Rekanan (CV.Duo Davari) bekerja dalam cuaca hujan lebat saat penghamparan Hotmix, di Jalan Kelapa Gading,Astratek, Kec.Padang Utara
Diduga kuat, ada kongkalingkong pada pekerjaan jalan lingkung milik Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Pertanahan(DPRKPP) Kota Padang, Bidang Jalan Lingkung(Jaling).
Sebab,terindikasi rekanan (CV.Duo Davari) telah langgar speksifikasi teknis kegiatan. Seperti, jaling dengan mengunakan asphalt hotmix, selain tidak transparan karena tidak disertai dengan plang proyek, juga rekanan disinyalir salahi aturan dalam pelaksanaannya.
Baca juga :Disinyalir, Proyek "Curang" CV.Insani Kontraktor Direstui Pengawas dan PPTK
Terpantau saat awak media dilokasi kegiatan yang menggunakan uang rakyat (APBD) itu, pada Sabtu(27/07) di Jalan Kelapa Gading Astratek, Kecamatan Padang Utara, Padang, persis didepan kantor CV.Duo Davari tersebut.
Terciduk rekanan bekerja dikondisi cuaca hujan lebat, dan suhu hotmix sebelum dihampar yang masih berada di atas kendaran (Dum truk), suhu panas hotmix diduga tidak mencapai 80'c, saat awak media mengukur suhu menggunakan alat pengukur suhu panas(termometer).
Sementara, pada Quality Control proyek jalan berdasarkan spesifikasi umum tahun 2010, suhu campuran di dalam Dum truk harus 135'c -150'c, dan suhu pada pemadatan akhir oleh tandem roller tidak kurang dari 95'c.
Kemudian untuk pekerjaan prime coat , rekanan hanya menghampar seadanya saja, bahkan, pekerjaan pembersihan menggunakan kompresor pun rekanan disinyalir tidak melakukannya.
Sementara dalam spesifikasi teknis dijelaskan, kondisi permukaan jalan sebelum diprime coat harus bersih dari debu dan air. Setelah itu, barulah asphal Hotmix diampar dengan suhu minimal 111'c, ini dilakukan agar aspal jalan kuat dan bermutu.
Dengan begitu, rekanan beserta stakeholder lainnya diduga telah langgar pasal 25 ayat (1) (2) Perpres No 4 tahun 2015 Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Anehnya, mesikupun konsultan pengawas dari PT.Gartex ada dilokasi, namun, seakan tidak bernyali untuk menegur rekanan nakal tersebut. Wawan selaku konsultan mengakui," suhu aspal memang tidak sesuai dengan semestinya waktu dilokasi, namun, apa daya jarak AMP ke lokasi jauh, jadi wajar suhunya segitu", kata Wawan kepada awak media. Dan saya hanya sendiri, sementara banyak pekerjaan yang harus diawasi tidak hanya ini", jelas Wawan singkat.
Uniknya, saat cuaca mulai gerimis sang konsultan bergegas pergi tinggalkan lokasi, dan teridikasi biarkan rekanan tetap bekerja meski hujan lebat.
Sampai, berita ini ditayangkan, media masih menunggu dan upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.* roel/ikw*