 hari.
Dan pengendalian tanaman. Bebas dari tumbuh2an di sekitar ujung gorong2, saluran, kerb, sekitar rambu, guardrail, tiang lampu, bahu jalan, pulau lalu lintas, Waktu tanggap 7 hari.
Tinggi tumbuh-tumbuhanan minimal 2,5 cm, maksimal 10 cm pada lokasi median jalan yang direndahkan, tebing tepi jalan, dst. Waktu tanggap 7 hari.
Hingga berita ini terbit media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.*roel/tim*