Walikota Padang Hendri Septa meninjau lokasi pembangunan jembatan perumahan Harmoni terkait ada permasalahan pondasi atau struktur jembatan lama yang membuat penyempitan aliran sungai.
MR.com, Padang| Bersamaan dengan waktu kedatangan Walikota Padang Hendri Septa ke perumahan Harmoni pada hari Kamis(26/1/2023). Ketua LSM Aliansi Warga Anti Korupsi Sumatera Barat (LSM Awak Sumbar) Defriato Tanius juga mendatangi Kejaksaan Negeri Padang(Kejari Padang).Kalau kedatangan Walikota Padang itu untuk melakukan peninjauan penyelesaian jembatan. Karena informasi masyarakat, ada permasalahan pondasi atau struktur jembatan lama yang membuat penyempitan aliran sungai.
Sangat bertolak belakang dengan kedatangan Defriato Tanius ke Kejari Padang tadi pagi. Kedatangan Ketua LSM Awak Sumbar itu untuk melaporkan PT. Dawas Gemilang Mandiri dan pihak lainnya menyangkut dugaan kecurangan pada pelaksanaan pembangunan jembatan harmoni itu.
Proyek Jembatan Harmoni Terindikasi KKN, Kabid dan Kadis PUPR Padang"Enggan Komentar"
"Kami melaporkan karena ada dugaan tindak pidana korupsi terjadi pada proses pelaksanaan proyek pembangunan jembatan tersebut," kata Defriato Tanius, Kamis(26/1/2023).
Seperti yang ketahui, diluar anggaran untuk jasa Konsultan Pengawasan PT.Triartha Nusa Engineering, untuk kegiatan fisik pembangunan jembatan ini telah menelan APBD TA 2022 Kota Padang sebesar Rp. 3.259.341.300,00.
"Sementara, kuat dugaan pada pelaksanaannya oleh PT.Dawas Gemilang Mandiri tidak sesuai dengan kaedah atau spesifikasi teknis yang seharusnya. Sehingga, bisa berdampak terhadap mutu dan kualitas bangunan,"ujarnya.
Selain itu, katanya lagi, ada indikasi kerugian terhadap uang negara. Karena, APBD yang dihabiskan untuk pembangunan jembatan tersebut, menurutnya, tidak setara dengan mutu dan kualitas bangunan yang dikerjakan.
Kondisi jalan beton yang mulai mengkhawatirkan masyarakat akan patah
Dipaparkannya, saat ini kondisi fisik jembatan pada jalan beton sudah banyak yang retak. Bahkan tanah timbunan (urugan) sudah banyak dibawa arus air.
"Sehingga badan jalan jalan beton seperti ada seperti goa dibawahnya. Hal ini karena terjadi karena pekerjaan dilakukan diduga tidak sesuai teknis," imbuhnya.
Hal yang sama juga terjadi pada lantai kerja pada bentangan jembatan. Diduga mutu beton yang dipakai pada lantai kerja tersebut tidak sesuai speks.
"Pada campuran readymix (beton) ada mengandung batuan, dan besi tulangan juga tidak terselimuti oleh beton," terang Defriato.
Yang lebih mengkhawatirkan, kata Defriato, ialah beredarnya issu negatif atau fitnah dilingkungan masyarakat menyangkut nama baik Walikota Padang pada pelaksanaan proyek tersebut.
"Issuenya, ada keterlibatan orang nomor satu Kota Padang itu pada proyek yang didanai APBD Kota Padang. Tentu issue ini bisa merusak citra Hendri Septa sebagai Walikota kedepannya" ketus Defriato.
Miris, ditengah-tengah pelaksanaan kegiatan Pemko Padang. Ada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dengan cara merusak citra Hendri Septa, kata Defriato.
"Issue ini mengaitkan latar belakang Hendri Septa yang berasal dari kalangan penyedia jasa konstruksi (keluarga inti PT. Arpex Prima Dhamor)," ulasnya lagi.
Untuk itulah kita menyampaikan informasi kepada Kejaksaan Negeri Padang, dengan harapan adanya pembuktian yang transparan dan dapat memulihkan nama baik Hendri Septa, pungkasnya.
Sementara Erlan selaku pihak PT.Dawas Gemilang Mandiri saat dikonfirmasi mengatakan sudah bekerja sesuai prosedur dan speks.
"Kami sebagai pelaksana sudah bekerja sesuai prosedur dan sesuai spek.Tapi kalau ada yang masih perlu dirapikan menurut owner, maka kami siap melaksanakannya dimasa pemeliharaan ini," katanya via telepon 08126649XXXX.
Yang pasti kami tetap bertanggungjawab dan akan kami pantau terus kalau ada yang perlu dirapikan sampai masa pemeliharaan berakhir, tegasnya.
Hingga berita terbit media masih upaya konfirmasi pihak-pihak terkait lainnya.(cr)